http://www.english.hadhramaut.info Rebonding Dalam Islam [The Source: Indo.Hadhramaut.Info - 13/2/10] Ditanyakan bagaimana hukumnya rebonding ? الحديث الصحيح عن عبد الله قال [ قال رسول الله صلى الله عليه (3) وسلم ]: (لعن الله الواشمات والمستوشمات [ والنامصات (4) ] والمتنمصات [ والمتفلجات ] للحسن، المغيرات خلق الله) الحديث. أخرجه مسلم Rasulullah SAW bersabada : Allah melaknat orang yang mentato dan yang ditato, orang yang mencukur rambut wajah dan yang dicukur rambut wajahnya, dan yang merenggangkan giginya untuk mempercantik yang merubah ciptaan Allah. Imam Rozi dalam tafsirnya menyebutkan beberapa tafsir untuk menafsirkan firman Allah SWT : و ليغيرن خلق الله.. Dan merubah ciptaan Allah Diantaranya adalah dengan hadist di atas. Dari hadist di atas difahami bahwa tidak boleh untuk merubah ciptaan Allah SWT pada diri makhluknya dan di sini adalah manusia, Allah SWT berfirman di ayat yang lain لقد خلقنا الإنسان في أحسن تقويم Sungguh telah kami ciptakan manusia dalam bentuk yang paling bagus jadi yang ada pada diri kita itu sudah merupakan yang terbaik dari Allah SWT yang harus di syukuri, dan merubah tatanan yang sudah diberikan oleh Allah pada diri kita secara umum itu merupakan perbuatan yang dilaknat oleh Allah SWT. Dilaknat oleh Allah SWT berarti perbuatan itu merupakan dosa besar yang harus dihindari dan di taubati bila sudah terlanjur dilakukan. Ada beberapa rincian untuk masalah ini diantaranya dijelaskan oleh Imam Ibnu Hajar dalam buku beliau Fathul Bari Syarah Sohihul Bukhari beliau mengatakan قال الطبري لا يجوز للمرأة تغيير شيء من خلقتها التي خلقها الله عليها بزيادة أو نقص التماسا لحسن لا للزوج ولا لغيره كمن تكون مقرونة الحاجبين فتزيل ما بينهما توهم البلج أو عكسه ومن تكون لها سن زائدة فتقلعها أو طويلة فتقطع منها أو لحية أو شارب أو عنفقة فتزيلها بالنتف ومن يكون شعرها قصيرا أو حقيرا فتطوله أو تغزره بشعر غيرها فكل ذلك داخل في النهي وهو من تغيير خلق الله تعالى قال ويستثنى من ذلك ما يحصل به الضرر والأذية كمن يكون لها سن زائدة أو طويلة تعيقها في الأكل أو إصبع زائدة تؤذيها أو تؤلمها فيجوز ذلك والرجل في هذا كالمرأة Imam Thabari mengatakan bahwa wanita tidak boleh merubah sesuatu pun dari tatanan tubuh yang sudah diberikan Allah SWT baik itu dengan menambah atau mengurangi untuk mendapatkan kecantikan baik itu demi suaminya atau orang lain, seperti bila dia alisnya bersambung kemudian dicukur tengah-tengahnya supaya kelihatan terpisah atau sebaliknya…atau rambutnya pendek atau jelek lalu diperlebat dengan rambut lain maka semua itu termasuk dalam larangan ini karena terdapat didalamnya pengubahan ciptaan Allah. Dikecualikan dari hal di atas bila di anggota tubuh yang akan dibenahi tersebut menyebabkan penyakit atau bahaya , seperti bila seseorang memiliki gigi yang sangat panjang yang merepotkan dia ketika makan atau jari lebih yang menyakitkannya maka dalam kondisi ini boleh untuk dibenahi baik itu pria atau wanita. وقال النووي يستثنى من النماص ما إذا نبت للمرأة لحية أو شارب أو عنفقة فلا يحرم عليها إزالتها بل يستحب قلت وإطلاقه مقيد بإذن الزوج وعلمه وإلا فمتى خلا عن ذلك منع للتدليس وقال بعض الحنابلة ان كان النمص أشهر شعارا للفواجر امتنع وإلا فيكون تنزيها وفي رواية يجوز بإذن الزوج إلا إن وقع به تدليس فيحرم Imam Nawawi berkata, dari masalah laknat Allah bagi orang yang mencukur rambut wajahnya dikecualikan bila seorang wanita tumbuh diwajahnya jenggot atau kumis atau rambut yang di bawah bibir, maka tidak diharamkan bagi dia untuk mencukurnya, hal ini bila diketahui dan dizinkan oleh suami, namun bila tidak ada syarat tersebut maka hal tersebut dilarang karena didalamnya terdapat penipuan. Sebagian ulama dari madzhab imam hambali mengatakan bila mencukur rambut wajah itu menjadi tanda dan symbol orang-orang yang fajir (orang-orang buruk akhlaq) maka hal tersebut tidak boleh, bila tidak maka hukumnya haram tanzih, dalam riwayat lain dikatakan hal tersebut diperbolehkan bila dengan seizin suami kecuali bila hal tersebut menggiring ke arah penipuan maka haram. Dr. Wahbah Zuhalily dalam buku beliau Fiqih Islami Wa adillatuhu mengatakan : الفقه الإسلامي وأدلته - (1 / 412) والتحريم المذكور في الحديث إذا كان لقصد التحسين، لا لداء وعلة، فإنه ليس بمحرم. والمحرم فقط هو نتف الشعر من الوجه، وللمرأة حلق الوجه وحفه نصاً، ولها تحسين شعرها وتحميره ونحوه من كل ما فيه تزيين للزوج، ولها التحذيف، أي إرسال الشعر الذي بين العذار والنزعة، ويكره ذلك، كما يكره حف الوجه للرجل. Keharaman yang disebutkan dalam hadist tersebut bila (dia dalam membenahi tatanan ciptaan Allah itu) bermaksud untuk mempercantik, bukan karena penyakit atau bahaya, sebab kalau alasanya adalah dua hal terakhir tersebut maka hukumnya tidak haram. Yang diharamkan hanyalah mencabut rambut dari wajah, dan wanita diperbolehkan untuk mencukur wajahnya dan da membersihkannya (dengan cukur) secara nas, dia juga berhak untuk memperindah rambutnya, memerahkannya, dan semisalnya dari segala macam cara untuk bersolek didepan suami… Kesimpulan yang bias diambil dari kumpulan teks di atas, 1. Secara umum merubah tatanan tubuh yang sudah diciptakan Allah adalah haram kecuali bila ciptaan yang ada itu menyebabkan penyakit atau bahaya. 2. Tidak boleh merubah tatanan yang sudah diciptakan Allah di wajah dan rambut baik itu laki-laki ataupun wanita dengan tujuan mempercantik atau mempertampan karena dua hal 1. Adanya penipuan 2. Karena Allah melarang dangan melaknat orang yang merubah tatanan ciptaannya, kecuali seorang istri yang memperindah penampilannya untuk membahagiakan suami, dengan sepengetahuan suami dan seizing dia. 3. Tambahan : batasan lain yang perlu diperhatikan adalah : a. Jangan sampai menyebabkan adanya penipuan dari proses tersebut b. Jangan sampai ada perubahan yang sangat mendasar dari proses tersebut c. Proses tersebut tidak menggunakan peralatan yang najis d. Tidak dimaksudkan untuk pelencengan gender e. Tidak dimaksudkan untuk meniru orang-orang kafir dan fajir f. Dari proses tersebut tidak membuahkan bahaya yang lebih serius. Hal ini disampaikan oleh DR. Muhammad Uthman Shabir dalam buku beliau Ahkam Jirahah Tajmil Fil Fiqh al Islami. Allahu Ta'ala A'alam Bi Sawab