Disebutkan bahwa Almarhum KH. Maimoen Zubair pernah berkata, "Jika
engkau menjumpai anak ayam terpisah dari induknya, maka ambil dan
susulkan ia kepada induknya, semoga itu menjadi penyebab Allah
mengumpulkan dirimu dan keluargamu di surga. Jika engkau melihat orang
tua membutuhkan tumpangan, maka antarkanlah ia. Barangkali itu menjadi
sebab kelapangan rezekimu di dunia."
Kalimat tersebut mengajarkan agar kita tidak menyepelekan hal-hal kecil. Karena bisa saja, hal yang kita anggap kecil memberikan dampak yang begitu besar. Hal ini sesuai dengan teori yang disebut Butterfly Effect, sebuah teori yang terkenal dengan ungkapan, "kepakan sayap kupu-kupu di Brazil menimbulkan angin tornado di Texas." Ungkapan tersebut adalah sebuah metafora yang menggambarkan bahwa hal-hal kecil dapat memberikan dampak yang begitu besar, walau kita tidak mengetahuinya.
Jauh sebelum teori itu ditemukan, sebenarnya Islam sudah lebih dulu mengajarkan nilai-nilainya. Tepatnya dalam sebuah hadis riwayat Muslim yang berbunyi:
Úóäú ÃóÈöí ÐóÑøò ¡ ÞóÇáó : ÞóÇáó áöíó ÇáäøóÈöíøõ Õóáøóì Çááøóåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó : áóÇ ÊóÍúÞöÑóäøó ãöäó ÇáúãóÚúÑõæÝö ÔóíúÆðÇ æóáóæú Ãóäú ÊóáúÞóì ÃóÎóÇßó ÈöæóÌúåò ØóáúÞò
Dari Abi Dzar berkata, "Nabi saw. pernah bersabda kepadaku, 'jangan sekali-kali kamu meremehkan kebaikan. Walau hanya sekedar kamu menemui saudaramu dengan wajah berseri-seri." (HR. Muslim)
Dalam hadis riwayat Bukhari juga diceritakan bahwa suatu ketika ada seorang laki-laki yang sedang berjalan kehausan. Lalu sampailah ia pada sebuah sumur, kemudian ia minum dari sumur tersebut. Setelah itu, ia pun berlalu. Namun tiba-tiba ia bertemu dengan seekor anjing yang terlihat begitu kehausan, sampai-sampai anjing itu menjilati debu yang ada di tanah. Laki-laki itu pun merasa iba. Karena dia telah merasakan apa yang anjing itu rasakan. Akhirnya, laki-laki itu melepas sepatunya dan diisinya dengan air, lalu ia berikan air itu kepada anjing tersebut. Setelah kejadian itu, disebutkan bahwa Allah berterima kasih kepadanya dan mengampuninya.
Dalam hadis lain, yang masih dari riwayat Bukhari, juga diceritakan bahwa suatu ketika ada seorang laki-laki yang diampuni oleh Allah lantaran menyingkirkan duri dari tengah jalan.
Begitulah sekelumit hadis yang senada dengan teori Butterfly Effect. Lalu setelah mengetahui hal-hal di atas, seyogianya kita berusaha untuk mengimplementasikan teori Butterfly Effect ini dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus berhenti memandang rendah hal-hal kecil.
Kita lakukan kebaikan walaupun itu terlihat remeh dan tidak berarti. Karena biar bagaimanapun, hal besar dimulai dari langkah-langkah kecil. Tidak perlu merasa kecil hati sebab kebaikan yang kita lakukan terlihat begitu kecil. Karena tidak ada yang tahu, barangkali di luar sana ada yang merasa begitu terbantu dengan kebaikan yang kita lakukan. Sesuatu yang terlihat kecil di mata kita, terkadang adalah sesuatu yang berarti di mata orang lain.
Wallahu a'lam bis shawab.
Oleh: Irfan Hanif (Mahasiswa Tingkat Dua, Fakultas Hadis dan Ilmu Hadis)