Ciri-ciri Masa Remaja
Masa remaja adalah suatu masa perubahan. Pada masa remaja terjadi
perubahan yang cepat baik secara fisik, maupun psikologis. Ada beberapa
perubahan yang terjadi selama masa remaja.
Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat
pada masa remaja awal yang dikenal dengan sebagai masa storm &
stress. Peningkatan emosional ini merupakan hasil dari perubahan fisik
terutama hormon yang terjadi pada masa remaja. Dari segi kondisi sosial,
peningkatan emosi ini merupakan tanda bahwa remaja berada dalam kondisi
baru yang berbeda dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan
dan tekanan yang ditujukan pada remaja, misalnya mereka diharapkan untuk
tidak lagi bertingkah seperti anak-anak, mereka harus lebih mandiri dan
bertanggung jawab. Kemandirian dan tanggung jawab ini akan terbentuk
seiring berjalannya waktu, dan akan nampak jelas pada remaja akhir yang
duduk di awal-awal masa kuliah.
Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan seksual.
Terkadang perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin akan diri dan
kemampuan mereka sendiri. Perubahan fisik yang terjadi secara cepat,
baik perubahan internal seperti sistem sirkulasi, pencernaan, dan sistem
respirasi maupun perubahan eksternal seperti tinggi badan, berat badan,
dan proporsi tubuh sangat berpengaruh terhadap konsep diri remaja.
Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang
lain. Selama masa remaja banyak hal-hal yang menarik bagi dirinya dibawa
dari masa kanak-kanak digantikan dengan hal menarik yang baru dan lebih
matang. Hal ini juga dikarenakan adanya tanggung jawab yang lebih besar
pada masa remaja, maka remaja diharapkan untuk dapat mengarahkan
ketertarikan mereka pada hal-hal yang lebih penting. Perubahan juga
terjadi dalam hubungan dengan orang lain. Remaja tidak lagi berhubungan
hanya dengan individu dari jenis kelamin yang sama, tetapi juga dengan
lawan jenis, dan dengan orang dewasa.
Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa
kanak-kanak menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa.
Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi perubahan yang
terjadi. Di satu sisi mereka menginginkan kebebasan, tetapi di sisi lain
mereka takut akan tanggung jawab yang menyertai kebebasan tersebut,
serta meragukan kemampuan mereka sendiri untuk memikul tanggung jawab
tersebut.
Tugas perkembangan remaja
Tugas perkembangan remaja menurut Havighurst dalam Gunarsa (1991) antara lain :
- memperluas hubungan antara pribadi dan berkomunikasi secara lebih dewasa dengan kawan sebaya, baik laki-laki maupun perempuan
- memperoleh peranan sosial
- menerima kebutuhannya dan menggunakannya dengan efektif
- memperoleh kebebasan emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya
- mencapai kepastian akan kebebasan dan kemampuan berdiri sendiri
- memilih dan mempersiapkan lapangan pekerjaan
- mempersiapkan diri dalam pembentukan keluarga
- membentuk sistem nilai, moralitas dan falsafah hidup
Erikson (1968, dalam Papalia, Olds & Feldman, 2001) mengatakan bahwa
tugas utama remaja adalah menghadapi identity versus identity
confusion, yang merupakan krisis ke-5 dalam tahap perkembangan
psikososial yang diutarakannya. Tugas perkembangan ini bertujuan untuk
mencari identitas diri agar nantinya remaja dapat menjadi orang dewasa
yang unik dengan sense of self yang koheren dan peran yang bernilai di
masyarakat (Papalia, Olds & Feldman, 2001).
Untuk menyelesaikan krisis ini remaja harus berusaha untuk menjelaskan
siapa dirinya, apa perannya dalam masyarakat, apakah nantinya ia akan
berhasil atau gagal yang pada akhirnya menuntut seorang remaja untuk
melakukan penyesuaian mental, dan menentukan peran, sikap, nilai, serta
minat yang dimilikinya.
tugas perkembangan ada dalam setiap tahap kehidupan. Tidak hanya untuk
remaja namun dari kanak-kanak hingga dewasa lanjut.Setiap tahap
kehidupan memang telah memiliki tugas perkembangannya masing-masing.
Tugas perkembangan remaja perlu diketahui para remaja agar dapat
dijadikan acuan bagi masa berikutnya yaitu masa dewasa dan perlu
diketahui pula oleh para orangtua dan guru agar dapat membimbing
putra-putri/murid-muridnya untuk dapat melewati masa-masa “penuh badai”
tersebut dengan baik .
Adapun tugas perkembangan remaja adalah sebagai berikut:
1) Menerima kondisi fisik dan menggunakan tubuh secara efektif.
Artinya seorang remaja bisa belajar menerima diri sendiri, bentuk tubuh,
bentuk wajah, dll. Menggunakan tubuh secara efektif berarti juga harus
bisa merawat dan menjaganya. Tidak melakukan perbuatan yang belum
waktunya dilakukan seperti hubungan intim sebelum menikah. Mengapa?
Karena remaja bisa terkena infeksi menular seksual atau terjadilah
kehamilan yang tidak diinginkan. Selain itu, dampak psikologis yang
ditimbulkan tidaklah sebentar, melainkan berkepanjangan.
2) Dapat menjalin hubungan yang baru dan lebih matang baik dengan teman sejenis atau lawan jenis.
Remaja diharapkan sudah mampu untuk menerima pertemanan atau
persahabatan tidak hanya dari teman putra atau putri saja, tapi dari
keduanya. Selain itu, kremaja diharapkan mampu untuk menjaga dan
memelihara hubungan yang sudah terjalin dengan baik. Dengan kata lain,
bila terjadi konflik atau masalah dalam hubungan yang sudah terjalin,
maka mereka dapat menyelesaikannya dengan cara yang matang. Tidak dengan
cara-cara agresif atau sebaliknya malah menjadi pasif, tapi
menyelesaikan segala masalah dengan cara asertif dan berusaha mencari
penyelesaian yang dapat menguntungkan semua pihak.
Perilaku Asertif: Cara berperilaku dimana perasaan atau pandangan
diungkapkan secara terus terang tanpa melukai perasaan atau merendahkan
harga diri orang lain.
3) Dapat menerima peran jenis kelamin.
Belajar menerima peran jenis kelamin artinya, belajar untuk menerima
diri sebagai seorang perempuan atau laki-laki sesuai dengan jenis
kelaminnya.
4) Mencapai kemandirian secara emosional, baik terhadap orangtua maupun terhadap orang dewasa lainnya.
Contoh dari mencapai kemandirian secara emosional antara lain, belajar
menghargai perbedaan yang ada, seperti perbedaan pendapat serta mampu
mengenali emosi dan menempatkannya secara tepat. alah yang ada tanpa
perlu terlalu banyak bergantung pada orangtua.
5) Mempersiapkan karir dan kemandirian ekonomi.
Sebagian besar dari remaja ketika ditanya tentang karir jawabannya
banyak banget sampai keliatan kalau sebenarnya mereka masih bingung.
Agar mereka tidak bingung dan semakin mantap menentukan bidang apa yang
nanti akan ditekuni, sebaiknya orangtua atau guru membantu mereka untuk
mempersiapkan diri dari sekarang.
Cara mempersiapkannya dapat dilakukan dengan mengenali bakat, kemampuan
dan minat yang dimiliki. Jika perlu lakukan konsultasi pada ahlinya,
yaitu psikolog untuk mengetahui minat, bakat, dan kemampuan diri .
6) Mempersiapkan diri secara fisik dan psikis untuk menikah dan menghadapi kehidupan berumah tangga.
Makna lain dari mempersiapkan diri secara fisik dan psikis untuk menikah
dan berumahtangga adalah mampu menjaga dan memelihara organ reproduksi
dengan baik. Kemudian, memiliki rencana terhadap masa depan yang akan
dijalani serta konsep sebuah keluarga yang ideal dan bertanggung jawab.
7) Mengembangkan keahlian intelektual dalam hidup bermasyarakat.
Dalam mengembangkan keahlian intelektual di masyarakat remaja diharapkan
mampu mengembangkan keahlian yang dimiliki untuk mempersiapkan masa
depan. Misalnya kalau ingin menjadi seorang dokter, mereka dapat memilih
kuliah di fakultas kedokteran dan mengembangkan keahlian itu tidak
hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk bakti pada masyarakat dan
mengabdi pada Tuhan.
8) Mencapai perilaku sosial yang bertanggungjawab.
Mencapai perilaku sosial yang bertanggungjawab artinya remaja diharapkan
sudah mampu untuk ikut aktif dalam kegiatan kemasyarakatan. Menunjukkan
perhatian pada masalah sosial yang terjadi, dapat berlaku sesuai dengan
norma yang ada dan mampu beradaptasi dengan lingkungan.
9) Memiliki nilai-nilai yang digunakan sebagai pedoman hidup.
Remaja diharapkan sudah memiliki nilai-nilai yang akan digunakan dalam
kehidupan. Misalnya, tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah,
tidak memakai obat-obat terlarang. Tidak melakukan perbuatan yang akan
merugikan orang lain, atau melakukan perusakan lingkungan serta
menanamkan rasa kasih sayang terhadap semua makhluk.
Berhasil atau tidaknya seorang remaja menjalani tugas perkembangan
selain tergantung pada diri remaja itu sendiri,juga perlu didukung oleh
orangtua dan guru sebagai pembimbing mereka.
Selesai