Mukalla, 24 Maret (hadhramaut.info) - Sore (23/03) kemarin telah
diselenggarakan pemilihan Ketua Dewan Nasional Hadramaut yang diumumkan
kemarin pada pertemuan Kamar Dagang dan Industri Hadhramaut. Terpilih
sebagai ketua, Profesor Al-Habib Abdullah Baharun dan Insinyur Muhsin
Ali Bassurah dan Omar Sheikh Abdel Rahman Bajarsh sebagai wakilnya.
Komite-komite kerja Dewan telah bertemu hari ini di Mukalla dan menetapkan visi-misi dan memilih ketua dan wakil dari setiap Komisi Dewan yang terdiri dari enam komite, Komisi pendidikan, informasi, dan layanan, komite komunikasi, Komite Hukum, pemuda, dan Komite Penasehat.
Al-Habib yang juga rektor Universitas Al Ahgaff ditetatpkan sebagai Presiden Dewan setelah Semua tokoh masyarakat dari berbagai lapisan mengadakan pertemuan. Dalam pidato singkatnya beliau mengatakan bahwa daerah konflik di Yaman adalah ibukota Sana'a, sedangkan Hadhramaut sebagai kunci untuk setiap solusi dari semua konflik dalam negeri Yaman, dan sebagai tujuan utaman dari arah konflik yang ada sekarang ini, karena Hadhramaut memasok kas negara sebanyak 70 persen dari sumber daya alam. Sedangkan Kota Aden adalah sebagai kunci dari proses persatuan dan pemisahan negara.
Beliau menambahkan, Hadhramaut adalah kunci utama dalam menghadapi krisis dalam negeri, dan kondisi yang ada sekarang ini berbahaya karena Hadhramaut tidak memiliki kekuatan yang membela kepentingan kita dan keamanan (selama ini Pasukan keamanan di Hadhramaut berasal dari luar.red). Beliau meminta semua pihak ikut andil dan mendukung gerakan yang mengarah pada pencapaian keamanan, menjaga hak, kekayaan dan kekuasaan Hadhramaut.
Beliau juga menegaskan bahwa Dewan yang dipimpinnya bukan sebagai pengganti atau tandingan dari pemerintah daerah (provinsi) yang ada melainkan sebagai perlindungan bagi warga Hadhramaut dan akan terus bekerjasama dengan semua pihak dengan maksud untuk menyampaikan aspirasi masyarakat kepada gubernur dan komandan dari wilayah timur yang mengumumkan dirinya bergabung dengan para demonstran. "Dewan tidak memusuhi atau mendukung salah satu pihak tetapi lebih memikirkan kondisi keamanan, oleh karena konflik terjadi di luar Hadhramaut maka Kami menolak Hadhramaut dijadikan sebagai arena konflik, tegas Al Habib dalam sambutannya.
Disebutkan bahwa secara permanen Dewan akan bekerja sampai akhir konflik interen Yaman, sambil menyusun setrategi dan kemajuan, Dewan meminta semua warga Hadhramaut di dalam dan di luar negeri untuk memberikan kontribusi dalam kerja Dewan sebagai patokan bagi masyarakat dalam menghadapi konflik sekarang ini dan akan menjadi rujukan di waktu-waktu mendatang.
Sejak dimulainya demonstrasi anti pemerintah dan presiden akhir Februari lalu, kondisi keamanan di Hadhramaut secara keselurahan stabil dan aman namun jika terjadi kekosongan atau masa peralihan pemerintahan, Dewan akan berfungsi sebagai pengayom dan pelindung bagi masyarakat Hadhramaut.