Disebutkan, dalam musibah banjir yang menelan korban ratusan jiwa, ribuan rumah hancur dan lebih dari 6 ribu keluarga diungsikan itu membuat sebagian besar aktifitas penduduk macet, selain sarana listrik dan komunikasi terputus juga jalan dan transportasi terputus sehingga untuk dapat mengunjungi mereka harus menempuhnya dengan berjalan kaki sejauh puluhan kilo meter atau menggunakan pesawat helikopter.

Para korban yang selamat dan rumahnya hancur kini sudah ada titik terang setelah pemerintah Provinsi Hadhramaut hari ini (08/11) menggelar rapat untuk mendata mereka terkait pembangunan rumah baru dari hasil bantuan para dermawan dari dalam dan luar negeri. Diperkirakan pendataan akan selesai pada Selasa (11/11) nanti sehingga dalam waktu dekat pembangunannya segera dimulai.

Pembangunan rumah itu mencakup sarana dan prasarana yang dibutuhkan termasuk jalan, listrik dan saluran air untuk menghindari banjir, seperti dijelaskan Wagub bagian lembah dan sahara, Ahmad Junaid Aljunaid yang memimpin rapat tersebut. Sementara itu, listrik dan jalan penghubung mulai  normal.