Kemajuan peradaban suatu bangsa tidak terlepas dari peran bacaan dan
tulisan yang berkembang di masyarakat tersebut, sebut saja Islam.yang
telah meretas tapal batas kabut kegelapan peradaban jahiliyah,
peradaban mengubur hidup-hidup wanita, peradaban penyembahan berhala.
Dalam hal ini, pengaruh Al-Qur'an yang mulia tidak lagi dapat
dielakkan. Dengan sentuhan bahasa mu'jizatnya yang indah, peradaban
jahilayah dapat digeser dalam waktu yang relative singkat, bahkan
hingga kini kejayaan itu masih dapat dirasakan meski mengalamai
kemundurun yang signifikan jika dibandingkan dengan masa kemasaan dulu.
Sinarnya yang terang, dengan segera menyebar kebarbagai negeri, salah
satunya adalah Yaman.
Yaman semenjak fajar Islam terbit sudah membukan diri menerima ajaran yang hanif itu, sehingga tidak heran jika deretan ulama telah hadir menghiasi peradabadan Islam. Dengan meninggalkan warisan budaya pula berupa turats-turats yang dikemudian hari akan dimanfaatkan oleh generasi selanjutnya.
Adalah Pusat Kajian dan Penelitian "An-Nur" salah satu yayasan garda depan yang bermarkaz di Tarim, bergerak dibidang kajian dan penelitian ilmiah dan perawatan terhadap manuskrip yang banyak ditinggalkan oleh ulama terdahulu.
Yayasan yang mendapatkan pengakuan dari pemerintah Yaman melalui surat yang dikeluarkan oleh mentri kebudayaan no 29 Muharram 1423H yang bertepatan dengan bulan April2000M, berkomitmen untuk menjaga maniskrip yang dikumpulkan dari dari berbagai wilayah di Hadhramaut khususnya dan Yaman pada umumnya. Selain juga mengadakan work-shop seputar tata cara mengadakan riset ilmiah terhadap manuskrip. Dan hingga kini "An-Nur" memiliki lebih dari 1500 manuskrip dalam berbagai disiplin ilmu.
Sehingga tidak heran pusat penelitian "An-Nur" sering menjadi rujukan para mahasiswa setempat bahkan luar daerah ketika mereka akan menulis skripsi atau mengadakan tahkik terhadap kitab-kitab turats yang kemudian dicetak untuk bisa dinikmati para thalib ilm yang haus ilmu.
Kesadaran pemerintah akan nilai pentingnya manuskrip sebagai warisan budaya yang harus dijaga menjadikan "An-Nur" semakin dikenal karena perannya yang professional dibidangnya. Pemerintah juga mengenakan pemeriksaan ketat terhadap para thalib ilm yang akan hengkang meninggalkan kota pusat ilmu pengetahuan agama "Tarim" dengan cara memeriksa kitab-kitab yang akan dibawa pulang untuk memastikan tidak adanya manuskrip illegal yang dibawanya.