http://www.english.hadhramaut.info Bersedih Dalam Diam, Menangis Dibalik Senyuman [The Source: indo.hadhramaut.info - 15/05/2012]
Masalah dan problematika yang senantiasa mengiringi jejak langkah manusia bukanlah hal yang baru dalam episode kehidupan setiap insan, karena kehidupan tidak akan sempurna dan istimewa jika tidak didampingi oleh lika-liku perjuangan, berimplikasi dari semua itu bahwa rintangan dan perjuangan  merupakan warna yang akan  menghiasi dalam setiap sisi dalam  kehidupan ini, dan lebih dari itu ia juga mendewasakan cara berfikir kita, merupakan sebuah kerugian tak terungkap jika seiring dengan bertambahnya usia namun masalah demi masalah yang datang silih berganti tidak mampu mendewasakan cara berfikir kita. Sebagaimana kata orang bijak” Usia boleh semakin tua tapi belum tentu fikiran semakin dewasa”.

sejauh pengamatan  penulis, belum ada manusia yang menjalani kehidupan ibarat jalan yang lurus tanpa ada tanjakan maupun turunan, karena masalah pasti selalu menemui dan menemani dalam setiap jengkal kehidupan manusia. Tapi, kadangkala kita melihat orang yang kehidupannya santai ,tenang, dan penuh bersahaja, lalu tersirat dibenak kita bahwa orang ini jarang berjumpa dengan masalah dalam alur cerita hidupnya. Namun sejauh analisis penulis , orang yang kelihatan tenang dan santai bukan berarti mereka bebas dari masalah dalam kehidupannya,  bisa jadi mereka yang paling sering mendapat ujian dalam hidupnya,

namun kenapa mereka kelihatan santai saja,,,,?
 
Jawabannya hanya satu, karena kebijaksanaan dan keahlian mereka dalam menyikapi dan meminimizkan  masalah, sehingga orang di sekitarnya menduga bahwa mereka tidak pernah dihinggapi masalah dalam setiap  hembusan nafas mereka. Padahal tanpa kita sadari,  mereka bersedih dibalik diamnya, menangis dibalik tawanya, dan berusaha mengatasi masalah tanpa masalah dalam setiap gerak gerik yang penuh bersahaja.

Setiap orang ingin mengatasi masalah tanpa masalah, dalam artian ingin menuntaskan masalah tanpa timbul masalah yang baru, namun itu semua membutuhkan fikiran yang tenang, penuh kehati-hatian tentunya tidak mengikuti hawa nafsu dan tidak keluar dari garis yang di tetapkan oleh syariat, karena manusia sering sekali kehilangan arah dan kontrol ketika mereka dihadapakan dalam kepelikan masalah, sehingga tidak sedikit orang mengatasi masalah dengan jalan pintas dan pada akhirnya menimbulkan masalah baru yang lebih rumit.

Dengan selalu mendekatkan diri kepada Allah dan selalu mengikuti petunjuknya merupakan metode paling jitu untuk selalu tenang ketika terjebak dalam masalah sepelik apapun, mengapa tidak, Allah yang telah menciptakan manusia dan tentu ia lebih tau apa yang di butuhkan manusia, dan semua kebutuhan manusia telah termuat dan tercantum dalam 6666 butir ayat.

Oleh : Surja El-faqir, mahasiswa tingkat II, fakultas Shari'ah, Universitas al-Ahgaff, Hadramaut, Yaman.