http://www.english.hadhramaut.info Kebebasan Beraqidah Bagi Wanita (Bagian 1) [The Source: indo.hadhramaut.info - 22/6/2009]
Manusia disamping melihat kepada masalah yang kadang-kadang diperselisihkan oleh akal pikiran, juga harus melihat dan mencari garis persama'an antara dua perkara yang tidak diperselisihkan oleh akal sehat, maka dari itu dalam syari'at islam masalah-masalah yang diperselisihkan oleh akal dikembalikan kepada masalah yang tidak diperselisihkan oleh akal.

Kata perempuan berarti wanita, hal ini menunjukkan bahwa disana ada kebalikan dari kata tersebut yaitu laki-laki atau jantan. Jika kita melihat kembali pada kedua kata ini maka kita akan menemukan bahwa diantara kedua kata tersebut berada dalam naungan satu jenis yang menggabungkan kedua kata itu yaitu jenis manusia, maksud dari jenis yang menggabungkan kedua kata tersebut adalah jenis yang berarti sesuatu yang memungkinkan untuk mempunyai dua nau' (macam) yakni yang memungkinkan untuk mempunyai beberapa satuan, maka dari itu saya mengatakan bahwa manusia adalah jenis karena manusia dapat dibagi menjadi dua nau' (macam) yaitu laki-laki dan perempuan, sedangkan laki-laki mempunyai beberapa nama seperti zaid, amr dan ubaid, sedangkan perempuan juga bisa dibagi menjadi fatimah, ruqaiyah dan zainab.

Jika kita melihat pada jenis itu sendiri kita akan menemukan bahwa jenis terbagi menjadi dua macam (nau'), maka kita wajib mengatakan bahwa : "sesungguhnya jenis itu tidaklah terbagi menjadi dua kecuali untuk menjalankan dua tugas  berbeda dan saling menyempurnakan, jika tugas dari dua nau' (macam) itu satu maka tidak ada artinya jenis itu terbagi menjadi dua nau'. Karena jenis itu terbagi menjadi dua maka berarti setiap nau' mempunyai ciri-ciri khusus dalam setiap diri masing-masing. Contohnya saja: waktu adalah jenis yang mencakup siang dan malam. Siang mempunyai ciri-ciri terang sedangkan malam mempunyai cirri-ciri gelap, gelap dan terang merupakan dua isyarat dari malam dan siang. Sebagian orang mungkin menyangka bahwa antara siang dan malam merupakan dua hal yang saling berlawanan, maka kita mengatakan: tidak…!!! Siang tidaklah datang untuk melawan malam, tidak juga malam datang untuk melawan siang, maka kita tidak boleh membedakan antara malam dan siang, karena masing-masing mempunyai tugas khusus yang mana tidak bisa dilakukan oleh yang lain, akan tetapi keduanya saling menyempurnakan satu sama lain untuk menjalankan tugas kehidupan ini .
Waktu -sebagai jenis yang terbagi menjadi siang dan malam- ini mengandung satu makna, yaitu sebagai wadah atau tempat dimana disitu terjadi segala sesuatu, kemudian waktu ini terbagi mejadi dua nau' yaitu siang dan malam, jadi…siang mempunyai tugas tertentu dan malam mempunyai tugas tertentu.

Allah SWT ketika membahas tentang masalah ini telah menjelaskan secara gamblang dan jelas dengan menyertakan alasan yang jelas, kemudian Dia berfirman:

åõæó ÇáøóÐöí ÌóÚóáó áóßõãõ Çááøóíúáó áöÊóÓúßõäõæÇ Ýöíåö æóÇáäøóåóÇÑó ãõÈúÕöÑðÇ Åöäøó Ýöí Ðóáößó áÂíóÇÊò áöÞóæúãò íóÓúãóÚõæäó (٦٧)
 
"Dialah yang menjadikan malam bagi kamu supaya kamu beristirahat padanya dan (menjadikan) siang terang benderang (supaya kamu mencari karunia Allah). Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar". Qs. Yunus: 67.

Jadi…tujuan dari diciptakannya malam adalah sebagai naungan, ketenteraman, dan peristirahatan, serta untuk menetap, sedangkan siang diciptakan sebagai waktu untuk bekerja keras dan beramal, kita tidak bisa mengatakan bahwa waktu itu hanyalah siang hari yang terus-menerus bermanfa'at, atau dia hanyalah malam hari yang terus bermnfa'at, akan tetapi kedua-duanya saling berganti satu sama lain, dan pergantian ini adalah hakekat dari kesempurna'an yang saling melengkapi, kita tidak mungkin merasakan betapa berharganya sebuah malam kecuali jika kita telah berada pada siang hari, kita juga tidak akan tahu betapa berharganya siang hari kecuali jika kita telah menjalani malam yang sunyi, akan tetapi nilai dari saling melengkapilah yang memberikan  keindahan yang sempurna, karena Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur'an:

Þõáú ÃóÑóÃóíúÊõãú Åöäú ÌóÚóáó Çááøóåõ Úóáóíúßõãõ Çááøóíúáó ÓóÑúãóÏðÇ Åöáóì íóæúãö ÇáúÞöíóÇãóÉö ãóäú Åöáóåñ ÛóíúÑõ Çááøóåö íóÃúÊöíßõãú ÈöÖöíóÇÁò ÃóÝóáÇ ÊóÓúãóÚõæäó (٧١)Þõáú ÃóÑóÃóíúÊõãú Åöäú ÌóÚóáó Çááøóåõ Úóáóíúßõãõ ÇáäøóåóÇÑó ÓóÑúãóÏðÇ Åöáóì íóæúãö ÇáúÞöíóÇãóÉö ãóäú Åöáóåñ ÛóíúÑõ Çááøóåö íóÃúÊöíßõãú Èöáóíúáò ÊóÓúßõäõæäó Ýöíåö ÃóÝóáÇ ÊõÈúÕöÑõæäó (٧٢)

"Katakanlah: "Terangkanlah kepadaKu, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu? Maka Apakah kamu tidak mendengar?", Katakanlah: "Terangkanlah kepadaKu, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya? Maka Apakah kamu tidak memperhatikan?"

Laki-laki dan perempuan adalah dua macam dalam satu jenis yaitu jenis manusia, maka seakan-akan disetiap macam mempunyai tugas yang berbeda dalam jenis manusia ini, disana terdapat beberapa hal yang ditugaskan untuk laki-laki sebagai laki-laki, dan ada juga hal lain yang ditugaskan untuk perempuan sebagai perempuan, sehingga kita dapat mengatakan bahwa "keduanya adalah sebagai dua macam dalam satu jenis dimana masing-masing mempunyai kepentingan-kepentingan, pertama: kepentingan bersama sebagai satu jenis yang sama, kedua:kepentingan berbeda-beda sebagai macam yang berbeda, dan dari jalan kepentingan masing-masinglah kehidupan ini dapat berlangsung.

Allah SWT ketika membahas tentang masalah malam dan siang –dimana ini adalah masalah yang tidak diperselisihkan oleh seorangpun, dan tidak mungkin ada yang memperselisihkannya, karena kita semua telah menjadikan malam sebagai pelindung, bernaung, beristirahat, dan menjadikan siang hari untuk bekerja dan berusaha- Allah SWT menadahulukan masalah ini agar kita terbiasa dan tidak heran akan masalah yang mungkin diperselisihkan antara laki-laki dan perempuan, kemudian Allah SWT –pun berfirman:

æóÇááøóíúáö ÅöÐóÇ íóÛúÔóì (١)æóÇáäøóåóÇÑö ÅöÐóÇ ÊóÌóáøóì (٢)æóãóÇ ÎóáóÞó ÇáÐøóßóÑó æóÇáÃäúËóì (٣)Åöäøó ÓóÚúíóßõãú áóÔóÊøóì (٤)  

"Demi malam apabila menutupi (cahaya siang),  dan siang apabila terang benderang, dan penciptaan laki-laki dan perempuan,4. Sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda."Qs. Al-lail.

Jadi… waktu mempunyai dua macam yang masing-masing tidak mungkin diperselisihkan oleh seorangpun, karena malam mempunyai tugas tertentu sedangkan siang juga mempunyai tugas tertentu, begitu juga masalah laki-laki dan perempuan, masing-masing mempunyai tujuan dan tugas tersendiri dimana yang satu menyempurnakan yang lainnya, Allah SAW berfirman:

Åöäøó ÓóÚúíóßõãú áóÔóÊøóì (4) [Çááíá/4]
" Sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda".

Telah hadir juga dalam versi lain dimana ketika menjelaskan tentang masalah global sehingga Allah SWT pun berfirman:

æóáÇ ÊóÊóãóäøóæúÇ ãóÇ ÝóÖøóáó Çááøóåõ Èöåö ÈóÚúÖóßõãú Úóáóì ÈóÚúÖò áöáÑöøÌóÇáö äóÕöíÈñ ãöãøóÇ ÇßúÊóÓóÈõæÇ æóáöáäöøÓóÇÁö äóÕöíÈñ ãöãøóÇ ÇßúÊóÓóÈúäó æóÇÓúÃóáõæÇ Çááøóåó ãöäú ÝóÖúáöåö Åöäøó Çááøóåó ßóÇäó Èößõáöø ÔóíúÁò ÚóáöíãðÇ (٣٢)

"Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi Para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu".

Seorang yang telah diciptakan menjadi laki-laki tidaklah mungkin untuk menjadi perempuan, dan seorang yang telah diciptakan sebagai perempuan tidaklah mungkin untuk menjadi laki-laki, kecuali dalam gambaran orang yang keluar dari tabiat asli atau orang aneh, maka dari itu Rasulullah SAW bersabda:

áóÚóäó Çááøóåõ ÇáúãõÊóÔóÈøöåöíäó ãöäú ÇáÑøöÌóÇáö ÈöÇáäøöÓóÇÁö æóÇáúãõÊóÔóÈøöåóÇÊö ãöäú ÇáäøöÓóÇÁö ÈöÇáÑøöÌóÇáö

"Allah SWT melaknat orang-orang laki-laki yang menyerupai perempuan, dan perempuan yang menyerupai laki-laki".HR Ahmad

Karena hal ini adalah perbuatan yang keluar dari maksud asli sebagai macam dari jenis manusia, begitu juga pada setiap pasangan yang ada di muka bumi ini seperti langit dan bumi, malam dan siang dan lain sebagainya. Dari sini Allah SWT berfirman:

æóãöäú ßõáöø ÔóíúÁò ÎóáóÞúäóÇ ÒóæúÌóíúäö áóÚóáøóßõãú ÊóÐóßøóÑõæäó (٤٩)

"Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah".Begitu juga firman Allah SWT dalam Al-Qur'an:

íóÇ ÃóíøõåóÇ ÇáäøóÇÓõ ÇÊøóÞõæÇ ÑóÈøóßõãõ ÇáøóÐöí ÎóáóÞóßõãú ãöäú äóÝúÓò æóÇÍöÏóÉò æóÎóáóÞó ãöäúåóÇ ÒóæúÌóåóÇ æóÈóËøó ãöäúåõãóÇ ÑöÌóÇáÇ ßóËöíÑðÇ æóäöÓóÇÁð(١)

"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak..
Yang berarti menciptakan isterinya.dari jenis yang sama.

Bersambung…