http://www.english.hadhramaut.info Potensi Manusia [The Source: indo.hadhramaut.info - 02/5/2011]
Mengapa manusia lebih mulia dari makhluk lain? Apakah yang membedakan manusia dengan yang lain? Pertanyaan yang simple tapi membutuhkan renungan yang dalam.

Yang membeadakan adalah potensi dalam diri manusia, setiap manusia memiliki potensi yang luar biasa, tanpa disadari manusia lebih pintar dari computer, lebih kuat dari robot bahkan lebih hebat dari penemuan apapun, semua ilmuwan dan professor sepakat bahwa otak manusia adalah tempat penyimpanan data terbesar dan termutakhir yang pernah ada. Ternyata potensi otak manusia tak terukur kapasitasnya, mampu menyimpan beribu-ribu tera giga data sebab otak manusia terfiri dari  1.000.000.000 sel otak, 900.000.000 (sembilan ratus juta) sel otak perekat dan 100.000.000 (seratus juta) sel aktif. Satu sel otak mampu bercabang sampai beribu-ribu cabang dan setiap cabang mampu untuk menampung sebuah kamus tebal. Bayangkan berapa banyak kitab setebal kamus yang mampu dihafal manusia dalam satu cabang? Berapa banyak kitab yang mampu dihafal dalam satu sel otak?.

Seorang ulama muslim mengatakan, seandainya otak manusia digunakan untuk menghafal maka apabila dibariskan kitab yang dia hafal bisa mencapai satu kilometer. Masya allah tabarokallah. Seorang ulama pernah ditanya ketika di akhir hayatnya kepada siapakah kitab-kitabnya akan diwariskan, beliau menjawab “semua kitab-kitab dalam rak-rak buku dibelakangku akan dihafal anakku”.hal ini menunjukan bahwa sang ulama meyakini akan dasyatnya kemampuan otak dalam meyimpan ingatan.

Tahukah anda bahwa semua kenangan yang pernah kita lalui tidaklah hilang tapi tetap tersimpan utuh seperti sedia kala di dalam otak kita. Semua kenangan semenjak kita lahir sampai sekarang atau sampai ajal mejemput, tetaplah tersimpan dalam otak kita. Bayangkan berapa banyak memori dan kenangan dalam otak kita.

Otak hanyalah memindahkan semua kenangan kita ke dalam alam bawah sadar, otak secara terstuktural dan alami memilah serta memilih ingatan yang penting dan tidak penting yang kemudian ingatan yang tidak penting dalam kehidupan sehari-hari seperti rutinitas makan atau mandi setiap hari, dipindahkan ke otak bawah sadar sedangkan ingatan yang penting tetap tesimpan.

Ingatan penting, adakalanya alami dan ada kalanya dibuat speperti acara pernikahan kita, secara spontanitas otak kita akan menyimpan peristiwa tersebut dalam dokumen penting dan peristiwa tersebut tak akan kita lupakan sampai akhr hayat kita. Adakalanya ingatan penting itu melalui proses pembuatan dalam arti kita yang membuat ingatan itu seperti proses penghafalan rumus kimia atau bait-bait syair, secara naluriah otak tidak bisa menerima pelajaran sebagai peristiwa penting maka hal teresbut tidaklah termasuk ingatan penting maka dibutuhkan pengulangan (mudzakaroh) agar ingatan (red. Hafalan) tersebut tidaklah hilang dan tetaptersimpan dalam memori alam sadar kita.

Pada dasarnya waktu terbagi  2: chaos dan charios. Chaos adalah waktu yag terjadi berulang kali dalam hidup kita seperti waktu yang kita gunakan untuk aktivitas mandi, chaos ini adalah waktu yang bersifat tidak penting. Sedangkan charios adalah waktu yang kita gunakan ketika terjadi momen dan event-event penting dalam hidup kita, dan charios bersifat terjadi tidak setiap saat, hanya sekali-kali saja, charios ini bersifat penting dan permanent di dalam otak kita sehingga ingatan ini tidak mudah hilang begitu saja dan apabila dilakukan aktivitas mengingat maka akan sangat mudah sekali dilakukan. Orang yang bisa memanfaatkan waktu tersebut atau orang yang mampu mengubah waktu chaos menjadi charios adalah orang yang sukses.

Alangkah sangata diasayangkan jika anugrah Allah ini tidak kita gunakan semaksimal kita. 1 hal penting tentang otak manusia bahwa berdasarkan penelitian, memori otak manusia tidak akan penuh kecuali apabila digunakan setiap detik untuk menghafal selama 3000 tahun.

Umur rata-rata manusia normal tanpa disertai penyebab kematian mendadak atau sebagainya adalah sekiar 60-70 tahun jadi apabila otakmu digunakan untuk menghafal setiap detik sampai ajal menjemput tidaklah akan penuh. Apalagi jika hanya digunakan untuk menghafal sewaktu-waktu, take it easy baby! So

tunggu apalagi…
Ayo kita menghafal…!!!

Pikiran dan Potensi Manusia

Salah seorang sahabat saya menulis di atas meja belajarnya -you are what u thin’-, ketika melihat tulisan itu dalam pikiran saya langsung terlintas ingatan akan potensi manusia.

Semua ada dalam pikiran, segala sesuatu berasal dari pikiran. Tentu tanpa menafikan kekuasaan Allah dan kehendak-Nya. Yang dimaksud dengan semua ada dalam pikiran adalah segala kemungkinan berasal dari pikiran, ketika seseorang berpikir bahwa suatu pelajaran adalah sulit, maka akan terasa sulit. Jadi yang menjadikan pelajaran tersebut sulit atau tidak bukanlah pelajaran tersebut melainkan pikirannya yang menyebabkan menjadi sulit, tapi ketika seseorang menyukai suatu pelajaran tau menganggap pelajaran tersebut itu mudah maka sesulit apapun soal  dia hadapi maka akan terasa mudah.

Tidak percaya, wajar karena anda belu merasakannya. Coba saat ini anda Tanya pada orang yang menyukai bahasa inggris apakah bahasa Inggris itu mudah ataukah sulit. Dapat dipastikan bahwa dia akan menjawab mudah sebab dia menganggap bahasa inggris mudah maka terasa mudah jadi yang menjadikan sulit adalah pikiran anda maka jika anda berpikir demikian akan tercipta kesulitan.

Ucapkan seribu kali dalam pikiran anda kata-kata mudah atau bisa pada hal yang anda pikir itu sulit, ucapkan basmalah dan jalani pasti akan lebih terasa mudah. Jika masih terasa sulit, perbanyak ucapkan kata mudah, insyaallah terasa lebih mudah. Tentunya dengan tidak melupakan untuk berdoa kepada Allah Tuhan semesta alam.

Fakta membuktikan bahwa ketika seseorang berpikir saja dia akan gagal dalam suatu hal, maka dia telah membuat kegagalannya sendiri. Bagikan prajurit yang akan bertempur sebelum berperang dia berpikir dia akan kalah, maka pikirannya lah yang pertama menyebabkan kegagalannya. Oleh karena itu ayo kita ciptakan kesuksusan kita dan kamu ciptakanlah kesuksesan dirimu sendiri.


Oleh : bagas el syauqi (abdul basith)
Mahasiswa tingkat pertama program syariah dan hukum Universitas Al Ahgaff, alumni Pondok Pesantren Babus Salam Tangerang