Mukalla-hadhramaut.info. Sebanyak lima puluh mahasiswa Indonesia yang
tengah belajar di Universitas Al Ahgaff mendapatkan penghargaan dari Gubernur Hadhramaut,
Salim Ahmad Alkhanbasyi dalam penutupan Dauroh (pesantren kilat) yang berlangsung di
Masjid Al Imam Syafi'i tadi malam.
Dauroh biasa diadakan setiap liburan musim panas selama satu bulan yang diikuti oleh pelajar dan mahasiswa dari berbagai negara. Selama satu bulan mereka belajar berbagai disiplin ilmu agama seperti ilmu Alqur'an, ilmu hadits, teologi islam, ilmu bahasa dan lainnya dibawah bimbingan guru dan syekh yang berkompeten dibidangnya.
Pada dauroh tahun ini sebanyak 50 mahasiswa indonesia yang rata-rata baru tingkat pertama ikut dalam momen tersebut dan yang membanggakan mereka berhasil mendapatkan penghargaan sebagai peserta yang unggul dibanding peserta lainnya.
Salah satu Syekh yang mengajar pada dauroh tersebut mengatakan, kami bangga dan sangat senang dengan kualitas pelajar Indonesia yang ternyata tidak kalah dengan pelajar-pelajar arab, dengan hasil yang memuaskan kami semakin terpacu semangat untuk selalu ikut mengajar mereka. Mulanya saya pesimis dengan pelajar indonesia yang terkesan pendiam tidak banyak omong, saya hawatir mereka tidak faham keterangan yang disampaikan tetapi ternyata mereka diam bukan berarti gak faham buktinya mereka malah mengalahkan pelajar arab, tegas syekh yang bernama Salim Baktiyan.
Dalam penutupan dauroh yang dihadiri oleh sejumlah pejabat provinsi Hadhramaut itu, Gubernur Hadhramaut, Salim Ahmad ALkhanbasyi memberikan penghargaan kepada peserta-peserta yang unggul. Gubernur mengatakan, dauroh seperti ini harus ditingkatkan karena selain bermanfaat bagi para pelajar juga untuk meningkatkan kualitas mereka secara mendalam dalam memahami ilmu-ilmu agama dengan penuh penghayatan.