Jumat, 26 Januari 2024, atau bertepatan dengan 14 Rajab 1445 Hijriah,
sebuah momen keagungan agama terukir di Zawiyah al-Habib Muhammad bin
Hadi as-Seggaf di Seiwun. Acara khataman Sahih Bukhari menjadi sorotan
utama, menyatukan ratusan bahkan ribuan hadirin, menciptakan suasana
penuh kekhusyukan.
Zawiyah tersebut dipenuhi oleh Hadirin yang memadati tempat acara, tidak hanya dari warga Seiwun, tetapi juga dari luar kota. Atmosfer keberagaman menciptakan momen yang sangat bermakna, menunjukkan bahwa semangat pembacaan kitab suci mampu menyatukan lintas komunitas.
Acara dimulai dengan pembacaan zikir yang mengalun merdu, menciptakan getaran spiritual yang mendalam. Kemudian hadirin diajak memasuki babak akhir pembacaan dengan rangkaian hadis terakhir dari kitab Shahih Bukhari. Kebenaran dan kebijaksanaan hadis-hadis tersebut menghadirkan suasana penuh keharuan dan introspeksi diri.
Setelah serangkaian pembacaan, suasana memuncak saat doa dipanjatkan dengan khidmat, memohon berkah dan hidayah dari Allah SWT. Doa menjadi penutup yang penuh harap, mencerminkan rasa syukur atas nikmat kesempatan untuk mendalami ajaran-ajaran Islam.
Tidak lupa, hadirin disuguhi dengan potongan sirah singkat mengenai al-Habib Muhammad bin Hadi as-Seggaf, memberikan gambaran tentang kehidupan dan jasa-jasanya dalam pengembangan ilmu agama. Cerita ini menjadi inspirasi bagi hadirin untuk meneladani perjalanan hidup yang penuh dedikasi.
Dengan demikian, khataman Shahih Bukhari di Zawiyah al-Habib Muhammad bin Hadi as-Seggaf di Seiwun pada 26 Januari 2024, bukan sekadar peristiwa agama, tetapi juga perjalanan spiritual yang mempersatukan, mendalamkan pemahaman agama dan memperkaya jiwa para hadirin.