http://www.english.hadhramaut.info MENCARI RIDHO ALLAH [The Source: hadhramaut.info/indo - 19/5/2008] MENCARI RIDHO ALLAH

Oleh : A M Saputra
Fitrah manusia yang mudah lupa mengharuskan kita selalu rindu akan tadzkirah dan taujihaat. Karena dzikir dapat menyadarkan manusia dari kealpaannya akan orientasi akhirat yang merupakan kehidupan sebenarnya. Tulisan ini merupakan cuplikan dari sebuah risalah yang ditulis oleh salah seorang ulama di tempat kami belajar (Tarim, Hadhramaut), semoga bisa menjadi alternatif dan masukan amin.
Rosulullah SAW.  Bersabda yang maknanya: “Barangsiapa yang membaca :
ÑÖíÊ ÈÇááå ÑÈÇ æÈÇáÅÓáÇã ÏíäÇ æÈãÍãÏ äÈíÇ æÑÓæáÇ
(aku rela menjadikan Allah sebagai Rabb ku dan Islam agamaku serta Muhammad adalah nabi dan rosul) maka Allah berhak untuk meridhainya”.
Namun hendaknya kita mengetahui makna dan konsekwensi dari apa yang diikrarkan, sehingga tidak hanya sekedar ucapan lisan belaka namun juga menjadi realitas dalam perbuatan sehari-hari.
Allah sebagai Rabb yang kita ikrarkan bermakna juga pasrah terhadap rencana dan pilihan-Nya, menerima dengan suka cita pahit getirnya kodrat yang digariskan, juga menerima degan apa yang Allah anugerahi. Selalu dalam bingkai ketaatan pada-Nya, selalu menjaga apa saja yang diwajibkan serta menjauhi semua larangan-laranganNya. Sabar saat ditimpa musibah, bersyukur atas nikmat yang diberiakan, rindu untuk berjumpa dengan-Nya, ikhlas dalam menjalani ibadah, selalu menjadikan Allah tempat bersandar dan hanya memohon pertolongan pada-Nya.
Sedang rela dengan agama Islam berarti pengagungan kita pada segala ritualnya, selalu proaktif dengan apa-apa yang dianjurkan,semangat  menambah ilmu tentang Islam dan istiqomah dalam beramal, bangga dengan Islam serta berbahagia di dalamnya, selalu khawatir lepas dari Islam (murtad), menghormati kepada saudara seiman dan seislam serta benci kepada mereka yang mengingkari kebenaran agama Islam.
Dan yang terakhir, mengakui Muhammad SAW. sebagai nabi berarti kita harus menjadikannya panutan, mengikuti petunjuk-petunjuknya, menjalankan syari’at yang dibawa, memegang teguh sunnah-sunnahnya, mengagungkan apa yang menjadi haknya, selalu banyak bersholawat, cinta pada keluarganya (Ahlul Bait) serta para sahabat-sahabatnya, juga sayang pada ummatnya dan selalu nasehat menasehati.
Semoga yang sedikit ini dapat menjadikan diri ini selalu ingat akan kebesaran agama Islam yang tiada keraguan sedikitpun di dalamnya, tidak silau dengan tipuan dunia yang gemerlap karena kita yakin bahwa alam akherat adalah sebenar-benarnya kehidupan. Wallahu a’lam...