Tunisia-Sabanews.net. Pemerintah Yaman menandatangani nota kerjasama
pertahanan keamanan dengan Kerajaan Saudi Arabia yang digelar di Tunisia kemarin, Selasa
(16/3) di sela-sela pertemuan menteri dalam negeri yang tergabung dalam asosiasi
negara-negara Arab.
Penandatangan tersebut menyangkut Kondisi perbatasan Yaman dengan Kerajaan Saudi Arabia yang akhir-akhir ini semakin memanas dengan aksi yang diduga berasal dari jaringan Alqaida, seperti ditulis Kantor Berita Yaman, Saba.
Dalam nota kesepakatan disebutkan, untuk memerangi gerakan teroris Alqaida yang biasa disebut dengan gerakan Alhautsi di Sa'dah, Utara Yaman sangat mengganggu stabilitas keamanan kedua negara sehingga perlu diadakan kesepakatan agar secara bersama-sama dapat menumpas para teroris.
Gerakan Alhautsi sangat mengganggu stabilitas keamanan di perbatasan kedua negara, hingga saat ini banyak korban yang tewas baik dari pasukan pemerintah Yaman dan Saudi Arabia maupun dari pasukan Alhautsi, namun sejauh ini tidak ada media yang meberitakan berapa jumlah korban yang tewas.
Konflik di perbatasan sebenarnya sudah lama terjadi, namun kondisinya semakin memanas saat gerakan Alhautsi menyatakan tidak mengakui pemerintah Yaman dan siap menerima tantangan dari pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Ali Abdullah Saleh, sejak itulah kemudian pemerintah meniupkan peluit kepada pasukannya sebagai tanda perang melawan pemberontak, namun pasukan Alhautsi menguasai medan tempur di pegunungan batu sehingga pasukan pemerintah Yaman kesulitan meskipun sudah dibantu oleh pasukan Kerajaan Saudi Arabia.