Masa muda adalah masa yang paling manis, dimana emosinya merupakan
kendala utama, darahnya yang mengalir bagaikan panasnya cairan larva
yang mengendap dalam gunung, dengan seribu khayal dan sejuta impian,
dan dilandasi dengan semangat yang tinggi, ia berusaha mencari jati
diri. Ketika masa inilah para pemuda suka mencoba dan terus mencoba
sesuatu yang dapat menimbulkan rasa keingintahuannya yang tinggi.
Hingga ia menemukan jati dirinya.
Tidak aneh jika banyak pemuda terjerumus dalam jurang narkoba, free sex dan lainnya , karena rasa keingintahuaanya yang mendalam, dan disertai dengan lepas kontrol dari orang tuanya , Padahal, rumah adalah the best school bagi anak-anak nya.
Alangkah indahnya hidup ini, jika masa muda nan indah ini tersalurkan dijalan Ilahi. Karena, Allah sangat mencintai para pemuda yang bisa mempergunakan masa mudanya dalam batasan GBHI(Garis Besar Haluan Ilahi), karena, darahnya yang panas, emosinya yang menggebu, dan impiannya setinggi bintang di langit, tidak membuatnya lepas kontrol dalam kehidupan ini, bahkan karena potensi itu ia jadikan sebagai penambah nikmat dan lezat mengabdi kepada rabb-Nya, merekalah yang akan dimasukkan Allah kedalam syurga kelas VIP, dan merekalah termasuk salah satu golongan yang akan mendapatkan naungan Allah di padang mahsyar nanti, ketika semua manusia disibukkan dengan pertanggung jawaban dirinya, ketika semua manusia menangis dan menyesal, namun sesal yang tiada guna.
Seorang pemuda yang dalam pengembaraan hidupnya selalu mengikuti rambu-rambu yang telah di tetapkan oleh Rabb-Nya, Berlemah lembut dengan sesama, namun tetap teguh dalam pendirian, dia tidak akan pernah membiarkan masa mudanya sia-sia di telan zaman tanpa arti dan makna, Ia raih ridho rabb-Nya dengan semangat ibadah dan penataan hati, tutur kata-Nya tidak pernah bisa di lupakan oleh manusia meskipun dia telah sirna seiring dengan perputaran hitungan waktu, Begitu juga dengan seorang pemudi yang berhasil menutup tubuhnya yang mempesona, kecantikan paras wajahnya tidak membuat ia sombong dan tinggi hati, izzah dan kehormatannya merupakan harga mati yang tidak bisa di tawar oleh siapapun.pesona akhlaknya bagai mutiara yang berkilauan, halus tuturnya menggambarkan kepribadian yang santun, kecantikan hatinya laksana kapas tanpa noda, penampilannya sangat bersahaja dibalik balutan gamis dan kerudung panjangnya, ia menagis dalam sujudnya untuk mendaki taubat dalam bukit tahajud, pandangannya tertunduk karena mengharapkan ridho Ilahi, merekalah Pemuda- Pemudi yang tidak takut menghadaipi tantangan dalam menjalankan keyakinan, perkataan kolot, kampungan, tidak zamani, bahkan primitif sekalipun yang dilontarkan oleh orang seusianya kepada mereka tidak menjadikan mereka mundur dalam perjuangan untuk menggapai tujuan hidup, Mereka jadikan tantangan dan penghinaan ini laksana buih di lautan yang selalu mendampingi mereka dalam menyusuri dan mengarungi tepian kebahagian. Merekalah yang sangat dirindu-rindukan oleh syurga kelak, dan di nanti-nanti kedatangannya, bagaikan menanti seorang kekasih, merekalah aset negara dan agama yang tidak ternilai harganya.
Ingatlah wahai para pemuda & pemudi, Jikalau karena anda masih muda, lantas bebas melakukan apa saja dengan asumsi bertobat dimasa tua, maka ini asumsi yang salah, karena, berapa banyak seorang anak meninggal mendahului ibu dan ayahnya, dan tak kalah banyak seorang cucu meninggal mendahului kakek dan neneknya, oleh karena itu, pergunakan waktu selagi sempat, bila ajal menjemput tiada gunanya lagi. Jadilah seorang pemuda/ pemudi yang dapat menyelamatkan masa mudanya dari kehancuran dan pengaruh globalisasi, namun itu semua tergantung semangat anda untuk berubah menjadi yang terbaik, “anda yang memilih, anda yang menentukan”
Oleh : Musyari Arrisyadi.Fak.Syariah, tingkat I, universital Al-Ahgaff, Hadromaut, Yaman.