http://www.english.hadhramaut.info Haul Imam Muhajir, Kembali Menata Diri [The Source: hadhramaut.info/indo - 02/05/2007] Liburan Tengah Semester tahun ini, ada sebuah catatan pengalaman yang kembali memenuhi lembaran-lembaran kehidupan saya sebagai seorang pelancong ilmu di negeri Saba “Haul Imam Muhajir”.  “ayo naik dulu ke lereng itu untuk berziarah sebentar, nanti kita berkumpul lagi di lapangan ini”, seloroh ketua rombanganku yang menggugah lamunan. Sore hari setelah sholat Asar kami telah meluncur ke Husaisah, sebuah desa yang terletak antara Tarim dan Seiyun. Di sinilah tempat Imam Muhajir dimakamkan. Kami berangkat bersama 13 rekan mahasiswa yang lainnya  menggunakan mobil carry, kebetulan ada teman yang menyewa jadi sekalian aja. Sebetulnya pihak panitia sudah menyediakan bus untuk mengantar peziarah, cuman karena tempat jemputannya yang agak jauh jadi saya putuskan untuk ikut ajakan teman saja.
Selapas jam 17.00 WY kami telah duduk manis di tanah lapang, sebuah tanah kosong tak jauh dari tempat Imam Muhajir yang telah didesain oleh panitia untuk menampung lebih dari 8000-an jama’ah. Tempat ini sebelumnya merupakan padang pasir yang belum diratakan. Sementara itu tampak di selatan kami sekolompok manusia berbaris rapi beriringan sambil bergoyang dengan tongkat di tangan mengikuti irama tabuhan gendang. Entah upacara apa itu yang jelas pemandangan ini begitu menarik perhatianku. “Eh.. aku mau ngambil gambar dulu yach kayaknya bagus tuh tariannya”, gumamku pada Ali, salah satu jamaah yang hadir dari Darul Musthafa. Memang saya agak hobi dengan fotografi, meski bermodal Hp nokia berkamera tidak begitu bagus saya berkeinginan untuk tidak membiarkan kenangan indah di Hadhramaut meluap begitu saja.
Waktupun terus berlalu, seusai sholat maghrib berjamaah pembacaan maulid Nabi SAW. dimulai kemudian dilanjutkan sholat Isya dan disambung dengan ceramah-ceramah keagamaan. Di antara ceramah yang paling berkesan adalah nasihat-nasihat yang diutarakan oleh Habib Abu Bakar al-Adeny, seorang pemikir dan cendikiawan Hadhramaut yang tinggal di kota Aden. Beliau menegaskan bahwa di antara tujuan diadakannya acara-acara semacam ini adalah untuk kembali menata diri kita.Agar kita ingat kembali tugas utama diciptakannya kita di dunia. Beliau juga mengingatkan akan dua arus pendidikan yang saling bertabrakan satu sama lain. Yang satu mengajak untuk tegak di atas ajaran Rasul SAW. yang disebut dengan Madrasah Abawiyah. Yang lain menjerumuskan manusia dalam gelimang dunia yang fana ini. Habib Abu Bakar al-Adany merupakan pemikir dan cendekiawan muslim yang sangat produktif munulis dan buku-bukunya cukup banyak mendapatkan tanggapan dari masyarakat. Adapun diantara tema yang diangkat dalam karya-karya beliau di antaranya adalah menanggapi kegagalan pendidikan modern dalam mencetak muslim yang robbani, takwa pada Allah SWT dan melaksanakan dinul Islam dengan sempurna.