http://www.english.hadhramaut.info Berkahilah kami di bulan Rajab [The Source: indo.hadhramaut.info - 12/6/2011]
Dalam setahun penuh, seluruh hari-hari yang kita lalui laksana sebatang pohon. Ketika datang bulan Rajab, tibalah hari-hari untuk menyirami. Ketika datang bulan Sya'ban, tibalah hari-hari putik berganti buah. Dan ketika datang bulan Ramadlan, tibalah hari-hari untuk memetik hasilnya.

Setiap kali Baginda Nabi Muhammad SAW memasuki bulan Rajab, beliau berdoa;

Çááåã ÈÇÑß áäÇ Ýí ÑÌÈ æ ÔÚÈÇä æ ÈáøÛäÇ ÑãÖÇä

"Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rojab dan Sya'ban, dan sampaikan kami pada bulan Ramadlan!" (HR. Ibnu Ahmad, Baihaqi, dan Ibnu Majah)

Doa Nabi Muhammad saw diatas menegaskan eksistensi harapan yang kuat agar kita diberkahi, ditambahkan kebaikan pada bulan Rajab dan Sya'ban karena pada dasarnya dua bulan tersebut adalah bulan yang penuh dengan kebaikan. Di samping itu, kita dianjurkan pula memohon agar lebih ditambahkan lagi kebaikan yang telah kita lakukan sampai saat ini.

Nabi Muhammad saw mengajari kita untuk memiliki tekad yang kuat serta senantiasa berharap agar bertambahnya kebaikan tidak hanya ada pada hari- hari bulan Rajab dan Sya'ban saja, namun terus mengalir, dirasakan dan ditingkatkan hingga pada hari-hari bulan setelahnya, yakni bulan Ramadlan. Ini terlihat dari doa Beliau saw, "Dan sampaikan kami pada bulan Ramadlan!"

Rajab adalah Syahrullâh, bulan yang dinisbatkan kepada Allah Swt. Bulan yang menjadi salah satu  bagian dari al- Asyhur al- Hurum, Bulan-bulan yang dimuliakan oleh Allah swt, sebagaimana bulan Dzul Qa'dah, Dzul Hijjah, dan Muharram.

Jika Rajab dinisbatkan kepada Allah swt, maka Sya'ban disebut Baginda Nabi Muhammad saw sebagai bulan yang dinisbatkan kepadanya. Sedangkan Ramadlan, bulan yang mulia dan penuh berkah ini, dinisbatkan kepada umatnya. Suatu kebanggaan tersendiri bagi kita sebagai umat Nabi Muhammad saw.

Menurut Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani, bulan Rajab adalah lambang dari suatu makna yang memiliki khas rahasia penafsiran tersendiri. Kata "Rajab" yang bila ditulis dalam bahasa Arab (ÑÌÈ) terdiri dari tiga huruf. Masing-masing huruf memiliki makna yang dalam dan agung. Râ adalah Rahmatullâh, kasih sayang Allah. Jîm adalah Jûdullâh, kemurahan Allah. Dan Bâ adalah Birrullâh, kebaikan Allah atau keramahan-Nya. Maka dari awal hingga akhir bulan penuh berkah ini, Allah menganugerahi para hamba-Nya tiga karunia. Pertama rahmat tanpa azab. Kedua kemurahan tanpa kesempitan. Ketiga kebaikan atau keramahan yang tulus nan lembut tanpa mengharapkan balasan.

Jika Rajab adalah kesempatan untuk meninggalkan kekasaran dan keburukan tabiat kita, maka Sya'ban adalah kesempatan untuk meningkatkan amal dan membuktikan kesetiaan diri kita sebagai hamba-Nya. Sebagaimana Ramadlan yang menjadi kesempatan untuk bersungguh hati dan menjernihkan diri dari keruh kehidupan yang ada.

Jika Rajab adalan bulan untuk bertaubat, maka Sya'ban adalah bulan untuk memperoleh kasih sayang, dan Ramadlan adalah bulan untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Jika Rajab adalah bulan penghormatan, maka Sya'ban adalah bulan pengabdian, dan Ramadlan adalah bulan kenikmatan. Jika Rajab adalah bulan untuk beribadah, maka Sya'ban adalah bulan untuk meninggalkan kesenangan dunia, dan Ramadlan adalah bulan untuk memperoleh kebaikan yang penuh berkah. Pada bulan Rajab, setiap kebaikan dilipatgandakan. Pada bulan Sya'ban, dileburlah seluruh keburukan, dan pada bulan Ramadlan, kita menanti turunnya segala kemuliaan.

Rajab adalah syahr al-sâabiqîn, bulan yang menjadi peluang bagi mereka yang ingin berusaha lebih dahulu dalam meraih kebaikan. Sya'ban adalah syahr al-muqtashidîn, bulan yang menjadi kesempatan  bagi mereka yang berada dengan semangat yang tinggi dalam menabur kebaikan. Dan Ramadlan adalah syahr al-'âashîn, bulan yang terbuka  bagi mereka yang berlumur dosa dan alpa, untuk segera memperbaiki diri agar bias menjadi insan rabbani yang lebih baik dari sebelumnya.

Maka, kini kita sedang berada di hari-hari Rajab yang cerah, secerah peluang untuk menanti nafahâat, mengharap jawâaiz, meminta 'athâayâ, dan merindukan mawâahib. Menanti hembusan rahmat, mengharap hadiah, meminta anugerah, dan merindukan karunia dari Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, lagi Maha Pemberi segala harapan hamba-Nya.

Kita sedang berada di musim Istighfar, musim saatnya memperbanyak permintaan ampunan. Kita berada di musim Shalat, musim saatnya menambah kualitas, kuantitas Ruku' dan Sujud, demi membuktikan diri sebagai seorang hamba-Nya yang sejati. Kita juga berada di musim Shiyâam, musim saatnya memperbanyak puasa sunnah.

Inilah Rajab, musim saatnya menanam benih-benih kebaikan. Kemudian disiram, dipupuk, dan dirawat hingga Sya'ban menjelang. Karena ketika Ramadlan datang, tibalah saatnya untuk menuai setiap amal yang ditanam. (lutfil hakim).