http://www.english.hadhramaut.info Sholat Idul Fithri [The Source: indo.hadhramaut.info - 26/09/2008] Sholat Idul Fithri hukumnya sunnah muakkad sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Tholhah RA. Bahwasanya ada seorang laki-laki bertanya kepada Rosululloh SAW tentang islam, beliau menjawab, Allah SWT mewajibkan sholat lima waktu kepada hamba-NYA, lalu laki-laki itu bertanya lagi apakah masih ada lagi selain itu? Nabi SAW menjawab: tidak kecuali jika menginginkan thathawwu' (sunnah).


Waktu sholat Idul Fithri di mulai dari terbit sampai tergelincirnya matahari, tetapi di sunnahkan untuk mengakhirkannya hingga matahari naik setinggi tombak agar orang yang belum mengeluarkan zakat ada kesempatan untuk mengeluarkan dan memberikannya kepada faqir miskin. Lain dengan sholat Idul Adha yang disunnahkan agar mepercepat sholatnya.
    
Jika seseorang belum sempat melaksanakan sholat eid hingga habis waktunya, maka baginya disunnahkan untuk mengqodho.

Tata cara sholat Idul Fithri:
     
Sholat dua rokaat. rokaat pertama di sunnahkan bertakbir sebanyak tujuh kali selain takbirotul ikhrom dan takbir ruku', dan dalam rokaat kedua disunnahkan bertakbir sebanyak lima kali  selain takbir qiyam ( berdiri setelah sujud dan ruku'), sebagaimana disebutkan dalam hadits :

عن عمرو بن شعيب عن أبيه عن جده أن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يكبر في الفطر في الأولى سبعا وفي الثانية خمسا سوى تكبيرة الصلاة, ويقول بين كل تكبيرة : سبحان الله والحمدلله ولا اله الا الله والله أكبر.
 
Diriwayatkan dari Amr bin Syuaib RA. Dari kakeknya, Bahwa Rosululloh SAW bertakbir tujuh kali selain takbir sholat pada rokaat pertama dan dalam rakaat  kedua  lima kali selain takbir sholat dan setiap takbir membaca :
 
 سبحان الله والحمد لله ولا اله الا الله ألله أكبر  
    
Jika tidak membaca takbir maka, sholatnya tidak batal (sah), baik disengaja atau tidak, namun tidak mendapatkan pahalanya. Dan apabila telah membaca surat al-Fatihah baginya tidak disunnahkan mengqodho, bahkan jika sudah memasuki ruku', lalu dengan sengaja kembali berdiri untuk melakukan takbir tadi maka, batal sholatnya.
     
Seorang ma'mum pada saat imam telah selesai mebaca takbir, disunnahkan baginya bertakbir, selama masih ada kesempatan untuk membaca al-Fatihah sebelum imam melakukan ruku'.

Sebagaimana takbir-takbir yang lain, takbir ini juga disunnahkan mengangkat tangan. Adapun Waktunya adalah setelah membaca doa istiftah dan sebelum membaca ta'awudz (membaca surat al-Fatihah).


Khutbah idul fithri
    
Khutbah eid sama seperti khutbah jumat (syarat dan rukunnya), hanya ada tambahan membaca takbir sembilan kali dalam khutbah pertama, dan tujuh kali dalam khutbah yang kedua.

Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudzri bahwa Rosulullah SAW pada hari raya Idul Fithri dan Idul Adha keluar ke musholla, dan pertama kali yang dikerjakan-nya adalah sholat, lalu berdiri dihadapan jamaah yang sedang duduk berbaris untuk memberikan nasihat, wasiat dan perintah (khuthbah).
     
Khuthbah ini sunnah hukumnya setelah melaksanakan sholat eid sesuai dengan riwayat Ibnu Umar RA bahwa Rosululloh SAW, Abu Bakar, Umar, dan Usman RA, melaksanakan sholat eid sebelum khutbah.
    

Etika dan Sunnah
     
Id dalam bahasa arab adalah sebuah kalimat yang berarti sesuatu yang di biasakan, atau terulang-ulang. dan Id (hari raya) adalah suatu slogan atau motto bagi setiap umat di planet bumi ini, baik umat ahli kitab atau lainnya, sebab mengadakan suatu pesta raya merupakan tabiat manusia, mereka menyukai  perayaan, pesta pora dan bersenang-senang.
     
Ada dua hari raya bagi umat islam, yang pertama setelah melakukan ibadah puasa ramadhan yang disebut Idul Fithri, dan merupakan hari pertama tidak berpuasa diawal bulan Syawal, hari kegembiraan dan kebahagiaan bagi orang-orang yang berpuasa dengan mengharap ridho Allah SWT yang telah memberikan pertolongan sehingga dapat menunaikan ibadah puasa sebulan penuh. Dan menganugerahkan sertifikat sebagai orang yang bertaqwa dengan melaksanakan ibadah puasa dan qiyam (sholat taraweh dan witir atau ibadah lainnya dimalam hari) dan menahan hawa nafsu. Sebagaimana yang disabdakan Nabi SAW bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan, kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Tuhannya.. (HR. Muttafaqun alaih).
     
Yang kedua adalah setelah menunaikan ibadah haji yang disebut dengan hari raya Idul Adha (Hari raya Qurban) yaitu hari kesepuluh dari bulan Dzul hijjah, hari kebahagiaan bagi orang yang menunaikan ibadah haji atas nikmat Allah yang telah diberikan berupa pengampunan dan lembaran baru yang bersih dari segala dosa dan noda, hari kebahagiaan bagi umat islam sebagai remember sejarah pengorbanan seorang bapak dan anaknya dalam menjalankan perintah Allah SWT. dialah Nabi Ibrohim AS dan putranya Ismail AS.
     
Dalam merayakan hari raya, ada etika khusus yang hendaknya jangan sampai dilupakan, agar dalam merayakannya tidak terlena, lepas kontrol, sehingga merusak tatanan ibadah yang kita laksanakan sebelumnya, hanya karena menuruti nafsu.