http://www.english.hadhramaut.info Puasa Dalam Perspektif Sains [The Source: indo.hadhramaut.info - 05/04/2012]
Pada Zaman Era Globalisasi yang semakin Modern ini,pikiran manusia cendrung kepada sesuatu yang bersifat riil dan keilmuan, bahkan manusia tidak akan menerima suatu asumsi tanpa melalui proses eksperimen laboratorium dan perhitungan matematis.

Namun, Alhamdulillah, seiring dengan berputarnya rotasi kehidupan, Riset ilmiah telah sampai kepada hasil yang menakjubkan sekaligus menambah pengetahuan dan keimanan para ilmuan akan kebijakan sang pencipta, dan kembali berpegang teguh pada ajaran agama.

Nah, sekarang, marilah kita membuka sedikit tabir dibalik rahasia perintah Allah tentang puasa.

Apa kata pakar ilmu pengetahuan modern tentang puasa….?

Menurut hasil riset para dokter bahwa puasa tidaklah semata-mata orientasi amaliah ibadah, namu disamping itu puasa juga sebagai pemicu kehidupan dan kesehatan manusia secara konprehensif.karena bila hidup manusia tanpa puasa, maka akan terserang berbagai macam penyakit,

Puasa berfungsi sebagai pemicu sel-sel dalam tubuh, dan mempercepat pertumbuhan ,menambah kemampuan aktivitas berfikir,  menambah potensi pembangun dan memperbaiki sel-sel tubuh. namun ini bisa terjadi bila manusia melakukan puasa sesuai dengan koredor yang ditentukan dalam Islam.

Puasa dapat mencegah seseorang dari mengkomsumsi makanan berlebihan yang berakibat gizi lebih, sebagaimana yang kita ketahui, bila kurang gizipun maka akan berakibat negatif bagi tubuh, begitu juga sebaliknya.

Dengan puasa kadar garam dalam tubuh akan berkurang hingga kadar minimal, sehingga kelenjar pankreas yang ada dalam tubuh kita dapat beristirahat, pankreas berfungsi untuk memproduksi insulin, sedangkan insulin akan mempengaruhi zat gula dalam darah. Apabila makanan bertambah maka bertambahlah pankreas dalam memproduksi insulin, maka kelenjar akan terlalu berat dalam menanggung beban, sehingga tidak mampu menjalankan tugasnya,, maka bertumpuklah kadar gula dalam darah, sehingga jadilah Diabetes, Oleh karena itu jalan terbaik untuk menghindari dari semua itu adalah dengan puasa yang teratur.

Berpuasa juga dapat mengurangi berat badan, namun kenapa kebanyaan orang berpuasa berat badannya justru bertambah, nah itu tak lain dan tak bukan karena ketika berbuka tidak mengikuti tuntunan rasul. Rasulullah berbuka puasa dengan sedikit kurma, kemudian mendirikan sholat kemudian kembali menyempurnakan buka puasanya.

Jadi terbukti bahwa sunah nabawiyah memiliki nilai medis yang tinggi.

Perasaan lapar ketika berpuasa sebenarnya bukanlah karena kosongnya perut dari makanan, tapi faktor dominan adalah karena kurangnya zat gula dalam darah, ini terbukti jika kita memakan sesuatu yang manis sebelum menyantap makanan, maka kita akan kehilangna nafsu makan walaupun perut kosong. Hal ini disebabkan kadar gula yang kita makan akan terserap dengan mudah dalam darah.maka bertambahlah kadar gula didalamnya sehingga merasa kenyang.

Dari sini jelaslah, bahwa hikmah disunnahkan berbuka dengan makanan yang manis atau dengan minuman yang manis kemudian mendirikan sholat. Sebab dengan demikian, zat gula akan cepat terserap usus halus dan memberikan perasaan kenyang sebelum duduk menghadapi hidangan.

(Di kutip dari buku Ilmu Gizi dan kesehatan)

Oleh : Surja El-Faqir. Mahasiswa fakultas syariah dan hukum, tingkat II, Al-ahgaff university, Hadramaut-Yemen