Hudaidah, Selasa (19/4) - Puluhan luka-luka pada hari Senin (18/4) dalam bentrokan antara demonstran anti dan pro-pemerintah di provinsi Hudaidah, sekitar 500 kilometer dari Ibu kota Sana'a.
Seorang Saksi mengatakan bahwa demonstran anti-pemerintah berbaris di jalan-jalan dan kemudian bentrok dengan pendukung pemerintah.
Mereka juga mengatakan bahwa polisi anti huru hara datang untuk melerai bentrokan dengan menggunakan gas air mata.
Sementara itu pada hari sebelumnya, Ahad (17/4), di Ibu kota Sana'a, setidaknya 14 tentara luka-luka dalam kerusuhan oleh ribuan demonstran ketika mereka berada di sebuah march ilegal dari pihak oposisi (JMP), kata sumber keamanan di negara itu.
Berbicara kepada Saba, sumber menegaskan bahwa pawai ini disertai dengan kerusuhan dan kekacauan. Para demonstran menyerang sejumlah toko, termasuk toko komersial Libya dan restoran di jalan Aljazair.
Pasukan keamanan berusaha membujuk pengunjuk rasa untuk kembali ke alun-alun, pangkalan protes mereka di Universitas Sana'a.
Sumber itu menuduh demonstran menyerang pasukan keamanan dan melukai 14 tentara.
"Polisi anti huru-hara terpaksa menyemprotkan gas air mata untuk membubarkan demonstrasi dan menghentikan kerusuhan", tambah sumber.
Hal ini juga membantah klaim bahwa pasukan keamanan telah mencoba menyerang masjid di mana 20 demonstran berada di dalam. Sumber itu menunjukkan bahwa pasukan keamanan pergi keluar masjid dan tidak menahan para demonstran.
Sumber itu menunjukkan bahwa pasukan keamanan telah menyaksikan sekelompok orang bersenjata ketika mereka berada di depan kantor SabaFon dan Yaman GSM, dua Perusahaan Telekomunikasi dan Telephon, di jalan al-Zubairy di Sana'a.