http://www.english.hadhramaut.info Dubes RI Pendidikan di Hadhramaut Cocok dengan Iklim Indonesia [The Source: indo.hadhramaut.info - 21/11/2011]
Mukalla, (hadhramaut.info), Dubes RI untuk Yaman, Drs. Nurul Auliya mengatakan bahwa sistem pendidikan dan humanisme di Hadhramaut cocok dengan iklim Indonesia sehingga pemerintah Indonesia merespon positif kepada para pelajar dan mahasiswa yang belajar di Hadhramaut. Hal itu disampaikan Dubes RI saat diwawancari wartawan hadhramaut.info di kediaman rektor Universitas Al Ahgaff, Al Habib, Prof. Abdullah Mohamad Baharun selesai jamuan makan malam.


Dubes RI yang sudah keempat kalinya mengunjungi Hadhramaut itu sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah berjasa membantu para pelajar dan mahasiswa indonesia dalam proses belajar. Kehadiran Dubes RI yang didampingi oleh Ibu Dubes, Kepala bagian Pensosbud KBRI Sana'a, Priyanto Mawardi dan Muhaimin Ahmad Yasin, Staf Komunikasi di KBRI Sana'a itu untuk berpamitan dengan sejumlah tokoh hadhramaut yang telah berjasa terhadap pelajar dan mahasiswa di Hadhramaut.

Dubes RI tiba di Mukalla Jum'at pagi pukul 08.30 waktu setempat dan langsung menuju hotel MOJ yang terletak di ditepi pantai khur mukalla. setelah menuanaikan shalat jum'at beliau diagendakan bertemu dengan mahasiswi Indonesia di Universitas Al Ahgaff yang terletak di Fuwah Masakin. Saat bertemu dengan mahasiswi Dubes yang fasih berbahasa arab itu mengatakan bahwa jika para mahasiswi tidak sungguh-sungguh dalam belajar akan sangat rugi sebab jika dibandingkan dengan dulu saya belajar dibangku kuliah kontrakan saya pagarnya saja kalau didorong bisa roboh, nah kalian sekarang ini menempati gedung yang sangat mewah ini, tegas dubes menceritakan dirinya saat kuliah dulu.

pertemuan dengan mahasiswi hanya sebentar karena agendanya bapak Dubes akan bertemu dengan mahasiswa indonesia di Universitas Al Ahgaff yang dijadwalkan pukul 15.30 sementara jarum jam saat itu sudah menunjukkan tepat pukul 15.30. Bapak Dubes langsung keluar ruangan menuju tempat dimana para mahasiswa menunggu kedatangannya.

Sementara itu Ibu Dubes yang ikut mendampinginya tidak ikut hadir dalam pertemuan dengan mahasiswa, karena kehadiran Ibu Dubes telah diagendakan sebelumnya akan memberikan pelatihan kerjinan tangan kepada mahasiswi yang berjumlah seratus sepuluh mahasiswi.

Ketika bertemu dengan mahasiswa indonesia di Universitas Al Ahgaff Mukalla yang baru datang dari indonesia berjumlah  132 mahasiswa, Dubes RI berpesan agar para mahasiswa belajar dengan sungguh-sungguh, ikutilah aturan yang ada di universitas dan beradaptasilah dengan lingkungan setempat, jangan sampai budaya tidak baik di tanah air dibawa ke hadhramaut. Pertemuanya dengan mahasiswa hingga terdengar suara adzan pertanda waktu shalat magrib telah tiba, Dubes beserta rombongan langsung menuju masjid dilingkungan kampus Al Ahgaff untuk menunaikan shalat magrib. Setelah selasai Shalat magrib beliau menemui warga masyarakat indonesia yang ingin bertanya seputar prosedur pembuatan dan memperbarui paspor yang sudah habis masa berlakunya.

Selesai menemui dan menjelaskan prosedur pembuatan dan memperbarui paspor kepada masyarakat, Dubes beserta rombongan menuju Hotel untuk bersiap bertu dengan Gubernur Hadhramaut, Khalid Said Al-Deini di Wisma gubernur yang dijadwalkan pukul 20.00 waktu setempat. Tepat pukul 20.00 Dubes beserta rombongan tiba di Wisma gubernur dan disambut oleh Gubernur yang baru dilantik enam bulan yang lalu itu dengan penuh antusias.

"Kami sangat senang dengan kedatangan Dubes RI untuk Yaman, semoga kedatangannya saat in membawa angin segar sebagai bukti betapa hubungan Hadhramaut dengan Indonesia sangat baik dan memiliki nilai historis yang harum" tegas Gubernur. Sementara itu Dubes RI menyambutnya dengan antusias bahwa hubungan Indonesia Hadhramaut secara khusus telah terjalin sejak berabad-abad yang bisa dibuktikan dengan kedatangan para dai islam seperti wali songo mereka itu dari Hadhramaut, tegasnya.

Gubernur juga menjelaskan bahwa para pelajar dan mahasiswa indonesia di hadhramaut sangat baik, beretika dan berbudi luhur seperti yang ada di Universitas Al-Ahgaff, Darul Musthafa, dan Ribat Tarim, " kami ikut bertanggungjawab atas keberadaan mereka dan keselamatannya jika terjadi yang tidak kita ingin, tetapi sejauh ini kondisi hadhramaut aman aman saja dan stabil jadi tidak usah khawatir dengan mereka, tambah gubernur menjelaskan.

"kalau boleh terus terang kami ngiri dengan kondisi di Hadhramaut saat ini, sebab kami d Ibu Kota Sana'a listrik menyala hanya dua jam malam hari dan dua jam siang hari sedangkan di hadhramaut non stop listrik tanpa padam dan kondisinya aman terkendali" ujar Dubes menjelaskan kondisi di Sana'a.

Setelah dirasa cukup pertemuan dengan gubernur, Dubes beserta rombongan menuju kediaman Rektor Universitas Al Ahgaff, Prof. Al Habib Abdullah Mohamad Baharun yang telah menunggu kedatangan Dubes beserta rombongan untuk jamuan makan malam. di kediaman rektor rupanya banyak tamu yang menanti kedatangannya dari para pejabat seperti Abdullah Shaleh al-Bar, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Wakil Gubernur Provinsi Hadhramaut. Ahmad Junaid al-Junaid, Pembantu Wakil Provinsi Hadhramaut Bagian Wilayah Pantai, Nasir Balbahith, Anggota Majelis Daerah Provinsi Hadhramaut, Agil Alatas, Manajer Umum Kantor Urusan Kemasyarakatan dan Pekerjaan, Darwish Abdullah Sweyd, Manajer Umum Kantor Perwakafan dan Bimbingan Keagamaan, Syeikh Muhammad al-Batati, Wakil Rektor al-Ahgaff, Dr. Sodik Maknun dan segenap dekan fakultas universitas al-Ahgaff.

Dalam pertemuan itu Dubes menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut andil memperhatikan para pelajar dan mahasiswa indonesia terutama kepada rektor al-Ahgaff Prof. Alhabib Abdullah Mohamad Baharun yang telah memberikan pendidikan gratis kepada para mahasiswa dan mahasiswi indonesia yang sekarang mencapai enam ratus lima puluh. "tak lupa saya juga minta maaf jika selama bertugas terdapat kekurangan dan kesalahan" mudah mudahan Dubes yang akan menggantikan saya nanti akan lebih baik dari saya" tegas dubes yang akan kembali ke indonesia pada akhir November ini.

Wakil MPR, Abdullah Shaleh al-Bar yang hadir dalam jamuan makan malam itu menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemerintah Indonesia, dan berharap kerjasama Indonesia dengan Yaman semakin baik, khususnya di bidang ekonomi, investasi, dan pendidikan sehingga kedua belah pihak bisa saling mengambil manfaat dan keuntungan satu sama lain.

Semnetara itu Rektor Universitas Al Ahgaff, Prof. Alhabib Abdullah Mohamad Baharun menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasihnya kepada pemerintah indonesia dan kepada bapak Nurul Auliya pada khususnya yang telah memberikan banyak bantuan dan kemudahan dalam segala proses pendidikan para pelajar dan mahasiswa di Yaman, khususnya dalam kondisi krisis politik yang sedang dialami Yaman saat ini, dan berharap semoga Bapak Nurul Auliya selalu diberikan kesuksesan dalam mengemban tugas-tugasnya di kemudian hari.

Selesai jamuan makan malam di kediaman rektor, dubes memberikan waktu kepada wartawan hadhramaut.info untuk wawancara. Saat ditanya bagaimana respon pemerintah indonesia terhadap para pelajar dan mahasiswa indonesia di hadhramaut khususnya di al-Ahgaff, Dubes menjawab kami selaku wakil dari pemerintah indonesia mendukung sistem pendidikan dan materi yang diajarkan di lembaga pendidikan di hadhramaut seperti alahgaff ini cocok dengan iklim di Indonesia karena sama-sama berakidah ahli sunnah wal jama'ah dan moderat penuh toleransi, katanya.

Pagi harinya, Sabtu (19/11) pukul 11.00 waktu setempat Dubes beserta rombongan menghadiri pertemuan dengan para pelajar indonesia di Ribat al-Attas yang diasuh oleh al-Habib Hasyim Alhamid dan makan siang di sana sampai akhirnya Dubes beserta rombongan meninggalkan Mukalla menuju Ibu Kota Sana'a pukul 16.45.