Sana'a, hadhramaut.info - Konflik yang terjadi di Yaman semakin rawan dan
memprihatinkan akibat ulah sejumlah media massa yang membesar-besarkan
kondisi di Yaman terutama pasca terjadinya pemboman di masjid An-Nahdain
yang terletak di wilayah istana kepresidenan saat presiden Ali Abdullah
Saleh dan para pejabat menunaikan Shalat jum'at (03/6) kemarin.
Sejumlah media seperti Al-Jazeera, Suhail, Al Arabia dan BBC berbahasa Arab memberitakan beberapa jam setelah pemboman bahwa Presiden tewas dalam tragedi itu. Tetapi kabar itu dibantah oleh presiden dengan menyampaikan pesannya melalui rekaman bahwa dirinya selamat dan baik-baik saja. Presiden menyatakan bahwa ada bebrapa pengawal yang tewas dan bebarapa pejabat tinggi seperti Perdana Menteri, Ali Mohamad Mujawar terluka.
Kondisi Yaman seperti sekarang dimanfaatkan oleh media massa dengan menyebarkan berita palsu dan bohong. " Satu hari pasca pemboman tersebut kembali media-media diatas memberitakan bahwa Presiden tidak tewas tetapi luka parah di lutut dan dada dan telah keluar dari Yaman untuk berobat", kabar itu tidak benar sama sekali, itu berita bohong, sebab presiden baik-baik saja dan saat ini berada di Yaman tidak keluar dari Yaman, tegas sumber di istana kepresidenan.