Mukalla-hadhramaut.info. Perusahaan jaring indonesia akan mengekspor jaring ke Yaman sebagaimana tertuang dalam pertemuan pemilik PT Inti Jaringmas, Zaini Tan dan anaknya Paula Zaini Putra dengan sejumlah pengusaha di Yaman.
Zaini yang sengaja datang ke Yaman ditemani anaknya, Paula itu tiba di Yaman pada 22 Februari dengan mengunjungi beberapa provinsi di Yaman seperti Hudaidah, Aden dan Hadhramaut. Kedatangannya di Yaman merupakan upaya memperluas kerjasama ekspor jaring bagi para nelayan di negeri ujung selatan semenanjung arab itu.
Pada 25 Februari pukul 08.00 waktu setempat pemilik perusahaan yang memproduksi jaring itu tiba di bandara Arrayyan Mukalla dengan didampingi salah satu staf lokal Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), Ahlidin Jamal dan langsung menuju kota nelayan di Provinsi Hadhramaut, Syihr. Dari Kota Syihr, Pemilik PT yang berkedudukan di Mauk Tangerang Banten itu menuju Ibukota Provinsi, Mukalla untuk menghadiri pertemuan dengan sejumlah pengusaha di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) yang dijadwalkan pukul 10.30 waktu setempat.
Setibanya di Kadin mereka disambut oleh Kepala Kantor Kadin Hadhramaut dan dua mahasiswa Universitas Al Ahgaff yang sudah diberi tahu sebelumnya akan kedatangan pemilik PT Inti Jaringmas itu. Dalam pertemuan yang di jadwalkan pukul 10.30 itu, Ali Husain Al Ahabsyi, Direktur umum (Dirut) PT Burum Seafood Company Mukalla yang memimpin pertemuan tersebut membuka pembicaraan dengan memperkenalkan sejumlah pengungusaha yang hadir diantaranya Direktur Umum (Dirut) Pengalengan Ikan Arrayan, Kholid Bakhmis dan Said Umar Binhilabi Dirut Syerikat Binhilabi.
Paula Zaini Putra yang mendampingi bapaknya itu memperkenalkan diri dan menjelaskan misi kedatangannya di Hadhramuat dengan memperkenalkan produk perusahaannya. Setelah panjang lebar berbicara, rupanya ada kesalahan informasi yang diterima oleh para pengusaha, sebab PT Inti Jaringmas adalah perusahaan yang memproduksi jaring ikan bukan produksi atau pengolahan ikan sedangkan para pengusaha yang datang adalah di bidang produksi dan pengolahan ikan sehingga salah sambung dan tidak sinkron.
Kami menerima undangan yang dikirim oleh Safaroh (KBRI) Indonesia bahwa yang akan datang adalah utusan perusahaan perikanan, eh ternyata perusahaan jaring, jadi ya gak nyambung, kata salah satu pengusaha yang hadir. Ya kalau sudah begini gak ada gunanya pembicaraan diteruskan mending kita perkenalkan dengan para pengusaha jaring disini dan diajak keliling pasar agar tahu bagaimana pemasaran dan konsumen jaring di sini, kata salah satu pengusaha lagi.
Karena dirasa tidak ada gunanya meneruskan pembicaraan akhirnya pertemuan ditutup dan diteruskan dengan pertemuan interen dengan Syerikat Bamzahem Corporation yang memang sudah diagendakan sebelumnya setelah menemui beberapa cabangnya di Aden dan Hudaidah. Dalam pertemuan interen itu telah dicapai kesepakatan ekspor jaring ikan dari PT Inti Jaringmas. Disebutkan bahwa Syerikat Bamzahem Corporatioan selama ini telah mengimpor jaring ikan dari Korea dan Cina, selain kualitasnya bagus harganya juga relatif murah sehingga cocok bagi konsumen nelayan di Hadhramaut.