London, hadhramaut.info - Hadhramaut Research Center – Universitas Al Ahqaff, sabtu lalu mengadakan simposium untuk pertama kali di Ibukota Inggris London, denga tema “The Rediscovery of Hadramaut “ dengan dsponsori Institut Studi Timur Tengan di Universitas London.
Simposium ini dihadiri oleh sekelompok akademisi dari berbagai universitas di Eropa dan Asia dengan mengajukan makalah dan penelitian yang difokuskan pada peninggalan-peninggalan Hadhramaut, masyarakat dan budayanya selama berabad-abad, serta keberhasilan mereka diberbagai bidang melalui imigrasi yang mereka lakukan menuju Afrika, India, Asia Tenggara, Semenanjung Arab dan Negara- Negara lainya.
Pada sesi pertama dari simposium ini disajikan beberapa penelitian, diantaranya:
- Prof. Abdullah Bogra Nahdi (Kenya) dengan judul “Pentingnya studi mengenai Hadhramaut dan peran Hadhramaut Research Center dalam studi tersebut”.
- Dr. Noel Barhuni (Yaman British Friendship Society) berbicara tentang situasi di Yaman saat ini pada tingkat politik dan ekonomi.
- Prof. Lev Manger (University of Bergen - Norway), peran imigrasi masyarakat Hadhramaut pada Negara-negara yang mereka tuju.
- Prof. William Clarence Smith (Lembaga Studi Timur Tengah - Inggris), Hijrah pribumi Hadhramaut menuju koloni Filipina.
- Dr. Ian Walker (Oxford University), Hijrah masyarakat Hadhramaut ke timur Afrika.
- Dr. Naiko Kapten (Universitas Leiden - Belanda), Kerinduan pada Ibu Pertiwi- Hadhramaut.
Sedangkang pada sesi kedua dikaji beberapa makalah diantaranya:
- Prof. Kazihiro Arai (Keio University - Jepang) Hubungan antara Hadramaut dan negara-negara Asia Timur - Indonesia.
- Profesor Philip Patriat (Universitas Paris - Prancis) perdagangan Hadhramaut melalui Laut Merah pada abad kedua puluh.
- Profesor Ruth Ayoub (University of Missouri - Amerika Serikat) Identitas dan politik Imigran Hadhramaut terhadap negara Tanduk Afrika.
Pada sesi penutup dikaji juga :
- Dr. Elizabeth Kendall (Oxford University) perkembangan dan tantangan propinsi Mahrah serta dampaknya terhadap Hadhramaut.
- Dr. Adel Al-Awlaki (Inggris) Peran Hadhramaut Research Center di bidang kesehatan.
- Thanos Petraeus (- Lembaga Studi Timur Tengah - Inggris), Keistemewaan Hadhramaut - studi analisis.
Disamping perdebatan dan pertanyaan-pertanyaan disela-sela simposium dari para peserta yang membludak di auditorium Universitas London, ini semua menunjukan perhatian akademisi dan para peneliti internasional tentang Hadhramaut. Simposium ini terlaksana dalam rangkaian simposium-simposium yang di sponsori Institut Studi Timur Tengah di Inggris.
Dalam sambutan penutup, Prof. Mohammed bin Mubarak Duhri, Ketua Dewan Pembina Hadhramout Research Center –London, meyampaikan rasa terima kasihnya kepada para akademisi dan peneliti atas keikut sertaan mereka serta makalah-makalah yang mereka sampaikan.
Hadramout Research Center didirikan pada Desember 2013 bekerjasama dengan Universitas Al Ahgaff di Mukalla, dan merupakan badan independen non pemerintah yang bertujuan untuk melakukan penelitian, kajian, dan publikasi informasi kepada para akademisi yang memiliki perhatian terhadap sejarah Hadhramaut, penduduknya , adat istiadat, serta akar budayanya.