http://www.english.hadhramaut.info Iduladha Mubarak dan Kebahagian yang Seharusnya Dicapai [The Source: hadhramaut.info - 29/07/2021]
Selasa (20/07/21), masyarakat muslim di seluruh penjuru dunia dihadapkan dengan salah satu hari besar Islam, yakni Hari Raya Iduladha. Hari kemenangan bagi seluruh umat Islam setelah Hari Raya Idulfitri yang lalu.

Masyarakat Kota Tarim juga ikut merayakan kemenangan ini dengan mengadakan salat Id bersama di Masjid Raudhah dan Masjid Jabanah yang telah bertahun-tahun menjadi tempat perayaan Hari Besar Islam ini.

Di Masjid Raudhah sendiri, salat dimulai pukul 05.45 KSA setelah datangnya pawai atau arak-arakan yang dipimpin oleh Habib Umar bin Hafidz dari kediaman beliau dan disusul oleh santri Darul Musthafa dengan membawa 10 panji besar berwarna hijau. Diiringi juga dengan tabuhan gendang serta lantunan takbir, tahmid dan tahlil yang khas dilantunkan pada Hari Raya.

Setelah salat Id dilaksanakan, Syekh Umar bin Husain Al-Khatib yang menjadi imam salat pun langsung berkhutbah, diawali dengan takbir, pujian kepada Allah Swt. dan Nabi Muhammad saw.

Dalam khutbahnya, beliau menggambarkan bahwa Id yang hakiki itu ialah sebuah kemenangan dan kebahagiaan yang tidak didapat kecuali dengan menelaah perintah Allah Swt., mengikuti petunjuk Nabi Muhammad saw., lalu mengamalkannya  dengan sebaik dan sebisa mungkin.

Sedangkan Id yang paling agung dan mulia diraih dengan menjaga darah (tidak memerangi orang lain), harta dan harga diri, dan tidak sekalipun melanggar atau merusaknya. Karena hari dimana engkau tidak bermaksiat kepada Allah swt, sejatinya itulah Hari Raya bagimu.

Beliau juga menjelaskan bahwa tak sepatutnya kita bersalaman dengan orang yang bukan mahram, walaupun hal itu dianggap sebagai silaturahmi kepada saudara. Karena hal itu jelas melanggar syariat Allah Swt. Dan sesungguhnya perempuan itu adalah aurat yang wajib dijaga, ditutupi, dan dilindungi. Maka janganlah perlihatkan bagi orang yang bukan mahramnya.

Mengakhiri khutbahnya tersebut, Syekh Umar mengingatkan juga akan pentingnya mengetahui syarat dan ketentuan dalam berkurban, agar menjadi ibadah yang diterima di sisi Allah Swt. Karena hal kecil seperti sombong atau riya' dapat menghapuskan pahala ibadah kurban tersebut.

Dalam momentum ini, kami dari kru redaksi Ahgaff Pos mengucapkan minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin.
Sekian!

Oleh: Ahmad Raja Azani