Cinta adalah nikmat dari Allah SWT yang harus disyukuri setiap manusia,
sebab bagaimana bahayanya keadaan seseorang yang tidak memiliki rasa
cinta karena ia tidak akan pernah merasa sayang, rindu, iba, bahkan ia
akan menjadi orang yang sangat kejam. Coba saja perhatikan bagaimana
sikap Adolf Hitler terhadap orang-orang Yahudi, ia selalu siap membantai
siapa saja yang mengalir dalam dirinya darah Yahudi.
Begitu juga orang lain yang rasa kecintaannya hampir tidak ada, ia mudah saja menyakiti orang lain, melukai, bahkan membunuh. Sebab itu bersyukurlah pada Allah yang telah menciptakan rasa cinta. Akan tetapi, orang yang memiliki rasa cinta tidak bisa seenaknya menggunakan rasa itu pada orang yang ia inginkan. Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : ÇáãÑÁ ãÚ ãä ÃÍÈø “seseorang itu bersama orang yang ia cintai” hadits ini mengingatkan kepada kita agar kita harus bersikap teliti dan berhati-hati terhadap cinta kita sendiri, kenapa? Karena cinta yang kita berikan terhadap orang yang kita cintai menentukan akhir dari keadaan kita, kalau kita mencintai orang-orang yang akan berada di syurga Insyallah kita akan bersama mereka, akan tetapi bagaimana dengan orang yang mencintai orang-orang yang akan berada di neraka na’udzubillah min dzalik mereka juga akan bersama orang yang mereka cintai di neraka..
Bagaimana dengan cinta yang ada di hati kita masing-masing, apakah kita sudah mencintai dengan benar? Banyak sekali orang muslim yang tidak mengerti dengan kaedah yang telah disampaikan oleh Nabi Muhammad Sallallahu ‘alaihi wasallam ini. Mereka seenaknya saja mencintai idolanya yang mereka tidak tahu bagaimana keadaan idolanya tersebut, baik atau tidak, bahkan tidak sedikit dari mereka yang mencintai atau dalam istilah mereka ngefans pada orang yang nota bene orang itu sudah jelas bukan muslim, para artis Hollywood, para pemain bola, penyanyi, ataupun yang lainnya. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? hilangnya rasa cinta pada orang-orang soleh dalam hati adalah salah satu faktor yang berperan penting dalam hal ini..
Rasa cinta tersebut sebenarnya sudah ditanamkan sejak dulu oleh orang tua kita, tetapi ia terkikis oleh sisi negatif dari perkembangan zaman. Acara televisi, internet, dan kemajuan teknologi apabila tidak diarahkan ke jalur yang benar akan secepatnya menyebarkan racun negatif dari perkembangan zaman.
Sebab itu, sejak dini harus ditanamkan sifat-sifat yang baik, diajarkan akhlak yang mulia, dan diceritakan kehidupan orang-orang Shaleh, sejarah para nabi, dan hal lain yang bisa memupuk rasa cinta yang benar agar tidak salah dalam mencintai, yang menjadi antibodi terhadap racun yang ada, serta menyaring kemajuan teknologi yang masuk untuk mengobati peyakit yang sudah menginfeksi. Cintailah para ‘ulama, orang-orang Shaleh, ‘aulia dan yang paling utama adalah cinta kepada Allah dan kekasih-Nya baginda Nabi Muhammad Sallallahu ‘alaihi wasallam, insyaallah kita di tempatkan bersama dengan siapa saja yang kita cintai, Amin....
Oleh : Abdul Hakim