Gedung perkuliahan Fakultas Syariah Universitas Al-Ahgaff Yaman mulai
lengang dari tanda-tanda kehidupan, beberapa pegawai dan staf dosen
satu dua masih tampak sabar menunaikan kewajiban dengan sabar dan penuh
amanah. Sunyi, demikianlah ketika saya keluar dari ruangan ujian
setelah merampungkan soal-soal kaidah bahasa arab (nahwu), lega rasanya.
Dengan berakhirnya ujian di Selasa siang itu, maka berakhir pulalah kegiatan belajar mengajar saya untuk sementara waktu di Fakultas ini. Ada rasa senang tak terperi menyambut gerbang liburan musim panas yang tidak lama lagi akan saya nikmati. Setelah mengikuti kegiatan belajar yang sehari-harinya memakan waktu kurang lebih lima jam dengan waktu istitiratnya setengah jam, meskipun udara musim libur telah berhembus, penat dalam kepala masih saja menggelayut tak kunjung hilang. Iya, demikianlah risiko perjuangan merantau di negri orang, selain jauh dari keluarga di tempat saya belajar juga minim hiburan. Namun bagaimanapun, Tarim yang merupakan kota tempat Fakultas Syariah berada, kota itu merupakan kota sejarah yang memiliki kaitan erat dengan penyebaran Islam di seantero jagad bumi nusantra.
Beberapa rekan telah menyiapkan jurus jitu untuk menepis jemu dan rindu yang terkadang datang menghampiri kalbu. Ada yang ingin mengikuti daurah di sebuah lembaga pendidikan dakwah Islam, ada yang ingin pergi ke Sana'a ibu kota Negara Yaman yang terkenal denga iklim dinginnya sehingga sangat cocok untuk membentengi diri dari serangan panas nan teriknya Hadharamaut di musim panas yang teramat panas. Ada juga yang pulang kampung ke bumi pertiwi Indonesia, wah enak bener mereka bisa berjumpa sanak keluarga. Kalau saya pribadi, beberapa agenda telah menanti diantaranya adalah menerjemah kitab yang pernah diamanahkan oleh guru saya di kuliah. Hmmm, akhirnya selamat menyambut liburan musim panas.