http://www.english.hadhramaut.info Sejuta Dolar [The Source: indo.hadhramaut.info - 04/5/2009] Betapa banyak nikmat yang ada pada diri kita meskipun kita telah melalaikannya…!!!
Sedikitkah ini?! Jika seorang insan dapat keluar rumah dengan mengayunkan kedua tangannya dan berjalan di atas bumi dengan langkah yang seimbang, sedangkan dadanya telah terpenuhi oleh udara dalam setiap hela nafas yang teratur dan dalam, dan melebarkan pandangannya menuju ufuk-ufuk bumi, sehingga kedua matanyapun terbuka menuju dimana arah cahaya itu menyorot, dan kedua telinganyapun mampu menemukan apa yang didesahkan oleh alam ini dari berbagai  gerakan kehidupan dan makhluk hidup?

Kesehatan yang telah kita nikmati ini bukanlah suatu yang sedikit. Jika anda dalam keada'an lupa akan apa yang telah diberikan kepada anda, dari kesehatan  yang anda miliki dan kesempurnaan pada anggota badan anda, serta kelengkapan pada panca indera anda, maka cepatlah sadarkan diri!!...kemudian cicipilah rasa hidup yang telah tersedia untuk anda, kemudian pujilah Allah SWT Sang Pemberi nikmat tersebut, yang telah membuat anda mencintai nikmat itu…!!!

Tidakkah anda tahu bahwa disana terdapat makhluk sesama anda yang telah diuji dengan dikuranginya sebagian nikmat yang besar ini darinya, dan tidak satupun yang tahu seberapa rasa sakit yang mereka rasakan kecuali Allah SWT.

Diantara mereka telah merasakan sakit pada kulitya hingga tidak mampu untuk bergerak setelah terkena penyakit itu. Diantara mereka telah bersusah payah megambil nafas panjangnya untuk memenuhi dadanya yang terkena penyakit itu, akan tetapi tiada hasil kecuali segumpal darah yang keluar dari dadanya. Diantara mereka ada yag hidup denga kekurangan pada sebagian muka atau panca inderanya. Diantara mereka ada yang bersusah payah untuk menelan satu suap makanan, karena alat pencernaannya telah rusak… diantara mereka… diantara mereka…

Maka jika anda dalam keadaan sehat dan selamat dari berbagai penyakit di atas, maka apakah anda mengira bahwa takdir telah menambahkan untuk anda sebuah kemewahan yang tidak berharga, atau telah menganugrahi anda sesuatu yang tidak akan dipertanggung jawabkan? Sungguh tidak…

Sesungguhnya Allah SWT memberikan kewajiban bagi anda sesui dengan kemampuan yang anda miliki…

Diantara kesalahan yang ada pada diri kita adalah selalu menghitung-hitung modal yang kita miliki berupa emas atau perak yang telah kita kumpulkan!!. Sesungguhnya modal kita sebenarnya adalah sejumlah kemampuan yang kita miliki yang telah Allah jadikan sebagai senjata bagi kita. Seperti kecerdasan, kemampuan, kemerdekaan, dan diantara kemampuan yang terhitung pada diri anda dan dianggap sebagai unsur utama pada kekayaan anda adalah nikmat yang telah Allah berikan kepada anda yang berupa kesehatan, keselamatan yang tersirat pada seluruh tubuh anda mulai dari kepala hingga ujung kaki, sehingga anda dapat menikmati hidup anda sesuai yang anda inginkan.

Anehnya, kebanyakan orang telah meremehkan kekayaan yang telah mereka miliki ini dengan tanpa mereka sadari betapa berharganya kemewahan itu, kemewahan yang tidak dimiliki oleh orang lain, dan tidak terdesak dengan yang lain, atau bahkan mereka telah menyepelekan hal tersebut.

Penyepelean ini adalah sebuah keingkaran terhadap nikmat Allah SWT atau sebuah kesalahan fatal dan berhak untuk dipertanggung jawabkannya. Deel Karneejy mengatakan: "Apakah engkau menyangka bahwa dirimu akan menjual kedua matamu seharga sejuta dolar? Berapa kira-kira harga yang pantas untuk kedua kakimu, atau anak-anakmu? Atau keluargamu?".

Hitunglah kekayaan yang anda miliki dari segudang anugrah tertinggi yang anda miliki, kemudian kumpulkanlah bagain-bagian dari anugrah tersebut, niscaya anda akan melihat bahwa semua bagian dari anugrah yang anda miliki itu tidak dapat dijual dengan mata uang. Bagaimana bisa kita tidak menghargai kenikmatan-kenikmatan tersebut? Sungguh betapa sedikitnya kita memikirkan apa yang kita miliki, dan betapa banyaknya pikiran kita terhadap kekurangan kita!!

Diriwayatkan bahwa Al-Khalifah Harun Al-Rasyid berkata kepada Ibnu Al-Sammak: "Nasehatilah diriku!- sedangkan dia telah diberi segelas air untuk meminumnya-" kemudian Ibnu Al-Sammak berkata: "Wahai Amirul Mukminin! Seandainya saja engkau tertahan untuk meminum segelas air ini apakah engkau akan mengorbankan kekayaanmu demi meminumnya?
Al-Khalifah mengatakan: "Ya"
Ibnu Al-Sammak mengatakan: "Sedangkan jika engkau tertahan untuk mengeluarkan air tersebut dari tubuhmu apakah engkau akan mengorbankan kekayaanmu juga?
Al-Kalifah menjawab: "Ya"
Ibnu Al-Sammak mengatakan: "Maka nikmat apa yang lebih besar dari satu kali minum dan satu kali buang air kecil?!
   
Jika orang yang menasehati Khalifah ini ingin membuat remeh kekayaan Khalifah, dan membesarkan sebuah nikmat kecil yang tercurahkan untuknya di depan kedua mata khalifah, dan memperlihatkannya bahwa inilah yang lebih berat dari pada kekayaan yang membuatnya mulia seperti kerajaan dan kekaisaran, maka kita bisa melihat nasehat ini dari segi lain, agar saya dan anda dapat melihat bahwa mahkota yang telah dikorbankan oleh para raja ini, telah kita dapatkan dengan tanpa kita sadari dan kita hasilkan dengan tanpa suatu pengorbanan apapun.

Maka apakah kita ingat dengan kelebihan yang kita miliki ini? apakah kita menghargai kelebihan tersebut? Dan apakah kita mensyukurinya?

Kebanyakan dari kita telah terbiasa dengan kesehatan yang telah kita dapatkan, sehingga kita tidak tahu betapa indahnya dan betapa agungnya kenikmatan tersebut kecuali ketika kita telah dijauhkan dari kenikmatan itu atau kehilangan kenikmatan tersebut…

Sedangkan kebiasaan yang terlalu lama dilakukan akan menjadikan kita menyepelekannya, akan tetapi Allah SWT tidak memperdulikan akan kelalaian hambanya dalam mengingat nikmat agung tersebut, sehingga membuat Dia mengambil kembali nikmat tersebut, akan tetapi Allah SWT tetap memperhitungkannya sesuai dengan kemampua hambanya.

Rasulullah SAW telah bersabda dalam sebuah Hadist:

(( والذي نفسي بيده إن الرجل يوم القيامة ليجيء بالعمل لو وضع على جبل لأثقله فتقوم النعمة من نعم الله فتكاد تستنفد ذلك كله لولا ما يتفضل الله به من رحمته )) المعجم الأوسط - (ج 2 / ص 161)

"Demi jiwaku yang ada di tangan-Nya sesungguhnya seorang laki-laki pada hari kiyamat akan datang dengan membawa amal yang seandainya amal tersebut diletakkan diatas gunung niscaya akan memberatkannya, kemudian satu nikmat dari berbagai nikmat Allah SWT datang kepadanya -meminta pertanggung-jawaban-, hingga hampir membuat semua amal yang dimilikinya habis, jika tidak karena rahmat Allah SWT yang diberikan kepadanya".HR At-Thabrani.

Artinya bahwa orang-orang yang memiliki nikmat tersebut mempunyai tanggung jawab atau diperintahkan untuk lebih berusaha dan  giat, sebagai ganti atas kebaikan yang telah diberikan kepadanya, serta kebajikan yang dianugrahkan untuknya.

Ad-Dinul Islam menganggap bahwa hidup ini adalah sebuah kenikmatan, dan meminta dari kita agar besyukur kepada Allah SWT atas ruh dan perasaan yang telah diberikan kepada kita, siang dan malam yang telah ditundukkan bagi kita, dan telah memberikan tempat kepada kita diantara langit dan bumi.

Sesungguhnya kehidupan yang elok dn indah ini adalah sebagai permuliaan khusus dari Allah SWT yang wajib kita banggakan, dan kita lihat kembai hak Allah yang ada di dalamnya. Allah SWT berfirman:

 كَيْفَ تَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَكُنْتُمْ أَمْوَاتًا فَأَحْيَاكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ (٢٨)[البقرة:28]

"Mengapa kamu kafir kepada Allah, Padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?". Qs.Al-Baqarah:28

Allah SWT juga telah menganugrahkan bagi kita alat indera agar kita dapat bergaul dengan kehidupan, dan saling berkenalan dengan apa yang ada di dalamnya, serta agar dapat mencicipi keindahan dan kekuatannya dengan kemampuan materi dan sastra kita, sehingga ketika keindahan tersebut menyorotkan matanya kepada kita di setiap arah, perasaan kitapun tertunduk menunjukkan rasa syukur kita kepada Yang telah menghidupkan dan memuliyakan kita:

وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأبْصَارَ وَالأفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (٧٨)[النحل:78]
 
"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur". Qs.An-Nahl:78.

Seorang kadang-kadang juga lupa dari segi luasnya kenikmatan itu didapatkan, padahal kenikmtan yang berasal dari berbagai tempat di dunia tersebut ada d depan matanya. Jika kita mengintip kembali, niscaya kita akan melihat bahwa meja makan yang ada di depan kita sedang berpesta ria dengan berbagai macam jenis makanan dari berbagai Negara di dunia, mungkin saja kita makan gandum yang berasal dari Rusia, daging dari Afrika, buah-buahan dari Eropa, dan meminum the yang berasal dari Asia, dan memakan bahan-bahan yang lain dari Amerika.

Seandainya kia melihat kembali, nisaya kita akan dapat melihat langit dan bumi, dan keduanya telah berkumpul untuk berkhidmat kepada kita, serta mempermudah kehidupan kita, sehingga kitapun dapat memahami Firman Allah SWT:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (٢١)الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الأرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ (٢٢)  [البقرة/21-22]

"Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa,Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki ". Qs.Al-Baqarah:21-22.