Tareem-Hadhramaut.info. Rektor Universitas Al Ahgaff, Prof. Dr. Abdullah Baharun pada selasa petang kemarin (28/4) mengadakan pertemuan khusus dengan para mahasiswa Indonesia yang kuliah di Fak. Syariah Universitas Al Ahgaff.
Pertemuan tersebut diadakan di auditorium utama Fakultas. Acara yang di fasilitasi dewan dekanat tersebut dimulai pada pukul 21.00 wktu setempat. Dalam pertemuan malam itu, Rektor yang didampingi dekan Fakultas Syariah, Dr. Muhammad Abdul Qodir Alaydrus membicarakan beberapa hal penting yang berkaitan erat dengan isu keindonesiaan dan beberapa harapan pribadi beliau kepada mahasiswa Indonesia.
Menurut beliau, Isu yang ahir-ahir ini berkembang di Indonesia merupakan wacana perubahan yang wajib di respons oleh para alumni Ahgaff. Kontribusi alumni Ahgaff sebagai salah satu Universitas Islam akan sangat dinanti oleh masyarakat, karena isu yang berkembang di Indonesia adalah permasalahan yang lebih banyak mengarah pada demoralisasi bangsa, sedangkan cirri pendidikan yang kita anut adalah pendidikan Islam yang mengedepankan ahlaq al karimah.
Merespon itu, pengintegrasian ilmu dan ahlaq menjadi sangat penting. Hal tersebut harus dipahami bahwa melakukan pendekatan keilmuan saja tidak cukup, oleh karena itu dalam melakukan da'wah, mengedepankan ahlaq adalah hal yang niscaya.
Selain memberikan taushiah kepada seluruh mahasiswa Indonesia yang belajar di Fakultas Syariah Universitas Al Ahgaff, pada acara pertemuan husus tersebut, rektor juga memberikan kesempatan pada seluruh mahasiswa yang hadir untuk mengadukan beberapa permasalahan yang mereka hadapi. Diberi kesempatan seperti itu, banyak para mahasiswa yang mempertanyakan permasalahan diberlakukannya peraturan baru terkait dengan kewajiban membayar US $.725 bagi yang tidak lulus dalam ujian semester.
Dihadapkan pertanyaan seperti itu, dengan sangat arif, rector ulumni Universitas Islam Internasional Malasyia tersebut menjawab, bahwa ketentuan pembayaran itu sama sekali tidak memiliki kaitan dengan beban yang selama ini ditanggung oleh universitas dalam memberikan beasiswa. Akan tetapi hal tersebut merupakan pendekatan alternative yang diduga mampu memacu semangat belajar mahasiswa.
Sementara untuk permasalahan latar belakang ekonomi kurang mampu bagi mahasiswa yang mengalami beban pembayaran, Prof. Abdullah Baharun mengusulkan pada Formil (Organisasi mahasiswa Indonesia di Universitas Al Ahgaff) untuk membentuk badan amal yang bisa dimanfaatkan ketika sewaktu-waktu ada mahasiswa Indonesia yang kurang mampu menanggung beban pembayarannya tersebut. " Belajarlah jadi orang mulia dengan berderma, anakku… karena negaara kalian Indonesia membutuhkan hal itu " tutur beliau dengan bijak seperti seorang ayah yang menasehati putra-putrinya.
Acara pertemuan husus tersebut ahirnnya berahir pada pukul 23.00 waktu setempat setelah sebelumnya ditutup dengan doa yang dibacakan oleh beliau.