Sebuah pertemuan bertajuk Majlis Silaturrahim dan Mahabbah PERMAYA
(Persatuan Pelajar Malaysia Yaman) dan PPI Yaman bersama MUTHMAIN
berhasil terselenggara pada Ahad 3 September 2017, bertempat di Aula
Masbah Al Kaff yang jaraknya sekitar 200 meter dari Jamiah Al Ahgaff,
Yaman. Pertemuan ini adalah pertemuan pertama kali dua organisasi
pelajar dari Indonesia (PPI) dan Malaysia (PERMAYA) yang ada di Yaman,
selain itu pertemuan ini juga dihadiri oleh MUTHMAIN (Sebuah organisasi
pelajar gabungan Malaysia dan Indonesia yang berpusat di Mukalla).
Kegiatan tersebut dimulai pukul 20.30 ksa, dipandu oleh Saudara M. Luqmanul Hakim dari Malaysia acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al Quran serta Hadits Nabi Saw. Kemudian acara dilanjutkan dengan ta'aruf atau perkenalan singkat masing-masing organisasi yang hadir.
Dari PERMAYA Saudara M. Luqmanul Hakim selaku Anggota Majlis Syura atau Dewan Penasehat sedikit menjelaskan tentang bagaimana Organisasi Pelajar Malaysia ini ada dan beberapa tujuan terbentuknya. Serta ia menghimbau kepada seluruh yang hadir untuk menyatukan hati karena Allah, menghindari fitnah-fitnah yang mampu memecah belah persaudaraan, apalagi sesama umat Islam.
Memberi sambutan kedua, Saudara Irfan Nazhan selaku Ketua PERMAYA masa Abdi 2017-2018 memperkenalkan segala hal tentang organisasi PERMAYA. Mulai dari struktur organisasi berikut fungsi-fungsinya, jumlah anggota, dan segala yang berkaitan dengan organisasi tersebut. Ia juga berharap pertemuan yang berlangsung mampu mempererat tali silaturrahmi antar pelajar dua negara.
Selanjutnya perwakilan dari PPI Yaman, Saudara Jihadul Muluk sebagai Sekjen PPI Yaman ganti memperkenalkan bagaimana PPI Yaman yang telah berusia 16 tahun hadir sebagai wadah pemersatu pelajar Indonesia yang ada di Yaman. Ia juga berharap pertemuan semacam ini bisa memberi bukti bahwa Indonesia dan Malaysia adalah saudara yang seharusnya mampu bersama dan tidak mudah termakan oleh isu-isu yang mengadu domba dan ingin memecah belah persaudaraan keduanya. Kemudian Saudara Taufan Azhari Mujahid selaku Ketua PPI Hadhramaut memberi sambutannya. Ia memperkenalkan struktural dalam PPI Hadhramaut yang merupakan salah satu organisasi wilayah dari PPI Yaman yang masih aktif.
Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Saudara Hasan Husaini yang merupakan Dewan Penasehat MUTHMAIN. Ia menjelaskan sekilas tentang organisasi yang masih berusia kurang dari satu tahun ini. Beliau menjelaskan bahwa MUTHMAIN adalah singkatan dari huruf arab mim=Multaqo, tho'=Thullab, mim=Malaysiyyin, hamzah=Indonisiyyin, dan nun=Nusantara. Yang apabila digabung berarti perkumpulan pelajar Malaysia dan Indonesia Nusantara.
Lalu selaku Ketua Umum MUTHMAIN Saudara Ihwan Prayogi memperkenalkan lebih jauh tentang organisasi yang dipimpinnya. Ia juga tak ketinggalan menekankan bahwa seluruh yang hadir mewakili negara masing-masing adalah bersaudara, jangan sampai hanya karena masalah kecil persaudaraan menjadi rusak. Serta harapannya persatuan dan kebersamaan semacam ini tetap berlangsung terus menerus tak hanya ketika berada di Yaman saja, namun ketika semua telah pulang ke negerinya masing-masing diharapkan persaudaraan tetaplah terjalin.
Dalam pertemuan kali ini juga hadir dua orang relawan dari ONECARE Indonesia yang mengirim bantuan kemanusiaan berupa bahan pangan, air bersih, dan penanggulangan wabah kolera bagi penduduk Yaman. Saudara Angga selaku koordinator yang hadir mengucapkan terima kasih atas bantuan semua pihak yang membantu mereka selama di Yaman. Ia berharap dengan terselenggaranya pertemuan ini semakin mempermudah kerja sama semua pihak untuk bantuan kemanusiaan pada masalah-masalah kemanusiaan di dunia internasional.
Setelah semua perwakilan organisasi yang hadir memperkenalkan organisasinya, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab atau diskusi. Dalam sesi ini, Saudara Taufan Azhari Mujahid memberi tanggapan baik terhadap terselenggaranya pertemuan malam ini. Selain itu ia menyampaikan melalui Departemen Dana dan Sosial PPI siap bekerja sama untuk membantu relawan ONECARE dalam bantuan kemanusiaan.
Selanjutnya Saudara Jihadul Muluk menyampaikan hal senada. Serta ia menyampaikan keinginannya untuk terselenggaranya acara semacam ini terus menerus secara berkala, entah itu berapa bulan sekali, setahun sekali, atau beberapa tahun sekali. Intinya beliau sangat berharap kerjasama antara dua organisasi pelajar Indonesia dan Malaysia bisa terjalin dengan baik.
Diskusi berakhir pada kesepakatan untuk membuat ruang diskusi bersama via whatsapp.
Acara selanjutnya adalah pertukaran cinderamata sebagai tanda kerjasama. Dan tak ketinggalan sesi foto bersama untuk dokumentasi acara.
Acara yang berlangsung hangat sejak awal diakhiri dengan ramah tamah, terlihat begitu erat dan mesra hubungan persaudaraan antar pelajar dari dua negara berbeda. Tak terlihat sama sekali kerenggangan antara Indonesia dan Malaysia seperti yang ramai diberitakan di jagat maya, karena sejatinya kita semua bersaudara. Indonesia dan Malaysia bisa mesra.
Melalui reportase ini, kami menyuarakan untuk mempererat hubungan persaudaraan kita semua. Jangan mudah terprovokasi, hidup di dunia sekali, jangan untuk saling membenci! Tapi tunjukkan bahwa kita manusia yang pantas menjadi khalifah di bumi! (Red/goda)