http://www.english.hadhramaut.info ALANGKAH NIKMATNYA GHIBAH [The Source: hadhramaut.info - 06/04/2019]
ÇáãÞÏãÉ :
1) Allah Swt. berfirman :
ÇáÊÝÇÕíá :
 íóÇ ÃóíøõåóÇ ÇáøóÐöíäó ÂãóäõæÇ ÇÌúÊóäöÈõæÇ ßóËöíÑðÇ ãöäó ÇáÙøóäøö Åöäøó ÈóÚúÖó ÇáÙøóäøö ÅöËúãñ ۖ æóáóÇ ÊóÌóÓøóÓõæÇ æóáóÇ íóÛúÊóÈú ÈóÚúÖõßõãú ÈóÚúÖðÇ ۚ ÃóíõÍöÈøõ ÃóÍóÏõßõãú Ãóäú íóÃúßõáó áóÍúãó ÃóÎöíåö ãóíúÊðÇ ÝóßóÑöåúÊõãõæåõ ۚ æóÇÊøóÞõæÇ Çááøóåó ۚ Åöäøó Çááøóåó ÊóæøóÇÈñ ÑóÍöíãñ

"Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (Al-Ĥujurāt):12

2) Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersaba:

ÃóßúËóÑõ ãóÇ íõÏúÎöáõ ÇáäøóÇÓó ÇáäøóÇÑó ÇáÃóÌúæóÝóÇäö : ÇáÝóãõ æ ÇáúÝóÑóÌõ

“Yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam neraka adalah dua lubang: mulut dan kemaluan”.

3) Nabi saw bersabda:

Úóäú ÃóÈöíú åõÑóíúÑóÉó Ãóäøóåõ ÓóãöÚó ÇáäøóÈöíøó íóÞõæúáõ : Åöäøó ÇáúÚóÈúÏó áóíóÊóßóáøóãõ ÈöÇáúßóáöãóÉ ãöäú ÓóÎóØö Çááåö áÇó íõáúÞöíú áóåóÇ ÈóÇáÇð íóåúæöíú ÈöåóÇ Ýöíú Ìóåóäøóãó

“Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya beliau mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Sesungguhnya seorang hamba benar-benar akan mengatakan suatu kalimat yang mendatangkan murka Allah, yang dia tidak menganggap penting kalimat itu, akibatnya dia terjerumus ke dalam neraka Jahannam gara-gara kalimat itu”. [Bukhari]

4) Sehingga karena saking sulitnya menjaga lisan, Rosulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

Úóäú Óóåúáò Èúäö ÓóÚúÏò ÞóÇáó : ÞóÇáó ÑóÓõæúáõ Çááå ö : ãóäú íóÖúãóäú áöíú ãóÇ Èóíúäó áöÍúíóíúåö æó ãóÇ Èóíúäó ÑöÌúáóíúåö ÃóÖúãóäú áóåõ ÇáúÌóäøóÉó

“Dari Sahl bin Sa’d Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Rosulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Barangsiapa yang menjamin kepadaku (keselamatan) apa yang ada di antara dua bibirnya (yaitu lisannya), dan apa yang ada di antara kedua kakinya (yaitu kemaluannya), maka aku jamin surga baginya”. [Bukhari dan Muslim]

5) Al-Imam an-Nawawi berkata di dalam kitab al-Adzkar:

”Ketahuilah bahwasanya ghibah (menggunjing orang) itu, sebagaimana diharamkan bagi orang yang melakukannya, diharamkan juga bagi orang yang mendengarkannya dan menyetujuinya. Maka hendaklah bagi siapa saja yang mendengar seseorang mulai menggunjing (saudaranya yang lain) untuk melarang orang itu, kalau dia tidak takut kepada mudhorot yang jelas. Dan jika dia takut kepada orang itu, maka wajib baginya untuk mengingkari dengan hatinya dan meninggalkan majelis tempat ghibah tersebut jika hal itu memungkinkan.

6) Benarlah kata penyair:

æóÓóãúÚóßó Õõäú Úóäú ÓóãóÇÚö ÇáúÞóÈöíúÍö # ßóÕóæúäö ÇááøöÓóÇäö Úóäö ÇáäøõØúÞö Èöåú
ÝóÅöäøóßó ÚöäúÏó ÓóãóÇÚö ÇáúÞóÈöíúÍ #ö ÔóÑöíúßñ áöÞóÇÆöáöåö ÝóÇäúÊóÈöåú

Dan pendengaranmu, jagalah ia dari mendengarkan keburukan,
Sebagaimana engkau menjaga lisanmu dari mengucapkan kejelekan itu.
Sesungguhnya ketika engkau mendengarkan kejelekan,
Engkau telah sama dengan orang yang mengucapkannya. Waspadalah!

7) Prof. Dr. Al-Habib Abdullah Baharun, saat pengajian kitab Risalah al-Qusyairiyyah di kediamanya di Ambaikho', Mukalla, berkata:

"Tinggalkanlah menggunjing orang lain, karena ia ibarat retakan-retakan tempat keluarnya air (amal kebaikan) pada gentongmu, ia akan terus-menerus menguras habis pahala-pahala yang telah kau kumpulkan dengan susah payah. Semakin sering kita menggunjing, akan semakin banyak retakan itu. Tahukah engkau bahwa sejatinya orang yang kau gunjingkan itulah yang beruntung mendapat manfaat berupa penghadiahan pahalamu padanya, sedangkan kau termasuk orang yang benar-benar merugi. Memang tidak mungkin kita terlepas seutuhnya dari ghibah, oleh sebab itu kurangilah ia agar 'gentong' tempat isi pahalamu tidak kosong dan kaupun hanya mendapatkan kepayahan saja."

Oleh: Abdurrohman (Mahasiswa tingkat IV, Fakultas Syariah wal Qonun, Universitas al-Ahgaff)_

Wallahua'alam.