http://www.english.hadhramaut.info Implementasi Dakwah bil Hikmah dalam Kontes Piala Dunia [The Source: hadhramaut.info - 01/01/2023]
Perhelatan akbar Piala Dunia Qatar 2022 sukses menarik perhatian banyak orang, seusai memberi banyak kejutan tak terduga, mulai dari kekalahan Argentina oleh Arab Saudi hingga Maroko yang berhasil menumbangkan dua raksasa Eropa, Spanyol dan Portugal. Sampai pada akhirnya, Argentina lah yang berhasil menjadi kampiun setelah mengalami drama menghadapi Prancis pada final ajang paling prestisius sejagat itu.

Selama terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia, Qatar berhasil memberi kesan positif bagi para pengunjung dan para suporter. Qatar menyambut mereka dengan penuh suka cita. Mereka dijamu dengan berbagai sambutan yang seolah belum pernah mereka rasakan sebelumnya.

Sadar akan pengaruhnya, Qatar pun tak ingin menyia-nyiakan momentum langka ini. Mereka berupaya untuk mendakwahkan Islam secara global, sekaligus menghapus citra buruk Islam yang selama ini digembar-gemborkan oleh dunia barat. Qatar benar-benar berusaha memperkenalkan substansi Islam yang sebenarnya, pada jutaan pasang mata di penjuru dunia.

Mereka seolah berikhtiar untuk mengimplementasikan firman Allah Swt. dalam surah An-Nahl ayat 125 :

ٱدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وجٰدِلْهُمْ بِالّتِي هِيَ أَحْسَنُ
"
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik"

Al-Imam Al-Qurtubi dalam tafsirnya menjelaskan mengenai ayat ini :

هذه الآية نزلت بمكة في وقت الأمر بمهادنة قريش، وأمره أن يدعو إلى دين الله وشرعه بتلطف ولين دون مخاشنة وتعنيف، وهكذا ينبغي أن يوعظ المسلمون إلى يوم القيامة. فهي محكمة في جهة العصاة من الموحدين، ومنسوخة بالقتال في حق الكافرين. وقد قيل: إنّ من أمكنت معه هذه الأحوال من الكفار ورجي إيمانه بها دون قتال فهي فيه محكمة. والله أعلم.

"Ayat ini berstatus muhkamat (tidak mengandung naskh) dari segi orang yang bermaksiat dari golongan Ahli Tauhid, dan berstatus mansukh bagi orang-orang kafir. Meskipun demikian, terdapat sebuah pendapat yang mengatakan, "jika seorang kafir memungkinkan untuk didakwahi dengan cara semacam ini, dan terdapat harapan tumbuhnya iman mereka sebab cara tersebut (tanpa adanya peperangan), maka ayat ini dihukumi muhkamat"

Setidaknya Qatar faham betul, dakwah terhadap non-muslim pada era sekarang sulit tercapai kecuali menggunakan strategi Bil Hikmah wal Mauidhoh Al-Hasanah, karena dakwah yang kolot dan kaku tampaknya sudah tak relevan lagi, apalagi dengan mengangkat senjata, justru menjadikan mereka lari dari Islam, bahkan balik membenci dan memusuhi Islam itu sendiri. Selama ini, sejatinya para pembenci Islam itu tidak tahu-menahu hakikat Islam yang sesungguhnya. Mayoritas mereka merupakan korban provokasi dari gerakan "Islamophobia" yang sengaja dibuat dan disebarluaskan oleh Amerika dan Barat. Semakin mereka tidak tahu apa itu islam, maka semakin besar pula kebencian menyelimuti hati mereka. Hal ini persis seperti yang disampaikam oleh Al-'Allâmah Asy-Syekh Muhammad Said Ramadhân Al-Bûthi dalam kitabnya yang berjudul Al-Islâm wa Al-Gharb :

إنّ الجهل بالإسلام هو الفرصة الوحيدة لانتقاصه والهجوم عليه، وهو المناخ الوحيد تستنبت فيه الأكاذيب والتقولات الباطلة على الإسلام .. هي التي تخلق عوامل الإشمئزاز منه والعداوة له.

"Sungguh ketidaktahuan terhadap Islam adalah satu-satunya kesempatan untuk meredam dan menyerangnya. Ketidaktahuan atas Islam tersebut menjadi satu-satunya area yang tertanam kedustaan dan kebohongan batil atas Islam. Kebohongan tersebut menjadi faktor yang menciptakan perasaan muak dan permusuhan terhadap Islam".

Oleh sebab itu, untuk bisa mengubah mispersepsi yang telah melekat kuat dibenak orang non-muslim, khususnya di dunia barat, diperlukanlah sebuah dobrakan berskala internasional yang mampu memberikan pengaruh signifikan terkait pemahaman Islam yang sebenarnya. Dalam hal ini, Qatar mengambil langkah tepat melalui berbagai pendekatan yang mereka lakukan, dimulai dari pelantunan ayat suci Al-Qur'an saat open ceremony, pemberian hidangan gratis, tingkat keamanan tinggi bagi perempuan, penegakan nahi mungkar seperti; larangan konsumsi alkohol, larangan perzinaan dan LGBT, hingga jalanan yang bertebaran hadis Nabi Muhammad saw. serta mengerahkan ribuan juru dakwah untuk konsultasi terkait keislaman. Tidak hanya Qatar, Maroko pun turut memperlihatkan citra Islam yang damai nan harmonis. Dari mereka, non-muslim mengetahui maksud sujud syukur, arti berbakti kepada orang tua khususnya ibu, serta hal-hal mengesankan lainnya. Mereka seakan sadar bahwa non-muslim tidaklah mengkaji Al-Quran, dan tidak pula menelaah hadis, akan tetapi mereka mengamati perilaku serta sikap umat Islam. Oleh sebab itu, mereka berusaha menjadi representasi umum terkait keindahan Islam.

Walhasil, dakwah santun yang dijalankan oleh mereka tidaklah sia-sia. Para pengunjung dan suporter pun satu persatu memberikan kesaksian serta kesan positifnya, baik terkait tuan rumah Qatar sendiri maupun terkait Islam secara umum. Kebanyakan mereka pun tertarik mempelajari dan menelusuri lebih jauh mengenai Islam, bahkan diberitakan tidak sedikit pula yang telah mantap melafalkan dua kalimat suci Lâ ilaha Illâ Allâh, Muhammadun Rasulullâh saw.

Oleh: Anas Shobirin (Mahasiswa Tingkat Tiga, Fakultas Syariah, Universitas Al-Ahgaff)