Syekh Umar Al MuhdlarSilsilah Nasab Syekh Umar Al MuhdharMuhammad SAW
Ali bin Abi Thalib dan Fathimah Zahra
Al Husain
Ali Zainal Abidin
Muhammad Al Baqir
Jakfar Al Shaddiq
Ali Al Uraidli
Muhammad
Isa
Ahmad Al Muhajir
Ubaidillah
Alawi
Muhammad
Alawi
Ali Khali' Qasam
Muhammad Shahib Mirbath
Ali
Muahmmad Al Faqih Al Muqaddam
Alawi Al Ghayur
Muhammad Maula Al Dawilah
Abdul Rahman Al Saqqaf
Syekh Umar Al Muhdhar
Maryam Alawiyah Aisyah Fatimah
Profil Umar Al MuhdlarBeliau adalah seseorang yang mulia, maha guru di masanya, wali putra wali, alim putra alim, menguasai Al Qu'ran, Sunnah, secara bertahap berkembang-dan berkembang hingga orang-orang menjulukinya dengan Al Muhdhar.
Kelahiran dan Pertumbuhan Dilahirkan dan tumbuh berkembang di kota Tarim, hafal Al Qur'an, dibesarkan bersama saudara-saudaranya dalam suasana didikan ruhaniah yang kental dengan doktrin bagaimana menghargai waktu dan perhatian dari kedua orang tua.
Ini bukanlah berlebihan dalam mensifati sang tokoh, sebab pendidikan orang tua tidak terbatas pada tembok sekolah, seorang ayah yang juga pendidik tidak akan melepaskan satu titikpun dari kehidupannya untuk dijadikan madrasah bagi anaknya, tulis menulis dalam model pendidikan ini tak ubahnya salah satu bentuk pendidikan teoretis dan praktis dalam madrasah ini, anak didik didoktrin untuk menyadari pengaruh Al Qur'an dan rahasia makna-makna nya dibarengi dengan rasa tunduk dan takut, siang dan malam dibangunkan oleh dendangan Al Qur'an.
Ketika kaki ini lurus dari tidur langkah pertama yang diambil adalah masjid, pesantren, pijakan kaki para ulama, hal ini dibiasakan tahun demi tahun sehingga, ketika anak didik menoleh ke hal yang tidak baik semerta-merta lingkungannya semua membimbingnya ke jalan yang benar, sehingga dia tidak memiliki alternative jalan kecuali jalan yang lurus dan dia juga tidak pernah mendengar selain tentang hal penyelamat dunia akhirat.
Syekh Abdul Rahman Al Saqqaf sangat perhatian terhadap Syekh Al Muhdar, sehingga sang putra sangat giat dalam meneladani sang ayah disegala kebiasaan, ibadah, dan tujuan-tujuan ayahnya. Beliau memilihkan untuk anaknya guru-guru terbaik, sehingga dari mereka didapat ilmu-ilmu yang matang di pelbagai disiplin ilmu, diriwayatkan beliau hafal kitab Minhaju Al Thalibin semenjek muda.
Diantara guru beliau yang paling agung setelah ayah beliau adalah Syekh Abu Bakar bin Muahammad BalHaj Ba Fadhal , sehingga beliau dapat menguasai segala ilmu yang ada pada zaman beliau.
Riyadhah dan MujahadahBeliau terkenal sangat kuat pendirian sedari kecil, petuah-petuah ayahnya Syekh Abdul Rahman Al Saqqaf terpatri kuat dalam kepribadian beliau.
Dalam Al Jauhar dikatakan, cerita ke 258 dari manaqib Al Imam Al Saqqaf dikatakan, guru kami Syekh Umar putra Syekh Abdul Rahman mengatakan, dalam majelis ta'lim ayah saya di sebutkan cerita tentang seorang ahli fiqih yang ingin buang air kecil lalu ketika dia menghadap ke kiblat dia ingat itu haram lalu ketika dia membelakanginya dia ingat itu juga haram lalu dia menghadap ke arah yang lain, sebab pindahnya dia ini dia diampuni oleh Allah dari dosa-dosanya. Lalu aku berniat untuk membaca ilmu syariah besok pagi, dan aku termasuk orang yang paling akhir yang berdiri dari majelis, lalu ayahku menghampiriku dan berkata wahai Umar! Cepatlah berjalan (berusahalah dengan sekuat tenaga: Pen) karena para ahli fiqih hanya memiliki Qobas (belajar dengan mengmbil dalil dari Al Qur'an dan Al Hadits,Ijma' dan Qiyas), beliau juga mengatakan satu uqiyah (ukuran timbangan kecil) amalan bathin sama dengan satu bahar (ukuran timbangan besar) amal dhahir.
Dalam Al Jauhar Al Syaffaf dalam cerita ke 259 disebutkan, suatu hari di majelis taklim ayahku disebutkan nama Al Hallaj di majelis dan dibahas singkat, lalu dalam benakku terbersit "adakah orang yang seperti dia" lalu ayah ku menoleh kepadaku, dan berkata Al Hallaj tidak main-main congklak , konon saat itu Syekh Umar sangat senang bermain congklak, ayah Syekh Umar ingin anaknya merubah kebiasaan dari bermain congklak menjadi perjuangan untuk melawan hawa nafsu (mujahadah) sehingga kelak menjadi ahli ilmu bathin yang terkemuka, dan memang begitulah jadinya.
Penulis Al Jauhar, mengkomentari maksud dari Syekh Abdul Rahman Al Saqqaf pada ucapan beliau " satu Awqiyah dari amal batin sebanding dengan satu bahar amal dhahir" amal batin adalah amalan hati dan amalan dhahir adalah amalan jasmani, artinya sedikit amalan bathin sebanding dengan setumpuk amalan jasmani. Jangan dikira Syekh Abdul Rahman dengan stetemen itu berarti beliau menganggap enteng ilmu Syariat, bahkan beliau adalah orang yang paling handal dalam ilmu syariat, hanya saja beliau sadar bahwa ilmu bathin itu derajatnya lebih tinggi dari ilmu syariat, beliau juga melihat putra beliau Syekh Umar Muhdar sangat berbakat untuk mendalami ilmu tersebut.
Dari sinilah pendidikan ruhaniah dimulai, Syekh Umar dalam waktu singkat sudah bisa mencapai derajat yang sulit diterima akal kalau bukan karena para periwayatnya sangat bisa dipercaya.
Perhatian ini terkonsentrasi pada memaksa hawa nafsu, mendidik dan mengelurkannya dari lingkup perselisihan dan ambisi-ambisi, ini termasuk methode pendidikan Al Qur'an yang tercantumkan dalam (قد أفلح من زكاها) bahagialah orang yang mensucikan hati, tazkiya atau pensucian hati dengan cara membersihkan hati dari kemauan-kemauannya dan kegelapannya, Syekh Umar berkat petunjuk dari Allah, pendidikan sang ayah, kemauan pribadi, dan dukungan lingkungan telah mampu untuk melpaskan diri dari syahwat-syahwat diri, dan ambisi-ambisinya, juga meninggalkan hal-hal yang diperbolehkan agama lebih-lebih yang dibenci, konon beliau mendidik pribadinya untuk bersabar dari menahan dari syahwat makan selama berhari-hari, sampai beliau hanya meminum seteguk susu dan air untuk beberapa hari demi untuk melatih diri dan hawa nafsunya, suatu hari beliau mengambil sebutir korma lau diberikan kepada seseorang ketika ditanya kenapa kamu lakukan itu, beliau menjawab karena korma adalah hal yang paling disukai oleh nafsuku, pendidikan ruhani semacam ini beliau pahami dari kitab-kitab para tokoh terdahulu seperti Syekh Abu Thalib Al Makky dalam kitab "Quut Al Qulub" makanan hati, juga AL Imam Al Ghazali dalam kitab "Al Ihya".
Dalam kitab Al Juhar Al Syaffaf dikatakan, Syekh Umar Al Muhdar semasa di badui terkenal dengan mujahadah dan perlawanannya kepada hawa nafsunya,berhari-hari tidak makan keculai sedikit samn (lemak) dan sedikit susu, kadang sampai berhari-hari tidak pernah makan atau minum sampai tenggorokannnya kering sampai suatau hari datang ke saudarinya Maryam kemudian diberi minum air ternyata air tidak dapat masuk saking keringnya tenggorokannya, lalu di beri samn sedikit demi sedikit sampai tenggorokan beliau kembali segar, setelah itu beliau minum air, beliau terus bermujahadah sampai kelihatan seakan badanya sakit, beliau tidak makan kurma selama kurang lebih tiga puluh tahun .
Buah MujahadahDikatakan dalam Al Jauhar Al Syaffaf, Syekh Umar Al Muhdar, tetap dalam kondisi itu sampai pada saat Allah memenuhi janjinya, dalam Al Quran
(والذين جاهدوا فينا لنهدينهم سبلنا و إن الله لمع المحسنين)
Artinya : Orang-orang yang berjuang (mujahadah) dijalan kami akan kami tunjukkan jalan kami.Allah menghadiahkan kepada Syekh Umar Muhdar luapan ilmu dan makrifat, sampai didapati dari beliau ilmu-ilmu syariah dan ilmu-ilmu laduni yang tidak dimiliki oleh para ulama dizamannya, sehingga mereka selalu hadir disetiap majelis beliau, dan selalu mengahrapkan ziarah beliau untuk bisa mengambil faidah dan ilmu dari beliau, sering kali mereka menanyakan hal-hal berbau fiqih yang sangat rumit, lalu menjawabnya dengan jawaban yang sangat mengagumkan dengan bahasa yang halus, diatara jawaban-jawaban itu ada yang dapat mereka pahami ada juga yang tak mampu dicernah oleh otak kasat mereka, sampai mereka mengatakan Syekh bagaimana kamu bisa mendapatkan ilmu-ilmu yang mengagumkan ini, kami banyak muthalaah kitab-kitab namun banyak yang masih tidak kami ketahui dari ilmu-ilmu mu, tapi engkau tak pernah muthala'ah kitab bagaimana kau dapatkan ilmu ini? Kalian memiliki kunci-kunci maka kalian tidak bisa memasuki daerah ilmu kecuali melalui pintu-pintunya, tapi kami ibarat mengitari seluruh tembok-temboknya.
Artinya ilmu kalian terpaut pada teks-teks lain halnya dengan kami ilmu kami adalah laduni pemberaiandari Allah yang berupa hikmah,
و من يؤت الحكمة فقد أوتي خيرا كثيرا
Allah berfirman barang siapa diberi hikmah maka dia telah dianugrahi limpahan kebaikan.
Hal lain yang juga memperkuat posisi beliau juga, dalam Al Jauhar Al Syaffaf juga disebutkan suatu hari datang ke majelis beliau Al faqih Muhammad bin Hakam bin Abi Qusyair, lalu Syekh berbincang dengan ilmu laduni dan mengungkapkan makna yang tinggi dengan kalimat yang lembut, lalu sang tamu mengatakan, telah banyak buku yang telah kami baca tapi ilmu ini tiodak kami temuai dari mana kamu dapatkan ilmu ini? Lantas beliau bilang ini dari atas.
Kisah lain suatu hari seorang penziarah datang dia dikenal dengan ketinggian ilmu nya, lalu mereka beranjak ke makam Nabi Hud a.s . lanatas Syekh menanyainya setiap pertanyaan yang dilontarkan dijawab dengan baik sampai pada saat Syekh menanyainya dengan pertanyaan yang membuatnya kebingungan, apakah kamu mengerti mengapa Fuad (bahasa arab dalam bahasa Indonesia berarti sanubari) dinamkan fuad, karena didalamnya terdapat Alfu wad (bahasa arab artinya seribu lembah ) dalam tiap lembah terdapat seribu lembah lagi, lalu beliau hendak menjelaskan sedikit dari ilmu itu namun tamu tersebut merasa tidak nyaman dan ketakutan lantas berdiri dan mengatakan Astaghfirullah, lantas Syekh Umar berkata, kayaknya dia beranjak, kami belum meneteskan satu teteskan dari laut kami beliau ingin mengajak sang tamu berdiskusi, dijawab, maaf tuan kami tamu anda dan kami di ruangan anda, lalu beliau mengatakan, baiklah silahkan, dan tidak lagi membicarakan topic tadi.
Penulis Al Jauhar mennceritakan juga suatu hari saya hadir di majelis Syekh Umar Muhdhar saat itu Abdullah bin Al Faqih Ali bin Abi Harmy sedang membaca Tafsir Al Quran karangan Al Sulma dan Syekh menjelaskan. Setiap kali dia membaca Syekh menjelaskan dengan penjelasan yang tinggi, lalu ditengah pembahasannya Syekh mengatakan orang-orang saleh ketika membaca Al Quran menghilangkan huruf lalu menghilangkan suara lalu setelah itu diteruskan ke laut sampai tak terlihat dan tetap dalam kondisi menggantung,lalu Syekh berkata lagi kami merasakan hal ini ketika kami membaca ayat
ما ننسخ من آية أو ننسها""
Dan sekarang kami tentang menggantung setelah tak terlihat.
Syekh Umar Muhdhar termasuk orang yang mendalam dalam berfikir, juga termasuk orang yang banyak mengetahui hikmah alam, namun begitu dia sangat takut, sampai sering kali beliau mengatakan, seandainya aku hewan saja disembelih lalu dimakan, kalimat yang lain andai aku tahu bahwa aku memiliki satu tasbi yang diterima Allah SWT, pastilah aku akan memberi makan orang-orang dan hewan-hewan di Tarim semua bur dan daging.
Bersambaung ...