Profesor Abdullah Baharun Berpartisipasi Dalam Seminar Ilmiah "Masyarakat Indonesia Dan AI"
The Source: ÅÚáÇã ÌÇãÚÉ ÇáÃÍÞÇÝ - 13/7/2025
Home \
Budaya
Dalam kunjungannya ke Republik Indonesia, Profesor Abdullah Muhammad Baharun, Rekltor Universitas Al-Ahgaff,
menyampaikan kuliah ilmiah dengan judul "Masyarakat Indonesia Dan AI". Seminar Ilmiah ini dilangsungkan di Pesantren Syariah Petamburan, Prof. Baharun disambut oleh Dr. Muhammad Riziq Syihab
Husain Dan Prof. Buya Yahya Zainul Ma'arif Jamzuri, berikut para ulama dan pelajar.
Prof. Baharun menjelaskan bagaimana Indonesia sebagai negara islam terbesar dari segi jumlah menjadi lingkungan yang
subur untuk membangun teknologi baru, termasuk proyek AI dan kemajuan pesat di bidang pendidikan, kesehatan, dan
pelayanan pemerintah.
Prof. Baharun menjelaskan pentingnya untuk memasukkan AI dalam kurikulum pendidikan di sekolah dan universitas, dan
bagaimana teknologi ini masuk dengan kuat keseluruh sendi kehidupan manusia dan hampir tidak dapat ditinggal.
Prof. Baharun mengingatkan bahaya penggunaan AI secara tidak bertanggung jawab, dan mengajak untuk waspada dan sadar
dengan kesadaran agama dan akhlaq ketika berinteraksi dengan teknologi AI.
Prof. Baharun menutup kuliahnya dengan prospek positif AI di Indonesia, dan mengajak untuk berinvestasi secara riset
ilmiah dan teknologi untuk menumbuhkan masyarakat intelektual yang maju dan berkesadaran.
Prof. Baharun juga berkesempatan berkunjung ke Pesantren Darul Mughni Al-Malikiyah dan menyampaikan kuliah tentang
pendidikan komplek untuk membangun insan secara spirit, logik, dan etik, beliau menjelaskan pendidikan di islam tidak
hanya mementingkan aspek akademis tapi lebih dari itu aspek nilai-nilai luhur akhlaq dan budi pekerti adalah hal
terpenting, masyarakat tidak akan berkembang kecuali dengan pendidikan yang baik yang mampu memunculkan generasi yang
sadar yang mampu untuk memikul tanggung jawab dan membangun negara, hal ini dimulai dari pendidikan di dalam rumah,
kemudian disempurnakan di sekolah dan diperkuat oleh masyarakat.
Prof. baharun mengingatkan bahwa tantangan terbesar yang dihadapi oleh pendidikan di era modern ini adalah interfensi
budaya, lemahnya identitas, pengaruh teknologi yang tidak diimbangi dengan pengarahan yang baik, dan mencontoh buta ke
buadaya Barat dengan mengorbankan keluhuran nilai dalam islam, beliau mengajak untuk benar-benar menjaga para pelajar
dengan nilai-nilai luhur islam, dan ini adalah tanggung jawab seluruh elemen masyarakat untuk menjaga mereka dari bahaya
yang mengancam mereka dengan segala jalan dan upaya.
|