Dalam acara dialog dan kuliah umum yang diselenggarakan di Auditorium
Fakultas Syariah Universitas Al-Ahgaff, Tarim, pada Sabtu (17/11) Dr.
Abdul Jalil, Rektor Universitas Zaitunah, menyatakan kesiapannya
menjalin kerjasama dengan sejumlah institusi pendidikan di Hadramaut.
Bahkan ia mengabarkan bahwa Universitas Zaitunah untuk tahun ini telah membuka beasiswa untuk sekitar 15 orang mahasiswa dari Yaman.
“Kita siap membuat kesepakatan dengan universitas ini (Al-Ahgaff. Red), Universitas Hadramaut, dan sejumlah institusi pendidikan lainnya,” ujar rektor yang dalam acara tersebut menjadi pembicara kedua setelah Syekh Abdul Fattah Morou.
Bahkan, imbuhnya, kalau bisa hubungan kerja sama tersebut tidak hanya dalam bentuk pengiriman mahasiswa dan pertukaran pelajar, namun juga pertukaran dosen, hingga kunjungan ilmiah.
“Universitas Zaitunah sangat terbuka untuk para mahasiswa universitas Islam, khususnya di dunia Arab,” pungkasnya.
Sebagaimana dilansir situs Al-Jazeera pada (11/04/2012), kegiatan kajian keislaman di Masjid Zaitunah Tunis kembali dibuka setelah bertahun – tahun dihapus di masa rezim Burqibah dan Zain Al-Abidin yang menganut paham sekularisme.
Universitas az-Zaitunah bahkan merupakan salah satu satu Universitas Islam tertua di dunia yang telah melahirkan banyak intelektual Islam semisal Syeikh Ath Thahir bin Asyur dan Syeikh Al Khadzr Al Husain. Kini, pasca revolusi Tunisia, pengadilan perdata Tunisia mengizinkan kembali dibukanya universitas tersebut.
(Dzul Fahmi)