Aku, Dani, Umam dan Mufid yang sedari tadi asyik membahas wacana perbukuan pelajar dan mahasiswa Yaman pelan-pelan sudah mulai menata fotocopy-an buku yang akan digarap untuk diterbitkan. Dan tidak lama setelah itu, Muhammadpun datang dengan membawa perlengkapan yang kami minta semisal: cutter, penggaris besi, lilin, alas kaca pemotong dll. Tepat pukul 22.00 tim redaksi pelaksana antalogi cerpen telah tenggelam dalam kerjanya.

Sebagaimana yang telah disampaikan beberapa hari yang lampau, bahwa kumpulan cerpen hasil karya pelajar dan mahasiswa Yaman khususnya yang berada di wilayah Hadhramaut merupakan karya sastra pertama yang diterbitkan atas prakarsa DPW Hadhramaut-Hipmi Yaman. Ini adalah sebuah prestasi tersendiri yang patut dibanggakan, mengingat miliu Yaman yang "adem-ayem" alias kurang kondusif untuk bergerak dalam keorganisasian, namun ternyata hal itu dapat sedikit ditepis dengan terbitnya antalogi cerpen dengan tema Pelangi Negri Saba'.

Berisi kurang lebih 130 halaman dengan memuat 9 cerpen dan dua puisi, antalogi cerpen ini benar-benar menjadi kebanggaan tersendiri khususnya bagi para pelajar di Yaman. Satu hal yang menarik adalah sebuah komentar dari Prof. Dr. Imam Suprayogo Rektor UIN Malang yang berkesempatan mengunjungi Hadhramaut, di mana beliau terkesan karena ternyata mahasiswa yang belajar agama di negeri yang tidak terlalu terbuka ini, mampu menumbuh kembangkan kreativitasnya dengan menulis termasuk menulis cerpen yang hasilnya cukup bagus.

Sirrul-Maktum