http://www.english.hadhramaut.info Menjamak Salat Agar Bisa Kerja,,Bolehkah? [The Source: rubat-tareem.net - 8/13/2012] Penanya mengatakan, di negara kami makan malam setelah solat subuh, artinya mereka menghabiskan waktu malam semua dan mereka tidak makan malam kecuali ketika dekat waktu subuh dan dia menghendaki menjadikan solat isya bersama solat maghrib di waktu maghrib supaya bisa bekerja atau tidur bagaimana hukumnya? Jawab : Apabila orang ini menginginkan untuk menjadikan solat maghrib dan isya dalam satu waktu baik menjadikan keduanya di waktu maghrib (taqdim) ataupun di waktu isya (ta-khir) apabila orang tersebut berada di rumahnya (mukim)dan tidak memiliki udzur apapun maka dia tidak boleh menjamak baik itu takdim ataupun ta-khir, ini menurut qaul atau pendapat yang muktamad atau dijadikan pegangan di madzhab Imam Syafi'i dan tiga madzhab lainnya. dan bila dalam kondisi bepergian jauh (kurang lebih 85 km) atau dekat (di dalam masalah ini ada perbedaan pendapat) maka seorang muslim berhak untuk menjamak baik itu takdim atau ta-khir, tapi lebih baik lagi bila dia melakukan setiap solat pada waktunya. Adapun seseorang yang memiliki udzur atau sebab yang menyebabkan dia melakukan jakam baik itu takdim ataupun ta-khir maka boleh dia mengikuti madzhab ulama yang mengatakan boleh untuk menjamak solat baik itu takdim ataupun ta-khir tanpa ada perjalanan jauh ataupun sakit, ini merupakan madzhab beberapa ulama, diantaranya adalah al Habib Abdullah Alawi al-Haddad dan ulama lainnya, dalil mereka hadist yang diriwayat oleh Imam Muslim dari sahabat Ibnu Abbas RA. : Bahwa Rasulullah SAW menjamak di kota Madinah antara solat Dzuhur dan Ashar juga Maghrib dan Isya dengan takdim dan ta-khir tanpa ada penyakit ataupun perjalanan. Intinya bila memang ada kebutuhan untuk menjamak hukumnya boleh tetapi sebaiknya setiap solat dilakukan pada waktunya.