Kota Kairouan Tunisia telah mempersiapkan prosesi penyerahan “obor” kota budaya Islam untuk kota Tarim Yaman setelah mengakuisisi satu tahun, termasuk penyelenggaraan perayaan besar yang mencakup simposiuam internasional, festival, sidang meja bundar dan segala macam festival.
Koran “Tunisia Merdeka” melaporkan sejumlah kegiatan yang telah terselenggaran sejak diresmikannya pada Maret 2009, kegiatan itu mencapai 70 aktifitas yang meliputi seminar, konferensi, presentasi dan festival.
Adapaun untuk prosentasi kegiatan tambahan mencapai 38% atau sekitar 41 kegiatan yang bernafaskan nasional. Total kegiatan internasional dalam program ini masih dalam bilangan 23 yang terealisasi antara pameran, lokakarya, konferensi dan lain menyumbang 20% dari program utama simposium internasional yang diselenggarakan pada dialog budaya di ISESCO dan kerjasama dengan Organisasi Dunia La Francophonie, dengan partisipasi dari sejumlah pemikir dari seluruh dunia, sementara kegiatan nasional di sekitar 50 atau sekitar 45% dari kegiatan regional yang menyumbang sekitar 39 kegiatan dengan prosentase 38%.
Kota Kairouan telah dipilih oleh Organisasi Islam untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (ISESCO) sebagai ibu kota kebudayaan Islam untuk tahun 2009 setelah Kota Alexandria, diikuti kemudian kota Tarim Yaman yang akan dinobatkan dalam peristiwa bersejarah yang penting ini pada awal Maret.
Kota unik Kairouan yang kecil ini telah diklasifikasikan sebagai warisan dunia selama lebih dari dua puluh tahun. Sejarah kota yang juga dikenal sebagai ibukota Aghlabids telah dimulai sejak tahun 50 H / 670 M oleh Panglima Islam yang besar ‘Uqbah Bin Nafie. (adems/sabanews)