Adat Zamil Dan Mundir Di Pesta Perkawinan
The Source: mukalla-today - 21/11/2010
Home \
Liputan
Di Kota Doan ada banyak sekali adat istiadat dan budaya yang diadakan untuk menyambut pesta-pesta seperti
pernikahan dan lain sebagainya, namun sejalan dengan berjalannya waktu sebagian besar adat
tersebut telah punah, tinggal beberapa yang masih terlihat dilakukan oleh masyarakat Termasuk diantara budaya yang masih dijaga oleh masyarakat adalah, Zamil dan Mundir, kita akan
mulai dengan adat mundir, adat ini di lakukan pada waktu malam sahrah hinna (ketika kedua
mempelai di hias dengan semacam lukisan di tubuh dengan menggunakan bahan tumbuh-tumbuhan) saat
itu kerabat dan rekan-rekan mempelai keluar pada pagi hari ke lapangan kampung mempelai laki-
laki, lalu mereka melakukan acara makan siang di sana, pada waktu asar mereka melakukan adat
zamil dengan membawa para penyair yang bersaut-sautan menyitir bait-bait syair yang indah dengan
sesekali diiringi suara letupan senapan yang menggema.
Pada Idul Adha tahun ini bertepatan dengan acara pernikahan dua keluarga besar yaitu, keluarga
al-Muhdar dan keluarga Ba-Sweyd, pesta pernikahan kedua keluarga tersebut diiringi dengan pagelaran upacara adat yang
hampir ditinggalkan oleh masyarakat ini.
Zamil masih dilestarikan oleh penduduk desa baladil maa, dimana mereka mengadakan acara arak-
arakan ke rumah kepala qabilah dengan melantunkan bait-bait syair.Lalu siapakah yang akan terus
melestarikan adat dan budaya peninggalan nenek moyang ini?
|