http://www.english.hadhramaut.info Harga Sebuah Perjuangan… [The Source: indo.hadhramaut.info - 22/5/2010]
Dulu di pondok kita,  ketika masa-masa ujian sudah akan tiba di ambang pintu, segala macam persiapan pasti sudah dijalankan. Mulai dari pemberlakuan wajib belajar di masjid bakda shubuh dan bakda asar hingga pengawasan waktu bermain dan olahraga yang dibatasi oleh pengasuh, tak lupa absensi yang selalu setia menemani di setiap waktu, maklum yang namanya santri kurang suka untuk berdisiplin belajar kecuali harus sedikit dipaksa. Pemberian motivasi belajarpun selalu mengiri hari-hari ujian, satu kalimat bijak yang sangat familier ditelinga kita adalah: “bil-ikhtibar yukromul-mar u aw yuhaanu” – ujian dapat memuliakan seseorang sekaligus menghinakan. Maka tidak heran jika hari-hari ujian adalah hari-hari kesungguh-sungguhan, apa lagi bagi santri yang agak malas mengikuti pelajaran di kelas, mereka pasti akan menggunakan jurus SKS alias “system kebut semalam”. Intinya kita akan rela berkorban demi sebuah perjuangan dalam pertempuran ujian…

Sudah menjadi sebuah kaidah bahwa perjuangan di lapisan manapun pasti harus diiringi dengan pengorbanan, kaidah ini berlaku umum baik untuk tujuan dunia maupun akhirat. Seorang yang pingin punya  rumah misalnya, dia akan mencari tahu berapa harga yang harus dibayar untuk mewujudkan impiannya itu untuk kemudian dia akan mampu bekerja siang malam mengumpulkan biaya, kalau perlu harus merantau meninggalkan sanak dan familinya.

Demikian juga mereka yang mengincar jabatan tertentu dalam karir hidupnya, baik dalam bidang politik ataupun social, ia pasti akan menempuh semua jalan yang mampu ia tempuh untuk menuju ke puncak karirnya. Contoh riil yang bisa kita saksikan adalah pesta demokrasi, bagaimana seorang ca-leg rela mengorbankan semua yang ia miliki baik harta, waktu bahkan harga dirinya demi meraih simpati para konstituennya. Pengorbanan adalah harga yang harus dibayar dalam sebuah perjuangan, tidak terkecuali baik itu untuk kepentingan dunia maupun akhirat.
       
Sahabatku yang dimuliakan Allah, kita sudah mafhum kalau hidup dunia ini adalah ujian semata, hidup di dunia adalah perjuangan untuk dapat menggapai ridho-Nya hingga kelak kita akan dikembalikan dengan terlebih dahulu dihisab atas segala amal dan ibadah kita. Dan kelak hanya ada dua tempat kembali saja, surga kah atau neraka. Dan sudah dapat dipastikan tidak ada seorangpun dari kita yang mau mampir ke neraka – na’udzubillah min dzali – karena neraka adalah tempat yang sangat mengerikan dengan segala bentuk adzab yang tidak pernah habis-habis. Kita pasti akan memilih surga bukan untuk tempat kembali kita kelak? Untuk mencapai itu ada harga yang harus dibayar, ada usaha yang harus dilakukan dan ada pengorbanan yang harus dicurahkan, karena surga adalah tempat mulia yang tidak setiap orang bisa meraihnya…