http://www.english.hadhramaut.info Lebaran di Mukalla Hadhramaut [The Source: hadhramaut.info/indo - 04/10/2008] Indo.Hadhramaut.info. Hari Raya Idul Fithri merupakan puncak dari segala macam ritual ibadah bagi umat islam sedunia setelah menempuh proses ibadah yang begitu berat selama satu bulan penuh.

Di bulan suci Ramadhan, Kota Mukalla terasa segar dan ramai orang lalu lalang utamanya di malam hari hingga menjelang subuh. Aktifitas warga berpindah yang biasanya dilakukan pada siang hari pada Bulan Ramadhan dikerjakan pada malam hari sehingga suasana Ramadhan terasa istimewa dari bulan-bulan biasa.

Sebagai akhir dari segala macam ritual ibadah, Hari Raya Idul Fithri di Kota Mukalla Hadhramaut tidak seperti hari raya di Indonesia maupun di negara-negara Asia Tenggara lainnya. Hari Raya Idul Fithri di Mukalla terasa lengang, jalan-jalan yang biasanya dipadati warga saat bulan ramadhan, terlihat sepi tak satupun orang melewatinya sebab biasanya mayoritas warga setelah shalat Idul Fithri mereka pulang ke rumah masing-masing tidur dan baru hari berikutnya berkunjung
ke sanak saudara.  

Namun lain dengan para mahasiswa yang tengah belajar di Kota Mukalla Hadhramaut. Setelah Shalat Id mereka membuat acara sendiri dengan ngumpul-ngumpul bareng sambil menikmati makanan khas indonesia untuk melupakan kenangan lebaran di tanah air yang ramai dengan suasana lebaran.

Lebaran tahun ini ada yang unik untuk disimak, pasalnya, sebelum acara ngumpul-ngumpul di rumah salah seorang mahasiswa yang dilaksanakan setelah shalat id bersama di masjid. Seperti biasanya bagi mahasiswa yang sudah berkeluarga mengajak semua keluarganya shalat id berjamaah di masjid dengan lokasi terpisah antara perempuan dan laki-laki. untuk kaum laki-laki ertempat di lantai dasar masjid sedangkan perempuan di lantai satu. setelah melaksanakan shalat id mahasiswi dan pelajar putri juga mengadakan acara ngumpul-ngumpul di rumah salah satu mahasiswi yang sudah berkeluarga dan biasanya mereka sudah janjian abis shalat id langsung ke rumah mahasiswi tersebut. namun entah kenapa dan apa sebabnya ada salah satu mahasiswi berdiri di luar masjid, saat diajak teman-temannya katanya menunggu suaminya yang akan menjemput. tunggu demi tunggu suaminya tidak kunjung datang hingga kira-kira satu jam lebih menunggu akhirnya memutuskan untuk pulang sendirian kerumahnya.  Selidik demi selidik  sang suami ternyata mengira kalau istrinya sudah jalan bareng sama teman-temannya sebab semuanya sama pake Abaya (pakaian hitam khusus perempuan) dan memakai cadar sehingga wajahnya tidak bisa diliat dan tidak bisa dibedakan mana sang istri dan mana yang bukan, dengan enjoy dan gak ada perasaan was-was sang suami melenggang santai jalan dan ngobrol-ngobrol kesana kemari hingga saat asyik mendengarkan cerita di rumah dekan pasca sarjana yang asal Sudan sang suami diberitahu temannya bahwa istrinya memintanya pulang ke rumahnya penting katanya. Terus apa yang terjadi? sungguh kasian sang isteri berdiri menunggu jemputan suami di luar masjid selama satu jam lebih di bawah terik matahari Hadhramaut yang panas menyengat padahal sang isteri tengah hamil tua. wah! kasian banget kata salah seorang mahasiswa. ya itulah lika liku dan uniknya abaya, ujar temannya menimpali jawabannya.