Mukalla-Hadhramaut.info. Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Yaman di Sana'a Nurul Aulia dan Kasubid ekonomi dan politik di Kedutaan Besar Republik Indonesia, Dekrit Aidit mengunjungi Provinsi Hadhramaut dengan didampingi isteri dan sekretaris pribadinya.
Kunjungannya ke Hadhramaut merupakan yang pertama bagi Dubes RI sejak kedatangannya di Yaman menggantikan Dubes lama, Kemas Fakhrudin yang beberapa hari lalu tutup usia karena sakit yang lama dideritanya. Dubes yang baru menjabat sebagai duta Indonesia sejak April 2008 lalu di negeri ujung selatan semenanjung arab ini mengunjungi para pelajar dan mahasiswa indonesia yang sedang menimba ilmu di beberapa lembaga pendidikan di Hadhramaut.
Sebelum tiba di Ibu Kota Provinsi Mukalla Hadhramaut, Dubes beserta rombongan mengunjungi Para pelajar dan mahasiswa Indonesia di Kota Tarim antara lain Universitas Al Ahgaff, Darul Musthafa dan Rubat Tarim yang jumlahnya sekitar delapan ratus lima puluh. Kedatangan Dubes RI disambut baik oleh para pelajar dan mahasiswa beserta para pengasuh lembaga tersebut yang mayoritas mereka dari kalangan Habaib (keturunan Nabi saw).
Setelah tiga hari di kota Tarim, Dubes beserta rombongan mengunjungi Ibu Kota Provinsi Mukalla yang merupakan agenda utama untuk menyampaikan pesan khusus dari presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudoyono (SBY) kepada Gubernur Hadhramaut, Salim Ahmad Al Khanbasyi seputar bencana banjir yang melanda provinsi tersebut bulan kemarin.
Pukul 08.30 waktu setempat Dubes RI diterima Gubernur Hadhramaut Salim Ahmad Al Khanbasyi dan wakilnya yang didampingi sejumlah pejabat lainnya di Markaz Balfaqih Mukalla. Dalam pertemuan tersebut Gubernur menjelaskan bagaimana banjir bandang yang menimpa masyarakat di Hadhramaut yang merenggut ratusan nyawa dan menghancurkan ribuan unit rumah. Gubernur berharap Indonesia dapat membantu mereka yang terkena musibah, sebab selain hubungan erat kedua negara, juga etnis hadhramaut di Indonesia sangat banyak, jadi Dubes RI dapat menghimpun bantuan dari mereka, pinta Gubernur kepada Dube RI.
Sementara itu Dubes RI menyampaikan bela sungkawa atas musibah yang menimpa Hadhramaut dari Presiden Indonesia, SBY dan tidak dapat memberikan bantuan, hanya dapat mendudkung resolusi PBB melalui Duta Indonesia di sana untuk memberikan bantuan kepada korban banjir di Hadhramaut.
Setelah bertemu gubernur, Dubes bertemu mahasiswi indonesia yang tengah belajar di Fakultas Tarbiyah Universitas Al Ahgaff Mukalla, tiba di fakultas Tarbiyah, dubes disambut oleh wakil rektor, Dr Shadiq Maknun, Dekan fakultas Prof Ali bin Abdullah Almudaihij. Di fakultas tarbiyah, Dubes menemui mahasiswi. Tidak seperti lembaga yang lain di Yaman, mahasiswi yang berjumlah sekitar lima puluh ini diperbolehkan membuka cadar (tutup muka) saat makan dan ramah tamah dengan Dubes dan rombongan.
Bukan hanya mahasiswi yang menyambut hangat Dubes RI, tapi Rektor Universitas Al Ahgaff, Prof Abdullah Muhamad Baharun juga menyambutnya dengan memberikan jamuan makan malam di kediamannya secara kekeluargaan, dengan menggunakan bahasa arab dan inggris terlihat keduanya sangat akrab, berbicara seputar pendidikan dan peran negara dalam mengembangkan para pelajar dan mahasiswa terutama pendidikan agama islam yang moderat yang dapat diterima oleh semua kalangan dan merupakat tongkat estafet dari para da'i penyebar islam di Asia tenggara yang berasal dari Hadhramaut. Peran pendidikan seperti Universitas Al Ahgaaf sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat apalagi tanpa ada pungutan biaya sama sekali sehingga mahasiswa bisa berkonsentrasi belajar. Di Indonesia tidak ada pendidikan yang gratis seperti
Al Ahgaff apalagi sampai dikasih asrama dan makan, ini sangat luar biasa, kata Dubes keheranan.
Pada prinsipnya Al Ahgaff hanya menginginkan para mahasiswa dan mahasiswi memang benar-benar konsentrasi dalam belajar dan menyebarkan ilmunya nantinya dengan penuh keikhlasan sebab mereka mendapatkan ilmu tanpa mengeluarkan biaya, jadi dalam berdakwah nantinya juga demikian, jawab rektor yang memakai gamis warna putih polos.
Setelah bertemu rektor Prof Abdullah Muhamad Baharun, pagi harinya dubes beserta rombongan berkunjung ke rektorat dan kampus Universitas Al Ahgaff. Dengan didampingi sejumlah pejabat universitas, dubes mengunjungi perpustakaan dan laboratorium perancangan pembangunan universitas masa depan. Baru kali ini kami bertemu dubes RI di Yaman yang pandai berbahasa arab, kata salah satu pejabat universitas yang menemuinya.