http://www.english.hadhramaut.info Refleksi pergantian tahun [The Source: indo.hadhramaut.info - 01/01/2013]
Waktu terus berjalan. Tanpa terasa kita sudah dipenghujung tahun 2012. Meski bukan kelender hijriah, namun patut kiranya ditahun yang tinggal beberapa hari akan segera berakhir kita menengok sedikit kebelakang untuk mengevaluasiapa yang telah kita kerja dan lakukan.

Semangat merayakan pergantian tahun baru bagi kita umat islam bukan dengan menggelar pesta kembang api atau menghabiskan malam dengan pesta terompet. Namun pergantian tahun ini selayaknya memberikan kita semangat baru dalam membuat karya nyata dan prestasi hidup.


Sebagai seorang muslim, kita mempunyai keyakinan bahwa waktu merupakan merefleksikan diri dalam kehidupan dunia yang akan dipertanggung jawabkan di akhirat kelak. Sebagaimana Allah subhanahu wa ta'ala telah berfirman dalam Al- Quran:

                                     


" Demi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran ". (QS. Al- 'Ashr 1-3)


Pemahaman itu memberikan keyakinan bagi kita bahwa waktu bukan sekadar kumpulan angka-angka yang tertera pada jarum jam atau kalender. Tetapi waktu adalah sesuatu yang harus dipertanggung jawabkan dihadapan Allah subhanahu wa ta'ala, sang pemilik Zaman.


Memaknai berakhirnya tahun dan segera tergantikannya dengan tahun baru itu sebagai momentum perubahan budaya secara individual (ibda' binnafsi), keluarga dan masyarakat yang selama tahun sebelumnya mungkin masih ada kekurangan atau kealpaan, diarah lebih baik di masa mendatang.


Perubahan ini bisa terjadi apabila setiap pribadi muslim mampu menghijrahkan seluruh kekuatannya (pemikiran dan tindakannya) bagi kemajuan dalam kehidupan secara riil. Perubahan yang dimulai dari diri sendiri dan dilanjutkan melalui lembaga pendidikan akan membawa dampak positif sejalan dengan perkembangan. Semua itu harus dimulai dari sekarang sebagai menciptakan generasi muda Islami yang mampu melakukan perubahan dalam kehidupan. Dengan tegas Allah subhanahu wa ta'ala telah berfirman dalam Al- Quran:

                        


"
Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta'ala tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, melainkan kaum itu sendiri yang akan mengubahnya". (QS. Ar- Ra'd11)

Karena itu tidak adanya perubahan dalam kehidupan seseorang atau kelompok masyarakat sangat bergantung pada individu atau kelompok tersebut. Itu langkah minimal yang sejatinya dilakukan setiap muslim dalam memaknai pergantian tahun ini.


Intinya, islam juga mengajarkan bahwa hari-hari yang dilalui hendaknya selalu lebih baik dari hari-hari yang sebelumnya. Setiap pribadi muslim dituntut untuk selalu berprestasi, yaitu menjadi lebih baik dari hari ke hari, begitu seterusnya. Dengan keyakinan itu, maka orientasi kerja-kerja keduniaan yang selama ini kita lakukan patut kiranya di tahun 2013 nanti kita ubah berdasarkan pada nilai-nilai kebajikan (ma'rufat) dan membersihkannya dari pelbagai kejahatan (munkarat). Dalam hal ini, ma'rufat mencakup segala kebajikan (virtues) dan seluruh kebaikan (good qualities) yang diterima oleh manusia sepanjang masa. Sedangkan munkarat menunjuk pada segenap kejahatan dan keburukan yang selalu bertentangan  dengan nurani manusia. Nilai kebaikan bisa diejawentahkan dengan bekerja yang disertai kejujuran dan profesionalitas.


Sikap jujur sebagaimana yang telah disabdakan Rasulullah sollallahu alaihi wasallamagar dapat berperilaku yang baik sebagaimana sabda Rasullullah sollallahu alaihi wasallam:

«إن الصِّدق بِرٌّ، وإن البِرَّ يهدي إلى الجنة، وإن العبد لَيتحرَّى الصدق، حتى يكتب عند الله صِدِّيقا، وإن الكذب فُجور، وإن الفجور يهدي إلى النار، وإن العبد لَيتحرَّى الكذب، حتى يُكتب كَذَّابا»


"Sesungguhnya kebenaran adalah kebajikan dan kebajikan akan menunjukkan (jalan) ke surga. Selama seseorang benar dan selalu memilih kebenaran dia tercatat di sisi Allah seorang yang benar (jujur). Sesungguhnya dusta adalah kejahatan, dan sesungguhnya kejahatan itu akan menjerumuskan ke neraka, selama seorang dusta dan selalu memilih dusta dia tercatat disisi Allah sebagai seorang pendusta (pembohong)". (HR. Bukhori dan Muslim).


Pribadi yang jujur merupakan roh kehidupan yang teramat fundamental, karena setiap penyimpangan dari prinsip kejujuran pada hakikatnya akan berbenturan dengan suara hati nurani. Seperti contoh, penyelenggara negara pada setiap aktivitas dalam rangka melayani masyarakat tentunya tidak menanggalkan prinsip kejujuran.


Dengan pemahaman itu, maka patutnya pergantian dari tahun 2012 menuju tahun 2013 ini kita jadikan sebagai momentum  mengubah diri menuju perubahan diberbagai lini sebagai upaya penyatuan umat Islam Indonesia. Semoga...!


By: ibnoe farza, mahasiswa semester III fakultas syari'ah wal qonun Jurusan Syari'ah Al- Ahgaff University.