Seminar yang bertema "Perubahan cuaca dan mudaratnya terhadap bangunan tanah di Hadramaut" yang di hadiri oleh menteri kebudayaan Dr. Muhammad Abu bakar Al Maflahi. Sesuai dengan program seminar mingguan yang sedang dicanangkannya, tema ini dipresentasikan oleh Dr. Ahmad bin Muhammad Assegaf, salah seorang pengajar Universitas Hadhramaut. Hasil yang dapat di simpulkan dari seminar tersebut antara lain;" Bahwasanya hari ini bukanlah hari kemarin dan hari esok masih abstrak, peristiwa yang terjadi seharusnya menjadi pelajaran yang berharga bagi masyarakat dan pemerintah agar lebih waspada serta terus berupaya dalam mengantisipasi perubahan cuaca secara intensif dalam rangka menghindari bencana alam di masa mendatang. Semua komponen masyarakat harus ambil bagian untuk mengatasi masalah ini. Sungguh apa yang telah terjadi di luar jangkauan akal kita. Kalau di cermati dengan seksama sebenarnya bencana yang menimpa mayoritas negara berkisar seputar cuaca saja, dari itu mestinya hal ini mendapat perhatian yang serius dan persipan yang matang." Demikian kesimpulan akhir dari seminar tersebut, dilanjutkan pemaparan literatur-literatur dari nara sumber berikut penjelasan seorang arsitek Salim bin Muhammad Assegaf yang telah memperingatkan sejak januari 2008 lalu akan adanya bencana ini sesuai dengan penelitiannya. Dengan antisipasi dini, paling  tidak hal itu dapat meringankan datangnya musibah dengan mengadakan persiapan yang matang.

Ketidak hadiran beberapa spesialis tidak mengendurkan semangat Al maflahi menghadirkan materi ilmiahnya yang berkenaan dengan sosial dan lingkungan. Acara tersebut diakhiri dengan sesi tanya jawab. Selepas itu beliau mengadakan ramah tamah dengan peserta. Hadir dalam acara tersebut Dr.Abdullah bin Syihab salah seorang dosen universitas Hadramaut,  Sergie Frantibuzef ilmuan bidang arkeologi dari Rusia, serta beberapa ulama dan cendekiawan Yaman.