http://www.english.hadhramaut.info TAK PERNAH DIHADIRI KBRI, SANG SAKA MERAH-PUTIH TETAP BERKIBAR DI HADHRAMAUT [The Source: 20/08/2017 - hadhramaut.info]
Yaman - Jauh dari bumi pertiwi, tak menyurutkan semangat pelajar Indonesia di Provinsi Hadhramaut untuk mencintai NKRI, salah satu caranya dengan merayakan HUT RI ke-72, Kamis (17/08).

Yang sangat disayangkan, pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Yaman yang saat ini berdomisili di Salalah, Oman, sengaja tidak mau menghadiri perayaan itu, namun sang saka merah-putih tetap berkibar.

"Iya Kang, sudah empat tahun kita rayakan kemerdekaan di Bumi Sejuta Wali ini, namun tak pernah sekalipun dihadiri pihak KBRI. Kalau ditanya kenapa, ada aja alasan mereka. Saya jadi bertanya-tanya sendiri, sebenarnya apa sih tugas mereka di kedutaan sana." Ujar salah seorang pelajar yang dengan khidmat mengikuti serangkaian acara malam itu.


Kegiatan ini diselenggarakan oleh Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Hadhramaut-Yaman, bekerjasama dengan PCI NU Yaman, FMI Yaman, FLP Hadhramaut, AMI Al-Ahgaff dan organisasi lainnya.

Pesta rakyat ini dibuka dengan upacara bendera yang dilaksanakan di lapangan Univ. Al-Ahgaff, kota Tarim. Upacara yang dimulai pukul 20.30 waktu Yaman ini sukses dihadiri para pelajar Indonesia lintas lembaga. Tampak Sang Saka Merah Putih berkibar gagah di langit Yaman disambut dengan hormat para hadirin dan diiringi lagu kemerdekaan yang sarat dengan kesyahduan.


Inspektur upacara, KH. M. Faiz Nur Khalis, Lc, MA., menegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia yang telah berumur 72 tahun ini adalah hadiah dan anugerah dari Allah yang wajib dijaga dan wajib disyukuri.

"Di negeri seribu wali ini (Yaman, red), kami masyarakat Indonesia menyatakan akan kecintaannya, dan selalu mendoakan tanah air tercinta, NKRI harga mati, dan bersyariah seperti yang diharapkan para ulama pejuang terdahulu". Ujar kyai yang merupakan salah seorang pendiri Cabang Istimewa NU di Yaman ini.

NKRI ini, lanjutnya, jika berjalan sesuai syariat Islam maka siapapun warganya tidak akan ada yang tertindas, meskipun ia non muslim, sebab Islam mengajarkan semua manusia akan pentingnya nilai toleransi.


Sementara dari ketua PPI Hadhramaut, Taufan Azhari, sangat mengapresiasi khidmat para panitia acara, juga antusias para pelajar Indonesia yang hadir di acara itu.

"Saya sangat berterimakasih pada semua pelajar Indonesia di Yaman, atas kehadiran dan partisipasinya, lebih-lebih untuk para panitia, semoga semuanya dibalas kebaikan oleh Allah", ujar Taufan di tengah-tengah sambutannya.


Rangkaian acara dikemas begitu menarik. Pesta rakyat ini diramaikan dengan bazar makanan khas nusantara, penampilan Pencak Silat, Tari Jafin dan pada sesi terakhir pembagian hadiah Gebyar Lomba Agustusan yang diadakan PPI Hadhramaut sejak awal bulan Agustus lalu. Dalam hal ini, Keramat Jatim, organisasi pelajar Indonesia asal Jawa Timur keluar sebagai juara umumnya.

Sedangkan dalam bazar makanan, tampak beberapa aneka menu makanan khas tiap daerah di Nusantara tersajikan di stan-stan yang telah disediakan panitia. Para pelajar Indonesia dari setiap provinsinya berlomba-lomba menyajikan menu masakan khas asal daerahnya. Ada Mie Ayam, Bakso, Soto Ayam, Pecel, Gado-Gado, Lontong Opor, Sate, Bakwan, Pisang Goreng dan juga aneka minuman seperti Es Teh dan Sup Buah.

Acara pesta rakyat ini berjalan lancar tanpa hambatan sama sekali, dimulai pukul 19.30 sampai pukul 24.00 waktu Yaman. Hut NKRI, dari Yaman, untuk NKRI. (PPIYaman/WNI di Yaman)