http://www.english.hadhramaut.info Evaluasi di Akhir Tahun [The Source: hadhramaut.info - 01/01/2023]
Tidak terasa tahun 2022 ini dalam hitungan jam akan segera  berakhir. Di penghujung akhir tahun, banyak orang yang merencanakan resolusi untuk tahun berikutnya. Seperti mencatat apa saja yang ingin dilakukan di tahun 2023 dan apa saja yang ingin dicapai. Namun sebelum membuat resolusi tersebut,  introspeksi dan refleksi diri penting dilakukan. Tujuannya adalah kita tahu apa kekurangan dan kesalahan yang dilakukan selama tahun 2022 ini. Sehingga bisa menjadi acuan dan upaya memperbaiki diri di tahun selanjutnya.

Allah  SWT telah mengingatkan kita betapa pentingnya introspeksi diri di dalam Al-Quran surat Al-Hasyr ayat 18:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

"Wahai orang orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah setiap kalian memperhatikan apa yang telah diperbuat untuk hari esok (akhirat), bertakwalah, sungguh Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan"

Berdasarkan evaluasi ini, mari kita menentukan langkah apa yang akan dilakukan di masa depan. Dimulai dari perminggu hingga pertahun mendatang. Sudah sepantasnya dan seyogianya bagi seorang muslim memiliki rencana dan target yang besar, untuk menentukan arah jalan hidup. Sebab, waktu terus berputar dan catatan baru telah menunggu di depan pintu. Bukan terus menerus mengingat masa lalu untuk membangkitkan luka. Tapi melakukan evaluasi untuk membantu kita bangkit dan bersiap menyusun mimpi baru di masa depan.

Ambil semua kesempatan demi kesempatan untuk mengembangkan diri dan bermanfaat untuk umat dan juga negeri. Jangan terdiam dan merasa nyaman di zona yang sama atau bahkan sampai terlena. Kesempatan tidak datang dua kali. Ingatlah! Bahwasanya waktu adalah umur, ia tak akan mundur atau berputar untuk kedua kalinya.

Diceritakan bahwasanya ada seseorang ingin berbicara kepada salah seorang tabi'in yang bernama Amir bin Abdul Qais seraya berkata, " Wahai Amir! Aku ingin berbicara denganmu". Kemudian beliau menjawab :

امسك الشمس !  معناه اوقف لى الشمس واحبسها عن المسير حتى أكلمك فإن الزمان متحرك دائب المضي، لا يعود بعد مروره فخسارته خسارة لا يمكن تعويضها واستدراكها لأن  لكل وقت ما يملؤه بالعمل

Hentikan matahari dahulu! Maksudnya yaitu hentikan dan tahan matahari dari perputarannya,  maka aku akan berbicara denganmu. Sebab, waktu terus bergerak selalu berjalan maju, tidak pernah kembali setelah berlalu. Maka kerugiannya adalah kerugian yang tidak bisa diganti atau disusul. Karena di setiap waktu harus ada yang dikerjakan. Imam Hasan Al-Bashri mengatakan

 يا ابن آدم انما انت ايام، فإذا ذهب يوم ذهب بعضك

Wahai anak Adam! Engkau itu bagaikan hari, apabila hari telah berlalu maka hilanglah sebagian umurmu. Rasulullah saw, pun telah mengingatkan kita dengan sabdanya :

 "نعمتان مغبون فيهما كثير من الناس، الصحة والفراغ

Dua nikmat yang paling sering dilalaikan manusia, sehat dan waktu kosong.

Tutup masa lalu, buka lembaran baru, walaupun engkau telah menyia-nyiakan berpuluh bahkan beribu tahun dari umurmu. Dikutip dari kitab Qimatuzzaman karya Syekh Abdul Fatah Abu Qhudah

فلو ضيعت الف سنة فيما لا يعنى ثم تبت وثبتت لك السعادة فى اللمحة الاخيرة من العمر، بقيت فى الجنة اباد الآبد،فعلمت ان اشرف الاشياء فى حياتك فى تلك اللمحة.

Seandainya engkau membuang sia-sia waktumu seribu tahun untuk hal yang tidak berguna. Kemudian engkau bertaubat dan kembali kepada-Nya di detik-detik akhir dalam umurmu, maka engkau akan kekal di surga selamanya. Dan seketika itu engkau mengetahui bahwasanya waktu yang paling berharga dari hidupmu adalah di menit-menit akhir itu.

Semoga Allah Swt, memberi taufik serta hidayah untuk menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang benar-benar mensyukuri dan memanfaatkan segala anugerah yang yang diberikan kepada kita.

Oleh: Hisyam Al Madihij (Mahasiswa Tingkat Tiga, Fakultas Syariah, Universitas Al-Ahgaff)