Manakala seorang wanita yang mempertaruhkan segalanya untuk Iman dan
keyakinannya kepada Rabb-Nya, langkah demi langkah Ia ayunkan dan
kampung halamannya yang tercintapun ia tinggalkan, tak lain dan tak
bukan untuk mencari cahaya- cahaya ilmu guna mendekatkan dirinya kepada
Rob-Nya, dan segala bentuk cintanya ia persembahkan kepada Allah, guna
mencari cinta sejati dan hakiki, namun cobaan dan tantanganpun datang
silih berganti, termasuk godaan para pria yang terpesona dengan perisai
dirinya yang sholihah itu, namun, hampir-hampir hatinya rapuh dalam
godaan dan rayuan yang menjanjikan serta meyakinkan itu. Namun, sebagai
seorang wanita yang lemah tak berdaya, hanya lembaran kertas dan tinta
hitamlah yang dapat mengungkapkan semua isi hatinya guna meneguhkan
imannya kepada Rabb-Nya.
Mulailah ia mencoret butiran kata demi kata, kalimat demi kalimat seperti cuplikan di bawah ini
Assalamu alaikum warahmatullah wabarakatuh
Dear : Calon Suamiku
Apa kabar imanmu hari ini, ? Masih mengendapkah rasa syukur dalam hati mu. Karena engkau masih mempunyiai kesempatam unruk menghirup udara segar pada hari ini.
Wahai calon suamiku,,
tahukah engkau,,,,Begitu besar cinta Allah kepada diriku
Disini aku di tempa untuk menjadi seorang muslimat yang jauh lebih dewasa, agar aku lebih bijak menyingkapi sebuah kehidupan, dan siap mendampingimu kelak, meskipun lelah dan putus asa telah merantai tubuh ini, namun kini kurasakan diri ini lebih baik.
Manakala hati ini berbicara, kenapa Allah selalu mengujiku, tepat dihatiku, bagian terapuh yang ada pada diriku, namun kini aku tahu jawabannya, Allah tahu dimana tempat yang paling tepat agar aku senantiasa kembali mengingat dan mencintainya,
Ujian demi ujian akan aku tempuhi, lika liku perjuanganpun akan aku lewati, Insya Allah semua itu membuatku menjadi lebih tangguh, sehingga saat kelak kita bertemu, kau bangga telah memiliki aku di hatimu,
Calon Suamiku...
Aku tidak tahu, entah dimana dirimu sekarang,,Tapi aku yakin, Allah pun mencintaimu, sebagaimana dia mencintaiku,Aku yakin, dia kini sedang mendidik dan melatihmu, menjadi salah satu mujahidin yang kekar dan tangguh, hingga aku pun telah bangga memiliki mu di hati ku kelak,Hanya kesholihan mu yang sangat aku harapkan, semoga sama halnya dengan dirimu, karena kecantikan dan ketampanan akan sirna seiring dengan berputarnya zaman dan berjalannya waktu.
Kalau boleh hati ini jujur, Aku masih sangat haus akan ilmu,namun aku berharap ,berbekal ilmu yang ada saat ini, bisa mengantarkan ku untuk menjadi seorang istri yang mendapat keridhaan Allah dan dirimu.
Wahai calon suamiku,,,,
manakala aku masih dalam asuhan Ayah dan ibuku, tak ada doa yang sering kupanjatkan melainkan menjadi anak yang sholihah, agar di akhirat kelak mereka bangga telah melahirkan anak seperti diriku.
Namun nanti, setelah menjadi istrimu, doa yang diiringi dengan pengharapan adalah menjadi pendamping sholihah agar Allah masih memberikan izin untukku guna menjadi salah satu bidadarimu disyurga yang akan mendampingi dirimu yang sholih
Tak bisa ku tutupi bahwa daku ini pencemburu berat, Tapi kalau Allah dan rasulullah lebih kau cintai dari padaku, aku rela,aku harap begitu pula dirimu
Calon suamiku,,,,
Apabila hanya sebuah gubuk, menjadi perahu pernikahan kita, takkan ku namai dengan gubuk derita, karena itulah markas dakwah kita,dan akan menjadi istana yang sangat indah bila kita hiasi dengan cinta dan kasih. Akan kutunggu waktu yang indah itu, seperti halnya Bunga akan indah pada waktunya, yaitu ketika bermekaran menghiasi taman-taman yang hijau nan mempesona. Meskipun daku bukanlah wanita yang terbaik, namun aku akan berusaha menjadi yang terbaik dalam mendampingi perjuangan mu.
Calon suamiku
Inilah sekilas butiran kata yang dapat terlukiskan dan tergores oleh tinta hitam, meskipun tidak seindah sang pujangga cinta dalam merangkai kata-kata.
Bersabarlah Calon suamiku.Agar Allah memudahkan jalanmu untuk menjemputku menjadi bidadari hati mu.
Semoga Allah selalu menjagamu agar tak tersentuh yang bukan mahrammu. Meski hanya seujung kuku agar engkau bisa mempersembahkan dirimu seutuhnya untuk diriku, seperti halnya aku yang ingin mempersembahkan diriku seutuhnya hanya untukmu
Wasalam.
Dari : Wanita yang menanti kehadiranmu.
Wahai saudara seperjuangan, semua akan indah pada wakunya, tunggulah dan bersabarlah menanti hari dimana Allah menjadikan hari itu merupakan hari bahagia untuk kita. Dan kebahagian yang tidak terbatas, dunia hinggga Akhirat kelak.
Oleh : Musyari Muhammad” Mahasiswa faculty of sharea in law, AL-Ahgaff university, Hadramaut Yemen