Untuk menentang invasi yang dilakukan serdadu iarael ke Gaza yang telah
memakan korban hampir 900 warga sipil termasuk di dalamnya wanita dan
anak-anak
dan 4080 korban luka-luka ( berdasarkan laporan dari
Al-jazeera tanggal 9 Januari 2009 ) Jumat sore kemarin, bertepatan
dengan tanggal 9 Januari 2009, secara serempak rakyat Yaman melakukan
unjuk rasa menentang kebiadaban bangsa Semit tersebut. Unjuk rasa itu
digelar di berbagai kota besar di Yaman, tak terkecuali di kota Tareem.
Di kota Tareem, unjuk rasa jumat sore itu dilakukan dengan tertib
dengan melakukan long march dengan mengambil start dari depan Turbah
kota yang diikuti oleh beberapa elemen masyarakat kota Tareem yang
terdiri dari unsur Ulama’, birokrasi, pedagang, Siswa sekolah menengah
dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang berada di kota Tareem
seperti Universitas Al Ahgaff, Darul Mushtofa, dan Rubat Tareem
tersebut.
Arak-arakan sepanjang hampir 1000 meter tersebut mulai bergerak dengan tertib pada jam 15.30 waktu Yaman dengan iringan Sholawat Ya Arhamarrohimin dan kumandang Takbir sambil membentangkan spanduk yang bertuliskan protes keras terhadap kebrutalan Israel menuju pertigaan Bank Tadlamoun dan selanjutnya ke utara menuju ke Masjid jami’ Tareem.
Sesampainya di depan halaman Masjid Jami’ Tareem, para demonstran segera memenuhi halaman masjid. Unjuk rasa kemudian dilanjutkan denngan beberapa orasi. Orasi pertama disampaikan oleh Dr. Abdullah Bin Syihab, Kepala Kantor Departemen Kebudayaan kota setempat sekaligus mobilisator aksi massa tersebut. Dalam orasinya, Dr. Abdullah mengemukakan bahwa tujuan aksi tersebut digelar adalah untuk menunjukkan protes warga terhadap invasi Yahudi yang tidak manusiawi sekaligus mengaktualisasi ukhuwwah Islamiyyah melalui Jihad semampunya dan seruan untuk berdoa bersama untuk warga Gaza .
Aksi Massa yang di liput dua stasiun televisi Nasional, Al-Yaman dan Al-Sa’eeda tersebut kemudian dilanjutkan dengan orasi yang disampaikan Abdullah Abdul karim Syahin, salah satu warga kota Gaza yang saat ini menjadi Mahasiswa tingkat lima Fakultas Syariah Uniuversitas Al Ahgaff dan setahun yang lalu kehilangan kakak kandungnya yang menjadi Syahid dalam perjuangan membela Palestina. “ Invasi ini adalah kebiadaban yang entah keberapa kali dalam catatan sejarah, dan entah akan terulang ke berapa kali lagi di masa yang akan datang, tapi anak-anak gaza tahu bahwa Agama dan Aqidah adalah segalanya, sebuah bangsa adalah martabat bagi rakyatnya, oleh karena itu, anak-anak Gaza akan terus memepertahankannya sampai harus berkalang tanah sekalipun” Ungkap Syahin dalam orasinya kemarin yang disampaikan dengan suara terbata dan diiringi kumandang Takbir dari demonstran.
Dalam aksi masa tersebut, Dai sekaligus cendekiawan Muslim Al Habib Abu Bakar Al Adniy juga memberikan himbauan kepada para demonstran untuk berjihad hingga dalam bentuk terkecilpun, yaitu dengan mengingkari kemungkaran Israel tersebut. Dalam pidatonya melalui sambungan telepon tersebut, Alhabib Abu bakar Al Adniy juga membacakan Puisi yang terinspirasi dari kebiadaban Yahudi Israel .
Di tengah-tengah berlangsungnya aksi demo yang dihadiri beberapa Ulama’ terkemuka seperti Al Habib Ali masyhur selaku ketua Mufti kota Tareem, beberapa pejabat pemerintahan, dan delegasi Bulan Sabit Merah yang akan dikirim ke Gaza untuk memeberikan pertolongan medis kepada korban perang di Gaza itu, serombongan masa kembali berduyun-duyun mendatangi halaman Masjid Jami’ tersebut. Datangnya massa susulan itu semakin menambah volume demonstran yang terpaksa meluber sampai jalan raya dan halaman Qoshr Al-Ranad sehingga menghambat jalannya lalu lintas kota, dan memaksa jajaran polisi lalu lintas untuk mencarikan jalur alternatif dan juga memaksa beberapa pedagang yang memiliki stand di Qoshr kuno itu menutup stand-nya untuk sementara waktu.
Sebelum demonstrasi tersebut selesai, hati para demonstran jum’at sore kemarin dibuat terenyuh oleh irama nasyid Ahlul qudsiy Jarikh ( Warga Palestina terluka) yang dilantunkan oleh Group An-Nukhbah, yang terdiri dari para munsyid pilihan dari Group nasyid Al Masarroh Tareem. Dan Kira-kira pada jam 17.10, aksi masa tersebut di tutup dengan doa oleh Al Habib Ali Masyhur yang sebelumnya memberikan himbauan kepada massa untuk senantiasa berdoa memohon kepada Allah untuk membebaskan Palestina dan negara muslim lainnya dari kebiadaban serupa. Selanjutnnya para demonstran membubarkan diri secara tertib diiringi gema takbir dan lantunan Ya Arhamarrohimin farrij alal Muslimin.