Waktu
terus berjalan. Tanpa terasa kita sudah dipenghujung tahun 2012. Meski bukan
kelender hijriah, namun patut kiranya ditahun yang tinggal beberapa hari akan
segera berakhir kita menengok sedikit kebelakang untuk mengevaluasiapa yang
telah kita kerja dan lakukan.
Semangat
merayakan pergantian tahun baru bagi kita umat islam bukan dengan menggelar
pesta kembang api atau menghabiskan malam dengan pesta terompet. Namun
pergantian tahun ini selayaknya memberikan kita semangat baru dalam membuat
karya nyata dan prestasi hidup.
Sebagai
seorang muslim, kita mempunyai keyakinan bahwa waktu merupakan merefleksikan
diri dalam kehidupan dunia yang akan dipertanggung jawabkan di akhirat kelak.
Sebagaimana Allah subhanahu wa ta'ala telah berfirman dalam Al- Quran:
ﭽ ﭑ ﭒ ﭓ ﭔ ﭕ ﭖ ﭗ ﭘ ﭙ ﭚ ﭛ ﭜ ﭝ ﭞ ﭟ ﭠ ﭡ ﭼ
" Demi masa sesungguhnya manusia
itu benar-benar dalam kerugian,kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat
menasehati supaya menetapi kesabaran ". (QS. Al- 'Ashr 1-3)
Pemahaman
itu memberikan keyakinan bagi kita bahwa waktu bukan sekadar kumpulan
angka-angka yang tertera pada jarum jam atau kalender. Tetapi waktu adalah
sesuatu yang harus dipertanggung jawabkan dihadapan Allah subhanahu wa
ta'ala, sang pemilik Zaman.
Memaknai
berakhirnya tahun dan segera tergantikannya dengan tahun baru itu sebagai
momentum perubahan budaya secara individual (ibda' binnafsi), keluarga
dan masyarakat yang selama tahun sebelumnya mungkin masih ada kekurangan atau
kealpaan, diarah lebih baik di masa mendatang.
Perubahan
ini bisa terjadi apabila setiap pribadi muslim mampu menghijrahkan seluruh
kekuatannya (pemikiran dan tindakannya) bagi kemajuan dalam kehidupan secara riil.
Perubahan yang dimulai dari diri sendiri dan dilanjutkan melalui lembaga
pendidikan akan membawa dampak positif sejalan dengan perkembangan. Semua itu
harus dimulai dari sekarang sebagai menciptakan generasi muda Islami yang mampu
melakukan perubahan dalam kehidupan. Dengan tegas Allah subhanahu wa ta'ala telah
berfirman dalam Al- Quran:
ﭽ ﮬ ﮭ ﮮ ﮯ ﮰ ﮱ ﯓ ﯔ ﯕ ﯖ ﭼ
"Sesungguhnya
Allah subhanahu wa
ta'ala tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, melainkan kaum itu sendiri yang
akan mengubahnya". (QS. Ar- Ra'd11)
Karena
itu tidak adanya perubahan dalam kehidupan seseorang atau kelompok masyarakat
sangat bergantung pada individu atau kelompok tersebut. Itu langkah minimal
yang sejatinya dilakukan setiap muslim dalam memaknai pergantian tahun ini.
Intinya,
islam juga mengajarkan bahwa hari-hari yang dilalui hendaknya selalu lebih baik
dari hari-hari yang sebelumnya. Setiap pribadi muslim dituntut untuk selalu
berprestasi, yaitu menjadi lebih baik dari hari ke hari, begitu seterusnya.
Dengan keyakinan itu, maka orientasi kerja-kerja keduniaan yang selama ini kita
lakukan patut kiranya di tahun 2013 nanti kita ubah berdasarkan pada
nilai-nilai kebajikan (ma'rufat) dan membersihkannya dari pelbagai
kejahatan (munkarat). Dalam hal ini, ma'rufat mencakup segala kebajikan (virtues)
dan seluruh kebaikan (good qualities) yang diterima oleh manusia
sepanjang masa. Sedangkan munkarat menunjuk pada segenap kejahatan dan
keburukan yang selalu bertentangan
dengan nurani manusia. Nilai kebaikan bisa diejawentahkan dengan bekerja
yang disertai kejujuran dan profesionalitas.
Sikap
jujur sebagaimana yang telah disabdakan Rasulullah sollallahu alaihi
wasallamagar dapat berperilaku yang baik sebagaimana sabda Rasullullah
sollallahu alaihi wasallam:
«إن الصِّدق بِرٌّ، وإن البِرَّ
يهدي إلى الجنة، وإن العبد لَيتحرَّى الصدق، حتى يكتب عند الله صِدِّيقا، وإن
الكذب فُجور، وإن الفجور يهدي إلى النار، وإن العبد لَيتحرَّى الكذب، حتى يُكتب كَذَّابا»
"Sesungguhnya kebenaran adalah
kebajikan dan kebajikan akan menunjukkan (jalan) ke surga. Selama seseorang
benar dan selalu memilih kebenaran dia tercatat di sisi Allah seorang yang
benar (jujur). Sesungguhnya dusta adalah kejahatan, dan sesungguhnya kejahatan
itu akan menjerumuskan ke neraka, selama seorang dusta dan selalu memilih dusta
dia tercatat disisi Allah sebagai seorang pendusta (pembohong)". (HR.
Bukhori dan Muslim).
Pribadi
yang jujur merupakan roh kehidupan yang teramat fundamental, karena setiap
penyimpangan dari prinsip kejujuran pada hakikatnya akan berbenturan dengan suara
hati nurani. Seperti contoh, penyelenggara negara pada setiap aktivitas dalam
rangka melayani masyarakat tentunya tidak menanggalkan prinsip kejujuran.
Dengan
pemahaman itu, maka patutnya pergantian dari tahun 2012 menuju tahun 2013 ini
kita jadikan sebagai momentum mengubah
diri menuju perubahan diberbagai lini sebagai upaya penyatuan umat Islam Indonesia.
Semoga...!
By: ibnoe farza, mahasiswa
semester III fakultas syari'ah wal qonun Jurusan Syari'ah Al- Ahgaff
University.