Sana'a, Amerika Serikat Kamis kemarin menyerukan kepada semua faksi politik Yaman untuk menandatangani kontrak Teluk dan segera mengimplementasikannya untuk memastikan pergantian kekuasaan secara damai.

"Washington sangat prihatin dengan kekerasan baru-baru ini di seluruh Yaman", kata wakil juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Mark Toner dalam sebuah pernyataan, dan mengecam tindakan kriminal yang terjadi di negeri itu baru-baru ini.

Sementara itu, Perwakilan Tinggi Uni Eropa Catherine Ashton mengatakan dirinya mengikuti perkembangan di arab terutama di Yaman.

Ashton menyambut baik kesepakatan dari Gulf Cooperation Council (GCC) yang merupakan upaya negara-negara teluk dalam mengatasi krisis politik di Yaman. Ia mendesak pihak Yaman untuk menandatangani perjanjian transisi politik tersebut.

"Saya ingin menambahkan suara saya kepada mereka para pemimpin GCC dengan memanggil kedua belah pihak untuk menandatangani dan melaksanakan itu tanpa penundaan lebih lanjut. Solusinya ada di sana.. hingga saat ini Orang-orang Yaman telah menunggu terlalu lama,"tegas kepala kebijakan Uni Eropa itu.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Gulf Cooperation Council (GCC), Abdul-Latif al-Zayani mengatakan pada hari Kamis dalam sebuah pernyataannya bahwa inisiatif GCC adalah solusi terbaik dan keluar dari situasi dramatis negara itu, untuk menghentikan pertumpahan darah dan kerusakan negara lebih lanjut dari divisi keamanan dan politik.

Kepala GCC meminta semua pihak Yaman agar kembali ke inisiatif GCC untuk menyelesaikan krisis.

Al-Zayani juga mencatat kekerasan yang terjadi sekarang ini akan mengakibatkan pertumpahan darah jika dibiarkan berlarut-larut.