Sana'a, sabanews.net - Mantan duta besar Amerika Serikat (AS) untuk
Yaman Barbara Bodine telah mengkitik dalam sebuah kuliah yang
disampaikannya mengamati hubungan negaranya dengan Yaman terfokus hanya
pada perang melawan terorisme.
Hubungan Amerika-Yaman terfokus hanya pada terorisme, AS tidak dapat memberikan kontribusi untuk mempromosikan demokrasi dan pembangunan di Yaman, ia mengatakan dalam kuliah nya di Pusat Kajian Strategis Syeba (SCSS) pada hari Minggu.
AS harus melihat Yaman melalui prospek jangka panjang dan melalui isu-isu demokrasi, tidak hanya keamanan, katanya menambahkan.
AS telah mengalami kesulitan menuju Yaman, kata Bodine, yang menjabat sebagai utusan AS untuk negara selama 1997-2001.
"Hubungan Yaman-AS tidak kuat sebelum 1997 karena kedua negara tidak melakukan apa yang harus mereka lakukan untuk mengembangkan mereka, bagaimanapun, mereka sudah mulai memperluas kerjasama bilateral dalam beberapa tahun terakhir dengan memusatkan perhatiannya untuk memerangi al Qaeda."
Yaman bukan negara gagal dan Yaman tidak akan meninggalkan negara mereka, katanya, menunjukkan bahwa AS belajar dari pelajaran dari Irak dan Afghanistan bahwa rezim-rezim tidak dapat dibuat oleh orang asing. "Rezim, bagaimanapun, dapat membantu mengatasi berbagai masalah yang dihadapi untuk kesejahteraan rakyat, pengembangan dan demokrasi."
"Saat ini, ada tiga tantangan utama yang dihadapi Yaman, yang merupakan pertumbuhan penduduk, kelangkaan air dan listrik kekurangan Isu-isu al Qaeda, alhautsi dan Yaman Selatan serta kinerja pemerintah dan peningkatan sumber daya manusia(SDM)" katanya.
Untuk melihat perkembangan Yaman harus ada fokus pada pelatihan SDM dan mengembangkan pendidikan, kata Bodine.