http://www.english.hadhramaut.info Halal bi Halal Masyarakat Hadramaut [The Source: hadhramaut.info - 15/06/2019]
Setelah sebulan penuh melaksanakan ibadah puasa, umat muslim sedunia bersukacita merayakan hari raya, tidak terkecuali dengan kaum muslimin di kota Tarim dan sebagian wilayah di Hadramaut. Hanya saja, masyarakat Tarim kembali berpuasa di hari kedua hingga hari ketujuh bulan Syawal, mengamalkan sebuah hadits yang di riwayatkan oleh Sahabat Abu Ayyub al-Anshari, bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda:

ãóäú ÕóÇãó ÑóãóÖóÇäó Ëõãøó ÃóÊúÈóÚóåõ ÓöÊøðÇ ãöäú ÔóæøóÇáò ßÇä ßÕöíóÇãõ ÇáÏøóåúÑö

"Barang siapa yang berpuasa Ramadan yang dilanjutkan dengan puasa enam hari pada bulan Syawal, maka (pahalanya) sama dengan puasa setahun penuh."

Sebagian ulama menganggap baik untuk melakukan puasa sunnah enam hari di bulan syawal ini dengan melaksanakannya di hari kedua secara berurutan hingga selesai di hari ketujuh, dan di hari kedelapan mereka melakukan acara 'Uwad yang sudah turun temurun dilaksanakan setelah idulfitri dan iduladha, semacam open house dan Halalbihalal yang ada di Indonesia, di mana salah satu keluarga dari kabilah 'Alawiyyin membuka rumah mereka untuk para tamu yang ingin  bersilaturahmi.

Di mulai dengan keluarga al-Haddad yg menjadikan masjid imam al-Haddad Hawi sebagai tempat Uwad (open house) mereka. Setelah salat subuh, masyarakat berbondong-bondong mendatangi masjid al-Fath yang didirikan oleh al-Imam al-Haddad di Hawi, tidak terkecuali para pembesar 'Alawiyyin baik dari kota Tarim maupun dari luar tarim yang kemudian akan menempati saf bagian depan.

Ketika Munsib (pemimpin turun temurun)
al-Haddad telah datang dan para pembesar ulama telah berkumpul, acara pun dimulai dengan diawali pembacaan Tartibul Fatihah oleh munsib al-Haddad, disusul pembacaan syair-syair berisi munajat, nasihat dan pujian gubahan Imam Haddad yang dibacakan oleh beberapa orang munsyid (pelantun kasidah) senior. Hadirin pun terlihat khusyu mendengarkan bait-bait sya'ir sambil sesekali mengaminkan doa yang terselip di sela-sela bait yang dibacakan. Juga diselingi bukhur, air mineral dan secangkir kecil kopi bercampur jahe yang di bagikan para Ahlul Khidmah.

Sampai waktu isyrak, acara diakhiri dengan doa dan jabat tangan dengan para pembesar ulama dan sesepuh, baik dari kalangan Alawiyyin maupun kabilah masyaikh.

Acara belum berakhir, masih ada Halalbihalal yang diadakan di rumah keluarga Saadah 'Alawiyyin lainnya. Keluarga habib Muhammad bin ibrahim Balfaqih di daerah Nuwaidiroh, keluarga Bin syihab di kediaman habib Alwi bin Abdullah bin Syihab, dan Habib Abdullah bin Syeikh al-Idrus, lalu berakhir di kediaman keluarga Baharmi.

Sore harinya, setelah salat Asar dari keluarga Bin Syeikh Abu bakar (Syehbu), al-Habib Umar bin hafiz mengadakan Halalbihalal di kediamannya di Aidid, acara sedikit berbeda karena selain pembacaan kasidah, rangkaian acara juga diselingi dengan pembacaan kitab fiqih yang menerangkan bab haji, dan disampaikan oleh habib Umar dan habib Ali al-Mashyur. Acara diakhiri dengan jabat tangan dan parade gerakan tarian tradisional masyarakat setempat.

Hari berikutnya acara ini di laksanakan oleh keluarga al-Hamid, al-Masyhur, Bin-Hafiz, Asy-Syatiri, al-Kaaf dan berakhir di kediaman al-Idrus.

Oleh: Yusuf Markawi (Mahasiswa Tingkat Akhir, Fakultas Syari'ah wal Qanun, Univ. Al-Ahgaff)